NYATANYA.COM, Yogyakarta – Pelukis Godod Sutejo bin Suparyo Siswomiharjo meninggal dunia di usia 71 tahun pada Rabu 28 Agustus 2024 pukul 12.00 WIB di RS Bethesda Yogyakarta karena sakit.
“Inalillahi wa inailahi rojiun, Bp Godod Sutejo sampun marak Gusti,” demikian kaimat yang menyertai foto Godod Sutejo berbaring di rumah sakit, sebagaimana diunggah dalam status WA pribadi sang pelukis.
Kabar berpulangnya Godod Sutejo tentu mengagetkan kolega, handai taulan, dan kerabat seniman di Jogja. Meski sebelumnya ia sempat beberapa waktu dirawat di rumah sakit, namun aktivitasnya berkesenian tak pernah berhenti sedikitpun.
Terakhir, Godod Sutejo bahkan sangat antusis ikut menggarap acara jamasan pusaka di Lembah Kayangan Kulon Progo pada akhir Juli lalu. Godod juga jadi pembicara dala kegiatan yang rutin digelar setia bulan Suro itu.
Godod Sutejo lahir di Wonogiri Jawa Tengah pada 12 Januari 1953, dan hijrah ke Yogyakarta menetap di Suryodiningratan MJ II/641 Yogyakarta, yang sekaligus menjadi galerinya yang diberi nama Posnya Seni Godod.
Banyak yang menyebut Godod adalah pelukis sepi (sunyi). Namun ada kedalaman sunyi yang tersembunyi dalam karya-karyanya.
Lukisannya tentang alam, lingkungan, pedesaan dalam sapuan kuas dengan warna-warna lembut menyiratkan kedamaian dan ketenteraman yang menyentuh hati.
Menurut Agus Dermawan T, pengamat seni rupa, penulis buku budaya dan seni pernah menyebut, Godod Sutejo melukis berdasarkan filsafat Jawa, sing ana iku ora ana, sing ora ana iku ana (yang ada itu tidak ada, yang tidak ada itu ada). Begitulah karya-karya Godod Sutejo.
Dalam perjalanan karirnya, sebelum menetap di Yogyakarta, Godod lebih dulu menghuni Pasar Seni Ancol untuk berproses dengan dunianya itu. Ia juga sempat didapuk menjadi Ketua Koperasi Seniman Ancol.
Godod Sutejo juga seorang tokoh dibalik berdirinya Sekata dan Beber Seni Yogyakarta. Selamat jalan Pak Godod. (N1)