NYATANYA.COM, Vietnam – Pelari maraton putri Odekta Elvina Naibaho keluar sebagai juara dengan catatan waktu tercepat, dua jam 55 menit 27 detik setelah menempuh jarak 42,195 kilometer dalam lomba yang berlangsung di sekitar Hanoi National Sports Complex.
Sesaat setelah menyentuh finish, Odekta tersungkur dan merebahkan diri ke lintasan dan sempat mengalami kram pada kedua kakinya. Ia sempat dipapah oleh tim medis dan mengalami mual-mual.
Pelari kelahiran Desa Soban, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara itu merebut emas setelah menyisihkan Christine Hallasgo (Filipina) dan Ngoc Hoa Hoang Thi (Vietnam) yang masing-masing harus puas membawa pulang perak dan perunggu.
Odekta juga berhasil membayar lunas kegagalannya pada SEA Games tiga tahun lalu.
Ketika itu Odekta yang sudah memimpin lari, terjatuh sekitar 600 meter menjelang finish. Akibatnya ia tak bisa melanjutkan lomba.
Di bagian putra, Agus Prayogo gagal mempertahankan emas maraton yang ia sabet di Manila tiga tahun lalu. Di Hanoi, ia hanya bisa menyumbang sekeping perak, sama seperti torehannya di SEA Games 2017 Kuala Lumpur.
Kendati demikian, ada peningkatan dalam catatan waktu. Ketika merebut emas di Manila, catatan waktunya dua jam 26 menit 48 detik sedangkan di Hanoi dua jam 25 menit 38 detik. Agus mengaku tidak mengantisipasi Nguyen Thanh Hoang, pelari pendatang baru wakil Vietnam yang merebut emas.
“Justru yang tidak saya prediksi adalah pelari baru tuan rumah dan dia lebih siap,” kata Agus yang spesialis lari jarak menengah dan jauh ini.
Sementara atlet jalan cepat Hendro Yap juga bernasib sama dengan Agus Prayogo. Ia tak mampu mempertahankan emas yang direbutnya di Manila tiga tahun lalu dan hanya sanggup membawa pulang kepingan perak usai menempuh jarak 20 km.
Hendro kalah dari Vo Xuan Vinh (Vietnam) yang merebut emas. Pelari tuan rumah itu membalas kekalahannya atas Hendro tiga tahun lalu pada SEA Games 2019.
Atletik telah menyelesaikan seluruh rangkaian lombanya dan Indonesia membawa pulang dua emas, lima perak, dan empat perunggu.
Ini masih di bawah pencapaian tiga tahun lalu di Manila saat atlet-atlet Merah Putih memboyong lima emas, enam perak, dan lima perunggu.
(AS/N1)
Sumber: Indonesia.go.id