Home / News

Kamis, 3 November 2022 - 16:18 WIB

Pemerintah Akan Beri Anugerah Gelar Pahlawan Nasional pada 5 Tokoh Ini, Salah Satunya Bikin Bangga Warga Yogyakarta

Presiden RI Joko Widodo menerima Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/11/2022). Foto: BPMI Setpres

Presiden RI Joko Widodo menerima Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/11/2022). Foto: BPMI Setpres

NYATANYA.COM, Bogor – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/11/2022).

Dalam pertemuan itu, pemerintah telah memutuskan akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh. Pemilihan lima tokoh tersebut, dipilih berdasarkan usulan masyarakat dan telah melalui sejumlah proses seleksi.

Gelar pahlawan nasional itu, rencananya akan secara resmi diberikan oleh Presiden Joko Widodo pada Peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada Kamis (10/11/2022) mendatang.

“Hari ini Bapak Presiden sesudah berdiskusi dengan kami, dengan Dewan Gelar dan Tanda-Tanda Kehormatan, itu memutuskan tahun ini memberikan lima (gelar pahlawan nasional) kepada tokoh-tokoh bangsa yang telah ikut berjuang mendirikan negara Republik Indonesia melalui perjuangan kemerdekaan dan mengisinya dengan pembangunan-pembangunan sehingga kita eksis sampai sekarang sebagai negara yang berdaulat,” ujar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang dikutip dari laman setkab.go.id pada Rabu (3/11/2022).

Pertama, pemerintah akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum DR. dr. H. R. Soeharto dari Jawa Tengah yang dinilai telah berjuang bersama Presiden Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan setelah kemerdekaan, almarhum DR. dr. H. R. Soeharto ikut serta dalam pembangunan sejumlah infrastruktur di Tanah Air.

Baca juga   Pasien Sembuh Covid-19 di DIY Tambah 2.089 Orang

“Ikut pembangunan department store syariah dan pembangunan Monumen Nasional serta Masjid Istiqlal dan pembangunan Rumah Sakit Jakarta serta salah seorang pendiri berdirinya IDI (Ikatan Dokter Indonesia),” ungkap Mahfud.

Kedua, pemerintah akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum KGPAA Paku Alam VIII yang merupakan Raja Paku Alam dari 1937-1989.

Beberapa jasa yang telah diberikan almarhum KGPAA Paku Alam VIII antara lain bersama Sultan Hamengkubowono IX dari Keraton Yogyakarta mengintegrasikan diri pada awal kemerdekaan Republik Indonesia sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi utuh hingga saat ini.

“Sehari sesudah (kemerdekaan) itu beliau menyatakan bergabung ke Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kemudian Yogyakarta menjadi ibu kota yang kedua dari Republik ketika terjadi agresi Belanda pada 1946,” tutur Menko Polhukam.

Ketiga, pemerintah akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum dr. Raden Rubini Natawisastra, dari Kalimantan Barat.

Menurut Mahfud, almarhum dr. Raden Rubini Natawisastra telah menjalankan misi kemanusiaan sebagai dokter keliling pada saat kemerdekaan. Bahkan, almarhum bersama istrinya dijatuhi hukuman mati oleh Jepang karena perjuangannya yang gigih untuk kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca juga   Vaksin AstraZeneca Bantuan United Kingdom Tiba di Indonesia

Keempat, pemerintah akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum H. Salahuddin bin Talibuddin dari Maluku Utara.

Selama 32 tahun, almarhum H. Salahuddin bin Talibuddin dinilai telah berjuang dan ikut membangun Indonesia berdasarkan Pancasila.

“Beliau pernah dibuang ke Boven Digul 1942 dan juga dibuang ke Sawahlunto 1918-1923,” ucapnya.

Kelima, pemerintah akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum K.H. Ahmad Sanusi dari Jawa Barat.

Mahfud menjelaskan bahwa almarhum Kyai Ahmad Sanusi merupakan salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang belum mendapat gelar pahlawan nasional.

Beliau juga tokoh Islam yang memperjuangkan dasar negara yang menghasilkan kompromi lahirnya negara Pancasila.

“Dari semula ada sisi kanan ingin menjadikan negara Islam, sisi kiri menjadikan negara sekuler, kemudian diambil jalan tengah lahirlah ideologi Pancasila sesudah menyetujui pencoretan tujuh kata di Piagam Jakarta,” ujar Mahfud.

(*/N1)

Share :

Baca Juga

Guguran awan panas yang terjadi pada Jumat (18/6/2021) pukul 23.52 WIB. (Foto:nyatanya.com/BPPTKG)

News

Hingga Semalam, Merapi 3 Kali Luncurkan Awan Panas
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito. (Foto: BPMI Setpres)

News

Tak Ada Aturan Libur 26-28 Februari, Warga Diimbau Disiplin Prokes
Foto: Tangkapan Layar Kanal Youtube Setpres/Istimewa

News

Presiden: Penyatuan Tanah dan Air Bentuk Persatuan Bangun IKN Nusantara
Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek), Nizam. Foto: Ditjen Diktiristek

News

Perguruan Tinggi Berperan Cegah Terjadinya Penyalahgunaan Narkoba
Presiden Joko Widodo berharap, sosok Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono dan Wakilnya Dhony Rahajoe diyakini punya kemampuan menarik para investor. (Foto: BPMI Setpres)

News

Presiden Berharap Dua Pejabat Baru IKN Mampu Menarik Banyak Investor
Foto: Istimewa/InfoPublik

News

Surat Edaran Pandemi Covid-19 Dicabut, Hoaks!
Akhmad Fauzin saat memberikan ketearangan pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (24/6/2022). Foto: Humas Kemenag

News

Sudah 61.070 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Tanah Suci
nyatanya.com

News

Hajatan dan Perpisahan Sekolah Ditiadakan