NYATANYA.COM, Sleman – Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta melaksanakan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di sekolah Muhammadiyah berbasis Kurikulum Merdeka Belajar pada Jumat (12/8/2022).
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara UAD dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tempel, SMK Muhammadiyah 1 dan 2 Tempel serta SMP Muhammadiyah 1 Tempel dengan tujuan untuk peningkatan kompetensi bagi segenap guru.
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tempel, H. Arif Sulisty dalam sambutan acara yang berlangsung di Aula Darul Arqom menyampaikan kepada segenap kepala sekolah dan guru baik SMK dan SMP di Kapanewon Tempel untuk mengikuti kegiatan ini yang dengan cermat, sungguh-sungguh dan tindaklanjutnya nanti akan dilakukan sekolah masing-masing.
“Diharapkan sekolah-sekolah dapat melaksanakan kurikulum tersebut dengan ciri khas Al Islam dan Kemuhammadiyahan serta mewujudkan Profil pelajar Muhammadiyah dan juga profil pelajar Pancasila. Ke depan kerjasama dengan UAD akan terus dilakukan,” ungkap Arif.
Pemateri pertama, Dr. Dian Artha Kusumaningtyas menyampaikan bahwa kurikulum merdeka ini memiliki titik poin pada kedalaman materi.
“Anak-anak terus diajak untuk mencintai ilmu, terus belajar dan menjadi pembelajar yang baik dan kurikulum merdeka menguatkan orientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi melalui penyederhanaan konten, dan pemberian fleksibilitas,” jelas Dian.
Sementara Kurikulum 2013 memuat keluasan materi atau memberikan materi kepada siswa sebanyak-banyaknya. Kurikulum tersebut tidak terpakai karena orientasi Kurikulum merdeka pada kedalaman materi, masing-masing sekolah memiliki kekhasan atau gaya sendiri-sendiri.
“Pembelajaran berbasis proyek. Yakni proyek yang kolaboratif, aplikatif dan lintas mapel. Tidak ada mapel yang paling keren. Tiga kata kunci, penyederhanaan konten, esensial, berbasis proyek dan rumusan capaian pembelajaran yang fleksibel. Kasih anak-anak proyek. Selain itu disampaikan pembelajaran dengan paradigma baru berupa profil pelajar Pancasila,” tutur Dian.
Sementara itu, pemateri kedua Dr. Ishafit, memaparkan tentang virtual laboratory untuk pembelajaran adaptif. Menurutnya, ada tiga tugas utama pendidik yakni membimbing peserta didik agar memahami kehidupan (educating), membimbing agar menguasai pengetahuan (teaching) dan menguasai keterampilan (training).
(*/N1)