NYATANYA.COM, Sukoharjo – Pemkab Sukoharjo mengandalkan program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga saat musim kemarau. Sebab cuaca panas sangat terasa dampaknya di wilayah rawan kekeringan. Apabila ada kekurangan maka kebutuhan air bersih nantinya akan dibantu pemerintah. Pemenuhan juga dilakukan pada kebutuhan air disektor pertanian dan peternakan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Widodo, Minggu (28/5) mengatakan, perubahan cuaca ekstrem tetap diwaspadai baik musim hujan maupun peralihan ke kemarau yang berdampak pada masyarakat. Pemkab Sukoharjo sudah meminta kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk membantu memantau kondisi khususnya di wilayah selatan meliputi Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu yang rawan kekeringan saat musim kemarau.
Dampak kemarau yang diwaspadai seperti berkurangnya debit air bersih sumur warga. Hal ini membuat kebutuhan air bersih warga untuk dikonsumsi mengalami kekurangan. Kemarau juga berdampak pada kekurangan kebutuhan air untuk peternakan dan pertanian. Pemkab Sukoharjo akan memberikan bantuan berupa penanganan sesuai kebutuhan masing-masing warga seperti air bersih untuk dikonsumsi dan juga sektor peternakan dan pertanian.
“Kondisi wilayah terus dipantau melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dibantu camat, lurah dan kepala desa. Dampak kemarau harus diwaspadai pada kekurangan air bersih warga. Kebutuhan air bersih saat kemarau kami andalkan dari Pamsimas yang sudah disediakan disejumlah wilayah. Apabila kurang nanti akan dibantu dengan melibatkan PDAM sebagai penyuplai bantuan air bersih Pemkab Sukoharjo,” ujarnya.
Widodo menjelaskan, apabila nantinya ada warga kekurangan air bersih terdampak musim kemarau maka pihak mengajukan bantuan melalui desa ke kecamatan dan ditujukan ke Pemkab Sukoharjo. Surat pengajuan nanti akan ditindaklanjuti demi memenuhi kebutuhan air bersih warga.
Pemkab Sukoharjo sudah meminta BPBD memantau dan memetakan wilayah rawan kekeringan. Kondisi air sumur warga dilihat terus agar tidak mengalami kekurangan.
“Warga selain mengandalkan sumur milik pribadi juga bisa mendapat air bersih dari fasilitas yang disediakan pemerintah dan Pemkab Sukoharjo melalui sumur dalam dan Pamsimas. Air disana bisa memenuhi kebutuhan warga,” lanjutnya.
Widodo menambahkan, kewaspadaan musim kemarau juga dilakukan terkait dampak kekeringan pada sektor pertanian. Hal ini dilakukan mengingat Kabupaten Sukoharjo menjadi andalan pemerintah pusat terkait penyediaan bahan pokok pangan khususnya beras. (*)