Home / Buku

Sabtu, 24 Juli 2021 - 09:34 WIB

Pembangunan Ekonomi Daerah dan Desa Masih Banyak Kendala

Buku Pembangunan Ekonomi Daerah dan Desa. (Foto:nyatanya.com/istimewa)

Buku Pembangunan Ekonomi Daerah dan Desa. (Foto:nyatanya.com/istimewa)

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Salah satu masalah klasik pembangunan ekonomi Indonesia adalah masih tingginya kesenjangan pembangunan ekonomi antar daerah.

Selama ini pembangunan ekonomi hanya giat dilakukan di daerah dan desa-desa di Pulau Jawa (Jawa sentris). Akibatnya, kemajuan ekonomi daerah dan desa di Pulau Jawa lebih cepat dibanding daerah dan desa di luar Pulau Jawa.

Kesenjangan pembangunan ekonomi antar daerah inilah yang menyebabkan lemahnya pondasi ekonomi dan rendahnya daya saing ekonomi nasional.

“Ironisnya, otonomi daerah yang diharapkan mampu mengatasi kesenjangan pembangunan ekonomi antar daerah dan desa, namun pada kenyataannya otonomi daerah belum mampu mengatasi kesenjangan pembangunan ekonomi antar daerah dan desa di Indonesia,” ungkap Helena Tatcher Pakpahan.

Sarjana Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Universitas Sumatera Utara (2002) dan Magister Penyuluhan Pembangunan dari Insititut Pertanian Bogor (2005) yang saat ini sedang melanjutkan pendidikan doktoral Ilmu Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat di Universitas Sebelas Maret (UNS) telah menulis berbagai buku, antara lain: Percepatan Pembangunan Ekonomi Daerah dan Desa di Tengah Globalisasi dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2017, Penyuluhan Pertanian (2017), Manajemen Agribisnis (2019), dan Kamus Ekonomi Industri, Perdagangan dan Keuangan (2019).

Baca juga   Perpustakaan Kota Yogya Kembali Layani Peminjaman Buku 'Drive Thru'

Lebih lanjut dikatakan Helena, bahwa untuk mengatasi kesenjangan pembangunan ekonomi antar daerah dan desa di Indonesia maka pemerintahan Jokowi patut diapresiasi, karena telah mengubah arah pembangunan Indonesia, dari Jawa sentris menjadi Indonesia sentris, sebuah konsep pembangunan ekonomi Indonesia dari desa dan daerah, secara merata dan cepat di seluruh Indonesia.

Helena Tatcher Pakpahan bersama Yonge Liston Verwin Sihombing. (Foto:nyatanya.com/istimewa)

Konsep pembangunan daerah dan desa ala Jokowi telah membuahkan hasil yang signifikan, ditandai dengan meningkatnya lapangan kerja, pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di daerah dan desa.

Kemudian pengarang buku Pembangunan Ekonomi Daerah dan Desa ini, bersama-sama dengan Yonge Liston Verwin Sihombing , meyakini bahwa pembangunan ekonomi daerah akan berhasil bila melibatkan semua stakeholder (pemerintah, dunia usaha, UKM, wiraswasta) dengan memanfaatkan seluruh potensi ekonomi daerah dan desa.

“Aparatur pemerintah daerah dan desa harus dengan sungguh-sungguh berupaya untuk mewujudkan pembangunan ekonomi bagi daerah dan desanya, utamanya pada saat penyusunan rencana pembangunan daerah dan desanya, bukan hanya sekedar menjalankan proyek ataupun menghabiskan anggaran,” terang Helena.

Sementara itu, Yonge Liston Verwin Sihombing, Penulis produktif yang lahir di Simalungun 10 Maret 1973 menambahkan, “Ada berbagai model pembangunan ekonomi daerah dan desa yang dapat digunakan, namun untuk menjalankannya diperlukan strategi jitu, yaitu strategi pengutamaan sektor usaha kecil dan menengah sebagai motor penggerak pembangunan ekonomi daerah dan desa, dengan memanfaatkan segenap modal sosial,” papar tamatan S1 dari Fakultas Ekonomi Universitas Katolik St. Thomas Medan (1998) dan Magister Busines Administration dari Barkley University, USA (2002).

Baca juga   Tingkatkan Literasi Pemilu, Bawaslu Purworejo Luncurkan Buku Mozaik Sejarah, Peran, dan Dinamika Pengawasan

Dijelaskan Yonge, enterpreneurship harus ditumbuhkembangkan, termasuk di kalangan kaum perempuan, karena dengan tumbuhkembangnya enterpreneurship, maka lapangan kerja akan tumbuhkembang, penyerapan tenaga kerja akan semakin bertambah, pengangguran akan semakin berkurang, kemiskinan akan semakin berkurang, dan Indonesia akan semakin sejahtera, unggul dan maju.

Sejumlah buku yang sudah ditulis Yonge Liston Verwin Sihombing antara lain Manajemen APBD (2011), Ekonomi Kerakyatan dan Pemberdayaan UMKM (2012), Percepatan Pembangunan Ekonomi Daerah dan Desa di Tengah Globalisasi dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) (2017), Kamus Ekonomi: Industri, Perdagangan dan Keuangan (2019), Jokowinomics Menabur dan Menuai yang terbit 2019. (N1)

Share :

Baca Juga

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X mengukuhkan Bunda Literasi DIY dan membuka workshop di Hotel Grand Rohan Yogyakarta, Rabu (7/9/2022). Foto: Ist

Buku

GKBRAy Adipati Paku Alam, Bunda Literasi DIY 2022-2026
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (Foto: dok. InfoPublik)

Buku

UNESCO Tetapkan Jakarta sebagai Kota Sastra Dunia
Foto: Humas Pemkot Yogya

Buku

Dorong Keberdayaan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Literasi Terapan, Seru dan Menginspirasi
Sosialisasi Jabatan Fungsional Pustakawan yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan Dan Arsip DIY. Foto: Ist

Buku

Sosialisasi Jabatan Fungsional Diharapkan Membantu Pustakawan Menjadi Lebih Unggul
Sampul buku Inrocknesia; Interaksi Rock dan Manoesia. (Foto: Istimewa)

Buku

Jurnalis Musik Riki Noviana Merilis Buku Inrocknesia
Bupati Kudus HM Hartopo saat mengunjungi perpustakaan daerah di Desa Tumpangkrasak dan Loram Wetan. (Foto: Diskominfo Kudus)

Buku

Replikasi Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
Masyarakat didorong untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana pengembangan diri sekaligus peningkatan literasi. (Foto: MC Kab.Wonosobo)

Buku

Tingkatkan Literasi, Masyarakat Didorong Kunjungi Perpustakaan Daerah
Jim Supangat dalam seminarnya Satu Abad Gagal Paham yang digelar di Auditorium Lantai 5, Gedung Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. (Foto: Ist)

Buku

Di Usianya ke-75 Tahun, Jim Supangkat Rilis Buku Seni Rupa Dunia: Setelah Satu Abad Gagal Paham