NYATANYA.COM, Yogyakarta – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berencana memanfaatkan sejumlah gedung Sekolah Dasar (SD) yang tidak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar selama masa pandemi sebagai tempat isolasi bagi pasien OTG atau orang tanpa gejala.
Dengan adanya tempat isolasi di masing-masing kelurahan, diharapkan penularan Covid-19 tidak menyebar kepada anggota keluarga yang lainnya karena ketika melakukan isolasi di rumah, potensi menular ke orang terdekat sangat besar.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mencatat hampir semua Kelurahan memiliki bangunan sekolah, gedungnya pun rata-rata mempunyai ruangan banyak sehingga dapat menampung warga yang menjalani isolasi.
“Rata-rata di tiap Kelurahan memiliki lebih dari satu SD, jadi bisa menampung warga masyarakat di wilayah tersebut yang akan melakukan isolasi mandiri,” katanya saat melakukan pantauan PPKM Darurat di Malioboro, Sabtu malam (11/7/2021).
Selain itu, Pemkot Yogyakarta pada hari Selasa (13/7/2021) besok akan membuka shelter Gemawang yang berada diwilayah Sleman. Shelter ini memiliki kapasitas 34 tempat tidur.
“Shelter ini terdapat 2 unit di lantai dasar, lantai 1, 2, dan 3 masing-masing 5 unit, total ada 17 unit. 1 unit diisi 2 tempat tidur,” katanya.
Untuk saat ini pihaknya sedang melakukan persiapan dan sudah dilakukan perbaikan beberapa hal seperti fasilitas dan segala pendukung untuk shelter isolasi pasien Covid-19.
“Seluruh sarana dan prasarana (sarpras) penunjang sudah siap untuk digunakan oleh para penghuni shelter. Seluruh kamar sudah siap digunakan, tempat tidur, kasur, bantal dan lainnya sudah tersedia,” katanya. (*)