Home / News

Selasa, 13 Desember 2022 - 14:05 WIB

Pencairan Dana Stimulan Terdampak Gempa Cianjur Dipercepat, Rusak Berat dari Rp50 Juta Naik Jadi Rp60 Juta

Foto: KemenkoPMK

Foto: KemenkoPMK

NYATANYA.COM, Cianjur – Pemerintah mendorong percepatan implementasi bantuan perbaikan rumah rusak berat, sedang, dan ringan terdampak gempa bumi di Cianjur.

Hal ini dilakukan melalui revisi SK Kepala BNPB Nomor 85 Tahun 2022 tentang Bantuan Dana Siap Pakai untuk Penanggulangan Gempa Bumi di Cianjur Jawa Barat.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyebut terdapat beberapa perubahan besaran nilai bantuan stimulan yang diberikan pemerintah untuk perbaikan rumah terdampak bencana gempa bumi di lokasi Cianjur.

“Perubahan nilainya itu adalah untuk yang rusak berat itu dari 50 juta dirubah menjadi 60 juta, rumah yang rusak sedang dari 25 juta menjadi 30 juta, sedangkan yang rusak ringan dari 10 juta menjadi 15 juta,” kata Menko Muhadjir saat konferensi pers usai Rapat Koordinasi Tingkat Menteri (RTM), Senin (12/12/2022).

Baca juga   Dinkes DKI Pastikan Varian Omicron Tidak Ditemukan di Jakarta

Berdasarkan data dari BNPB per 12 Desember 2022, jumlah rumah rusak sebanyak 56.480 yang terdiri dari 13.633 rusak berat, 16.059 rusak sedang, dan 26.856 rusak ringan.

Tahap pertama pembangunan/perbaikan rumah sudah tersalurkan dananya kepada 8.316 unit yang telah terdata.

Kemudian pada tahap kedua, terdapat 16.745 rumah terdampak yang sudah diajukan ke Kementerian Keuangan terkait percepatan pencairan Dana Siap Pakai berdasarkan usulan BNPB termasuk kenaikan bantuan stimulannya.

Muhadjir juga mengatakan pada saat ini sedang dilakukan pembersihan dari puing-puing gempa dan masyarakat yang terkena gempa juga sudah membangun kembali rumahnya.

Selain itu, terdapat sembilan desa yang akan direlokasi dikarenakan terlewati oleh patahan sesar aktif Cugenang sehingga dibutuhkan kerjasama semua pihak dalam memberikan afirmasi bantuan kepala masyarakat yang terdampak. 

Baca juga   Gerak Cepat Tangani Darurat Tanah Longsor di Kedungjenar Blora, Tim Gabungan Gotong Royong

“Tadi juga sudah ada komitmen dari Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi juga akan ikut memberikan stimulan terutama untuk rumah-rumah yang akan diperbaiki oleh masyarakat itu sendiri ataupun melalui pihak ketiga. Termasuk mitigasi dampak sosial kepada masyarakat akibat relokasi,” kata Muhadjir.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto merekomendasikan bahwa semua infrastruktur yang ada di daerah patahan untuk direlokasi sehingga nantinya lahan tersebut dijadikan sebagai jalur hijau pertanian maupun perkebunan.

“Maka, kami akan pastikan lahan untuk relokasi harus clear and clean, bukan berada di daerah yang rawan bencana, secara tata ruang lahan tersebut dijadikan sebagai zona yang dapat dimanfaatkan untuk perumahan dan pemukiman, kemudian secara administratif pemerintah daerah juga memastikan lahan tersebut terbebas dari kepentingan pribadi,” kata Iwan.

(*/N1)

Share :

Baca Juga

Ganjar Pranowo. (Foto:Humas Jateng)

News

90 Siswa SMP Terpapar Covid-19, Ganjar Minta Sekolah yang Belum Siap PTM untuk Jujur
Rumah Sakit lapangan yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan penanganan kesehatan pengungsi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Foto: BNPB

News

Update! 268 Warga Meninggal Dunia Akibat Gempa Cianjur, Teridentifikasi 122 Jenazah, Hilang 151 Orang
Jamaah Kloter 46 Embarkasi Solo-Yogyakarta (SOC-46) tiba di Bandara Jeddah melalui Terminal D. (Foto:istimewa)

News

Jamaah Kloter 46 Embarkasi Solo-Yogyakarta (SOC-46) Tiba di Jeddah.
Ganjar Pranowo. Foto: Humas Jateng

News

Ikuti Arahan Jokowi, Ganjar Pastikan Pelayanan Investasi di Jateng Mudah, Murah, Cepat
Ilustrasi: nyatanya.com

News

Tambah 368 Orang, Terkonfirmasi Covid-19 di Magelang Terus Melonjak
Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Yogya akan menambah hingga lima mesin plasma konvalesen. (Foto: Humas Pemkot Yogyakarta)

News

Penuhi Permintaan, PMI Yogya Tambah 5 Mesin Plasma Konvalesen
Hendrar Prihadi. Foto: Ist

News

Segini Kekayaan Hendrar Prihadi, Kepala LKPP yang Baru Dilantik Jokowi
Pekerja berjalan dengan latar belakang awan mendung di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (27/12/2022). BMKG menyatakan cuaca di Indonesia akan berpotensi terjadi hujan lebat pada periode 25 Desember 2022 - 1 Januari 2023 imbas dinamika atmosfer seperti peningkatan aktivitas Monsun Asia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

News

BMKG: Ada Lima Fenomena Akhir 2022 hingga Awal 2023 yang Perlu Diwaspadai