NYATANYA.COM, Jakarta – Komunikasi persuasif dan menyebarluaskan narasi mengenai pemindahan Ibu Kota Negara (IKN), terus dilakukan pemerintah melalui berbagai kementerian dan lembaga (K/L). Mengingat, aparatur sipil negara (ASN) merupakan salah satu yang paling terdampak dalam proses itu.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publlik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kominfo) Usman Kansong mengatakan, komunikasi persuasif mengenai kebijakan pemindahan IKN juga harus menyasar ASN, sebagai pihak yang paling terdampak dari dalam pemerintahan.
“Memang ASN sudah menandatangani perjanjian bersedia untuk ditempatkan di mana saja. Tapi informasi mengenai pemindahan ASN juga masih belum rinci betul, sehingga menimbulkan banyak pertanyaan. Pemerintah tentu telah menyiapkan strategi komunikasi untuk sosialisasi ke masyarakat, khususnya bagi kalangan ASN,” jelasnya dalam Webinar Kehumasan Pemindahan Ibu Kota dari Jakarta pada Jumat (25/2/2022).
Webinar yang digelar Kementerian Sekretariat Negara itu dihadiri narasumber Deputi Bidang Politik Hukum Pertahanan dan Keamanan Kementerian Bappenas Slamet Sudarsono dan Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN Suharmen.
Usman mengakui komunikasi publik yang persuasif tehadap ASN itu, menjadi tantangan tersendiri karena dampak perubahannya juga akan berantai ke keluarga mereka.
Selain itu, katanya, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB), juga belum memastikan jumlah ASN pusat yang akan dipindahkan ke IKN.
Dalam hal itu, Kemen PAN-RB memiliki dua skema jumlah pemindahan ASN ke IKN baru, yakni 118.000 hingga 180.000 orang, yang hinga kini masih dikaji.
“Itu perlu dikomunikasikan dengan baik untuk mengurangi kesimpangsiuran isu sekaligus melibatkan para ASN untuk mengantisipasi perubahan yang akan dihadapi,” jelasnya.
Usman juga menegaskan kembali arahan Presiden Joko Widodo yang menyatakan pemindahan ibu kota ke Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur, bukan sekadar memindahkan ASN dan tidak hanya membangun gedung pemerintahan.
Pemindahan IKN menurutnya, merupakan lompatan bagi bangsa Indonesia untuk melakukan tranformasi menuju Indonesia maju.
Kebijakan tersebut, dipastikan sudah melewati banyak kajian dan penelitian dari segala aspek geografis, sosiokultural, ekonomi maupun infrastruktur melalui studi yang komprehensif.
“Hasil kajian itu, perlu kita sampaikan ke seluruh ASN dalam beragam cara. Konten kreatif misalnya, berupa infografis, meme, virtual tour melalui diorama atau desain kota IKN. Kita juga menceritakan visi misi IKN dengan cara storytelling, sehingga kesan yang diterima ASN bukan merupakan keharusan namun cenderung persuasif,” katanya.
Menurut Usman, konten-konten kreatif yang dikemas tersebut bisa bersumber dari konten formal seperti siaran pers, konferensi pers, pernyataan Presiden, maupun narasi dari kementerian dan lembaga.
Konten yang kemudian ditampilkan pada laman IKN itu, katanya, harus mendukung narasi utama alasan-alasan pemindahan IKN yang perlu secara konsisten ditegaskan.
“Karena pemindahan Ibu Kota Negara adalah landasan kemajuan bangsa untuk menggeser orientasi pusat pertumbuhan menuju Indonesia-sentris demi keadilan dan kesejahteraan. Ini narasi yang kita gaungkan untuk semua kalangan,” pungkasnya.
(N1)
Sumber: InfoPublik.id