NYATANYA.COM, Magelang – Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan terjadi selama libur Natal 2021 di Kabupaten Magelang. Salah satunya di Ketep Pass Sawangan Magelang.
Dalam kurun waktu libur Natal dan menjelang tahun baru kali ini disampaikan oleh Direktur Utama Ketep Pass, Mul Budi Santoso, sudah terdapat kenaikan grafik kunjungan.
“Walaupun grafik kunjungan di Ketep Pass sudah menunjukkan kenaikan namun hal tersebut belum mencapai pada titik target yang kami inginkan, yaitu sebesar 2.500 pengunjung,” kata Mul Budi Santoso saat ditemui di kantornya, Selasa (28/12/2021).
Hal tersebut, menurut Budi, salah satu faktor penyebabnya adalah karena Ketep Pass hingga saat ini masih memberlakukan penerapan protokol kesehatan dengan ketat, terutama harus check in aplikasi PeduliLindungi.
“Kami merupakan salah satu dari 40 destinasi yang mendapatkan SK dari Kemenparekraf RI sehingga penerapan prokes tetap maksimal kita jalankan. Bahkan untuk pengunjung yang belum melakukan vaksinasi belum bisa kami layani,” lanjutnya.
Terkait penggunaan aplikasi PeduliLindungi, Bodrex, panggilan akrab Mul Budi Santoso mengatakan tidak ada kendala. Saat ini ada jaringan WiFi yang disediakan oleh Diskominfo Kabupaten Magelang.
“Kemarin-kemarin sempat terkendala masalah jaringan. Karena wilayah Ketep ini kan termasuk susah jaringan. Namun saat ini sudah teratasi dengan adanya jaringan WiFi yang disediakan oleh Diskominfo Kabupaten Magelang,” jelasnya.
Sehingga saat ini pengunjung sudah langsung dapat mengakses aplikasi PeduliLindungi di titik loket.
“Terima kasih sekali lagi untuk Diskominfo Kabupaten Magelang yang telah memfasilitasi jaringan internet di tempat kami,” ucapnya.
Kabag Pemasaran Ketep Pass yang juga Ketua Forum Daya Tarik Wisata (DTW) Kabupaten Magelang, Edward Alfian mengatakan destinasi wisata yang ada di Kabupaten Magelang akan selalu berusaha menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Hal tersebut dilakukan guna kebaikan bersama dalam situasi pandemi Covid-19.
“Kami di DTW selalu berkomitmen untuk menerapkan prokes dengan baik. Jangan sampai over kapasitas. Bisa menjadi bumerang ini nantinya,” katanya.
Untuk itu, menurut Edward, kuantitas pengunjung agak sedikit diabaikan. Namun, yang menjadi fokus utama adalah kualitas pengunjung serta penerapan prokes sehingga klaster Covid-19 dari sektor pariwisata dapat dihindari.
(*/N1)