NYATANYA.COM, Yogyakarta – Pemerintah Daerah DIY siap melaksanakan tracing digital di Sistem Informasi Pelacakan (SILACAK) yang dikoordinasi oleh TNI melalui Babinsa dan Babinkamtibmas.
Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan melalui tracing digital ini akan lebih baik karena kondisi yang terkonfirmasi positif baik di shelter pusat maupun rumah-rumah dapat segera diketahui.
“Ini juga bisa menjadi sarana bagi Dinas Kesehatan atau nakes-nakes untuk mengetahui secara persis kondisi pasien yang isolasi terpusat maupun mandiri,” jelasnya usai mendampingi Wakil Gubernur dalam Rapat Koordinasi Isolasi Terpusat Testing dan Tracing yang dipimpin Menko Maritim dan Investasi RI, di Gedhong Pracimosono, Minggu (25/7/2021).
Sementara itu, Wakil Gubernur DIY Paku Alam X dalam paparannya menyampaikan dari 51 shelter, sebanyak 16 shelter dari Pemda DIY sudah aktif. Sri Paduka menambahkan dengan ketersediaan shelter tersebut harus diimbangi dengan langkah strategis pendampingan isoman.
Babinsa dan Babinkamtibmas, lanjutnya, selain berperan dalam pelaksanaan tracing digital juga berperan dalam mendata, memberikan bantuan serta bekerja sama secara aktif dengan Satgas Covid di tingkat desa.
Selain itu, untuk kebutuhan tenaga kesehatan yang mendampingi saat isolasi, Pemda DIY juga telah berkoordinasi dengan universitas-universitas yang memiliki fakultas kedokteran.
“Misalnya fresh graduate atau mahasiswa tingkat akhir akan kami tarik,” jelasnya.
Sri Paduka menambahkan 51 shelter hasil kerja sama Pemda DIY bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota, pihak swasta dan perguruan tinggi ini memiliki kapasitas 2.431 orang. Per 25 Juli 2021, tingkat keterisian mencapai 46,03% atau 1.119 orang. Shelter ini tersebar di lima kabupaten dan diperuntukkan sebagai tempat tinggal sementara pasien Covid-19 yang bergejala ringan maupun orang tanpa gejala (OTG).
Selain optimalisasi Babinsa-Babinkamtibmas, Pemda DIY juga akan memaksimalkan Jaga Warga melalui dukungan sosial dan ekonomi warga dan tokoh, penanganan pembatasan mikro di wilayah kasus, sistem pendampingan isoman oleh satgas kalurahan, serta dukungan logistik.
Sementara itu, Kepala BNPB Ganip Warsito mengatakan pihaknya bersama Panglima TNI telah menyiapkan dan akan segera menempatkan personel untuk tracing digital di lapangan. TNI telah menyiapkan 7.000 tracer digital untuk ditempatkan di daerah. Melalui tracing digital yang disiapkan Kementerian Kesehatan RI ini, diharapkan tidak akan ada double entry dalam pendataan di SILACAK. (*)