NYATANYA.COM, Surakarta – Pemerintah Kota Surakarta terus mendorong warganya untuk meningkatkan minat baca, dengan menyediakan dan meningkatkan koleksi buku elektronik yang dimiliki Perpustakaan Kota Surakarta. Dengan format e-book anak-anak sekolah diharap lebih menyukai membaca buku pengetahuan.
Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming saat menerima Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, olahraga, ekonomi kreatif, pariwisata dan sejarah di Bale Tawangarum, Jumat (24/9/2021).
Gibran mengatakan, selama masa pandemi perpustakaan milik Pemkot Surakarta memang mengalami buka tutup. Meski demikian, masyarakat tetap dapat menikmati koleksi buku elektronik melalui aplikasi iSolo yang dapat diakses melalui ponsel android.
“Pada tahun 2018, sebenarnya perpustakaan kami sudah meluncurkan aplikasi agar warga Solo gemar membaca dengan tidak perlu lagi datang ke Perpustakaan Daerah Kota Surakarta dengan menikmati koleksi buku kita dengan format e-book,” ucapnya.
Dijelaskan Gibran, Pemerintah Kota Surakarta berencana untuk menambah koleksi buku elektronik melalui DPA-Perangkat Daerah. Saat ini, koleksi e-book sebanyak 1.700-an buku, dan akan bertambah pada tahun 2022 dengan pengadaan buku-buku elektronik yang baru.
Lebih lanjut dikatakannya, Perpustakaan Umum Kota Surakarta sudah menjadi bagian dari Indonesia One Search yang dibuat oleh Perpustakaan Nasional. Online Public Access Catalogue Perpustakaan Kota Surakarta dapat diakses dari seluruh wilayah Indonesia.
“Terkait dengan turunnya level PPKM Kota Surakarta ke level 3, kita sudah mulai membuka perpustakaan kita dengan protokol kesehatan yang ketat dengan penerapan aplikasi Peduli Lindungi yang membatasi kegiatan-kegiatan di perpustakaan,” bebernya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti mengungkapkan kunjungan kerja Komisi X yang bermitra dengan kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pemuda Olahraga serta Perpustakaan Nasional merupakan kunjungan kerja spesifik bidang perpustakaan bagian fungsi pengawasan.
Adapun maksud kunjungan kerja Komisi X ke Kota Surakarta yakni dalam rangka melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pengelolaan pelayanan perpustakaan digital di Kota Surakarta. Selain itu juga untuk mendapatkan data empirik permasalahan yang muncul dalam pengelolaan perpustakaan di Kota Surakarta.
“Dalam forum ini kami ingin mendapatkan beberapa pandangan mengenai kebijakan Pemkot Surakarta dalam pengelolaan perpustakaan daerah khususnya dalam layanan digital dan peningkatan literasi masyarakat,” ujarnya.
Selain itu,Komisi X DPR RI juga menaruh perhatian terhadap perkembangan perpustakaan Kota Surakarta di tengah pandemi Covid-19 dan pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan perpustakaan digital serta inovasi yang dikembangkan.
Pihaknya juga ingin mendapatkan masukan perbaikan regulasi dan tata kelola perpustakaan, khususnya mengenai perpustakan digital.
Dikatakannya, perpustakaan di era digital menjadi tempat yang lebih dinamis, terbuka dan menjadi tempat kegiatan masyarakat sebagai tempat penciptaan kreativitas. Perpustakaan digital diharapkan dapat meningkatkan minat membaca masyarakat Indonesia.
Diketahui indeks literasi perpustakaan di Indonesia masih di peringkat 62 dari 70 negara. Oleh karenanya, ia berharap dengan hadirnya perpustakaan digital indeks literasi dapat ditingkatkan.
Saat ini jumlah perpustakaan di Indonesia sejumlah 164 ribu dengan taman bacaan masyarakat yang tersebar di seluruh Indonesia. Sedangkan pengguna internet di Indonesia pada 2019 48,4%, pada 2020 meningkat menjadi 54 % dan 2021 meningkat pesat menjadi 73,7 %.
Layanan perpustakaan digital terbantu dengan dibangunnya BTS dengan jumlah signifikan di seluruh Indonesia pada 2021-2022. (*)