Home / News

Rabu, 28 Februari 2024 - 08:08 WIB

Pemkot Yogya akan Tambah EWS di Kali Buntung, Widuri dan Tekik

Petugas BPBD Kota Yogyakarta mengecek EWS yang dipasang di bantaran Sungai Winongo. (Foto: Dok.BPBD Kota Jogja)

Petugas BPBD Kota Yogyakarta mengecek EWS yang dipasang di bantaran Sungai Winongo. (Foto: Dok.BPBD Kota Jogja)

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Pemerintah Kota Yogyakarta mengkaji penambahan sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) bencana banjir di tiga sungai. Terutama di tiga sungai kecil atau anak sungai yang selama ini belum dipasang EWS.

Keberadaan EWS dinilai penting agar masyarakat di bantaran sungai dapat menyiapkan evakuasi lebih dini untuk mengurangi risiko bencana.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, Nur Hidayat menyebut total ada 17 titik EWS yang sudah terpasang di sungai-sungai di Kota Yogyakarta.

Rinciannya Sungai Code 8 titik EWS, Sungai Winongo 4 titik EWS, Sungai Gajah Wong 5 titik EWS dan Kali Belik 3 titik EWS. EWS dengan sistem otomatis baru dipasang di Kali Belik dan di sungai lain EWS masih manual.

“Saya kira ke depan akan ada (penambahan) di tiga sungai. Ada Kali Buntung, Tekik dan Widuri. Nanti yang sering meluap akan kita pasang EWS otomatis. Kali Buntung, Widuri dan Tekik, karakteristiknya seperti Kali Belik,” kata Nur Hidayat, Selasa (27/2/2024).

Baca juga   RI Dukung Resolusi PBB Soal Pendudukan Israel di Palestina

Dia menjelaskan EWS dengan sistem otomatis akan berbunyi, saat indikator ketinggian sungai sudah merah. Hal itu terjadi di Kali Belik saat hujan lebat dan ketinggian air naik pada Sabtu (24/2/2024) EWS langsung berbunyi.

Sedangkan untuk EWS manual, pemantauan ketinggian sungai lewat CCTV oleh petugas Pusdalops BPBD Kota Yogyakarta. Saat alat pengukur ketinggian air sungai atau telemetri meningkat, petugas Pusdalops akan mengkomunikasikan peringatan lewat pengeras suara di EWS.

“Harapannya di tiga anak sungai mudah-mudahan kita bisa mengadakan. Karena EWS ini sangat penting sekali dan ke depan teknologinya kita tingkatkan,” tambahnya.

BPBD Kota Yogyakarta sudah memasang telemetri di Sungai Code, Gajah Wong, Winongo dan Kali Belik. Adapun perlengkapan peralatan di Kantor BPBD Kota Yogyakarta tersedia pantauan melalui layar monitor dan perangkat radio komunikasi dan melalui kamera CCTV serta monitoring informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Baca juga   Polri Usut Dugaan Tindak Pidana Penggelapan dan Pencucian Uang Kasus Auto Trade Gold

Selain itu BPBD Kota Yogyakarta menargetkan pembentukan 169 Kampung Tangguh Bencana (KTB). Termasuk di masyarakat bantaran sungai. Dalam KTB sudah ditentukan titik-titik kumpul dan evakuasi.

“Setiap kampung sudah kami berikan pembelajaran terkait KTB dengan manajemen kebencanaan. Salah satunya ada sarana jalan evakuasi,” ujar Nur Hidayat.

Sementara itu Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan melakukan pemantauan ke lokasi di permukiman di sekitar Sungai Belik di Klitren pada 24 Februari 2024 usai hujan reda dan air surut.

Masyarakat sekitar juga sudah sigap mengatasi kondisi itu sehingga sebelum malam, air sudah tidak ada yang masuk ke rumah warga.

“Saya cek fungsi EWS berjalan. Begitu debit air naik, kemudian EWS berbunyi. Ini sangat membantu bagi masyarakat, mereka bisa mempersiapkan diri,” tutur Singgih. (N1)

Share :

Baca Juga

Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta melaunching sistem Priority Vehicle ‘Kendaraan Gawat Darurat Cepat, Masyarakat Selamat’. Foto: Humas Pemkot Yogya

News

Sistem Priority Vehicle Mudahkan Kendaraan Gawat Darurat Melintas Cepat di Lampu Merah
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/YU

News

Foto: Pemudik Padati Tol Cikampek
Konkernas PWI Tahun 2024 di Hotel Aria, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu 21 Agustus 2024, menolak Kongres Luar Biasa (KLB) PWI di Jakarta. (Dok.PWI)

News

Konkernas PWI 2024 di Banjarmasin Tolak KLB dan Tetap Akui Hendry Ch Bangun sebagai Ketum PWI
Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur merupakan bagian dari transformasi besar yang dilakukan oleh pemerintah ke depan. Kelak di sana, menjadi lokomotif untuk transformasi menuju negara Indonesia yang berbasis inovasi dan teknologi ekonomi hijau atau green economy. (Foto: Setpres/Istimewa)

News

IKN, Lokomotif Menuju Indonesia Berbasis Inovasi dan Teknologi Ekonomi Hijau
Pasar Triwindu Solo. (Foto:nyatanya.com/Dinas Pariwisata Solo)

News

Ini 12 Pasar Tradisional di Solo yang Ditutup Selama PPKM Darurat
DPW FKAM DIY mengadakan Silaturahmi dan Sarasehan mengangkat tema 'Tumbuhkan Toleransi, Bentengi Diri Dari Provokasi'. (Foto: InfoPublik)

News

Sambut Ramadan, FKAM dan Takmir Masjid Se-DIY Serukan Toleransi dan Waspadai Provokasi
Presiden Joko Widodo. Foto: Istimewa

News

Ini Hasil Pertemuan Presiden Jokowi dengan Lima Pemimpin Negara G20
Prof dr Ova Emilia MMed Ed SpOG (K) PhD terpilih sebagai Rektor UGM yang baru menggantikan Prof Ir Panut Mulyono Meng DEng IPU, ASEAN Eng yang akan habis masa jabatannya. (Foto: Ist)

News

Prof dr Ova Emilia MMed Ed SpOG (K) PhD, Terpilih Rektor UGM Periode 2022-2027