Home / Buku

Senin, 26 Juli 2021 - 09:39 WIB

Pencemaran Perairan Semakin Parah! Diperlukan Upaya Ekstra Penyelamatan

Prof. Ir. Supriharyono. M.S., PhD. dan buku Manajemen Sumberdaya Perairan. (Foto:nyatanya.com/istimewa)

Prof. Ir. Supriharyono. M.S., PhD. dan buku Manajemen Sumberdaya Perairan. (Foto:nyatanya.com/istimewa)

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Bengawan Solo di Kecamatan Cepu, Blora, diduga mengalami pencemaran. Airnya kecokelatan dan berbuih. Banyak ikan mati. Meski begitu masih ada warga yang nekat mandi di sungai.

“Pencemaran perairan Indonesia memang sudah sangat mencemaskan. Diperlukan manajemen sumberdaya perairan yang komprehensif untuk mengatasinya,” kata Prof. Ir Supriharyono, MS, PhD., dosen di Jurusan Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang.

Lebih lanjut penulis buku Manajemen Sumberdaya Perairan ini menjelaskan bahwa sebagai daerah tropis, Indonesia mempunyai keanekaragaman hayati perairan, baik perairan tawar maupun di perairan laut sesuai kondisi geofisik dan letak geografis perairan Indonesia.

Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang terbesar di dunia, dengan 17.508 pulau yang membentang sepanjang 5.120 km dari timur ke barat sepanjang khatulistiwa dan 1.760 km dari utara ke selatan. Luas daratan negara Indonesia mencapai 1,9 juta km2 dan luas perairan laut tercatat sekitar 7,9 juta km2.

Indonesia mempunyai garis pantai sepanjang 95.181 km, yang merupakan terpanjang keempat di seluruh dunia setelah Amerika (USA), Kanada, dan Rusia. Panjangnya perairan dangkal ini memungkinkan tumbuh subur dan tingginya keanekaragaman jenis organisme penghuninya.

Baca juga   Dispersip Kalsel Gandeng Pimpinan Ponpes Darussalam Dukung Promosi Minat Baca

Berbagai organisme tersebar di seluruh sub-sistem yang ada di ekosistem perairan seperti sungai, danau atau waduk, kolam/tambak, estuaria, hutan pantai atau mangrove, padang lamun, dan terumbu karang. Masing-masing ekosistem tersebut memiliki potensi yang sangat besar untuk menunjang produksi perikanan bilamana tidak rusak oleh adanya pencemaran lingkungan.

“Kita harus mengelola lingkungan perairan dengan bijak, yaitu melalui pengendalian pencemaran, restorasi dan rehabilitasi perairan, serta manajemen habitat, termasuk pengendalian tanaman/gulma air, eksploitasi dan konservasi sumberdaya perairan. Pengendalian mencakup usaha pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan potensi sumberdaya perairan di setiap ekosistem,” terang Prof. Ir. Supriharyono lebih lanjut.

Lelaki yang banyak melakukan penelitian terkaiat dengan potensi dan permasalahan pemanfaatan sumberdaya perairan di wilayah pesisir dan laut, termasuk upaya pengelolaannya. Hasil penelitiannya dipublikasikan dalam bentuk jurnal maupun buku.

Banyak pula pelatihan dan lokakarya yang diikutinya, antara lain Adaptasi Pengelolaan Lingkungan Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Nuklir untuk kondisi Indonesia, yaitu di Perancis dan Spanyol 24 September sampai 17 Oktober 1994, dan di Korea, Jepang dan Cina pada 21 Oktober sampai 8 November 1996, serta Pengelolaan Penceganan Pencemaran Lingkungan (EPCM) di Yokohama Kenshu Centre, Yokohama, Jepang, 15-26 Januari 2007.

Baca juga   Peluncuran Buku Langka, Biografi Azamris di Negeri Riau Sahibul Kitab

Untuk diketahui, Prof. Ir. Supriharyono. M.S., PhD., lahir 15 Juli 1950 di Trenggalek, Jawa Tiur. Ia memperoleh gelar sarjana (Ir.) dari Fakultas Perikanan IPB Bogor pada 1976, gelar MS juga dari IPB dalam bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup, sedangkan gelar PhD dia peroleh dari Department of Zoology University of Newcastle Upon Tyne England UK pada 1986 dalam bidang Marine Polution in Tropical Countries.

Sejak 1978 dia bekerja sebagai dosen di Jurusan Perikanan Fakultas Peternakan dan Perikanan yang sekarang menjadi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Pada 2002 ia memperoleh gelar Guru Besar dalam Ilmu Manajemen Sumberdaya Perairan pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang. (N1)

Share :

Baca Juga

Paguyuban Jala Sottra meluncurkan buku Keris Peninggalan Keraton Sumenep, Senin (31/10/2022). Foto: MC Kab.Sumenep

Buku

Buku “Mengenal Keris Pusaka Peninggalan Keraton Sumenep Abad 18-19 Masehi” Diluncurkan
Pembacaan Deklarasi para Pengurus Satu Pena DIY dipimpin Mustofa W.Hasyim. (Foto: Ist)

Buku

Pengurus Satu Pena DIY Dikukuhkan, Literasi Yogyakarta Berjejak Sejak Abad XII
Masyarakat didorong untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana pengembangan diri sekaligus peningkatan literasi. (Foto: MC Kab.Wonosobo)

Buku

Tingkatkan Literasi, Masyarakat Didorong Kunjungi Perpustakaan Daerah
Sarasehan Jurnalistik Ramadhan 1443 H di Pondok Pesantren Ma’had Mambaul Qur’an Munggang, Kecamatan Mojotengah, Kamis (14/4/2022). Foto: MC Kab.Wonosobo

Buku

Wujudkan Ponpes Hebat dan Berdaya Saing, Wabup Tekankan Santri Lebih Melek Literasi
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming saat menerima Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, olahraga, ekonomi kreatif, pariwisata dan sejarah. (Foto: Humas Pemkot Surakarta)

Buku

Pemkot Surakarta Terus Kembangkan Digitalisasi Perpustakaan
Sabtu Seru di Perpustakaan Kota (SASKIA) pada Sabtu (4/6/2022) di Kotabaru dan Perpustakaan Pevita. Foto: Humas Pemkot Yogya

Buku

Sabtu Seru di Perpustakaan Kota, Puluhan Pelajar Daur Ulang Kardus dan Koran Jadi Kerajinan
Perpustakaan milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan itu memiliki fasilitas dan layanan yang lengkap dan nyaman.(Foto: MC Kalsel)

Buku

Penulis ‘Layangan Putus’ Nilai Fasilitas Perpustakaan Palnam Lengkap dan Nyaman
Jambu Carlin, pinjam buku cara online ala Klaten. (Foto: Diskominfo Klaten/nyatanya.com)

Buku

Jambu Carlin, Ini Cara pinjam Buku Gratis di Klaten