NYATANYA.COM, Yogyakarta – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X secara khusus mengatakan agar pusat memperbanyak ketersediaan vaksin Covid-19 di DIY.
“Mungkin yang perlu saya sampaikan, kiranya stok vaksin yang ada DIY dapat segera ditambah, agar akselerasi vaksinasi dapat dilakukan,” jelas Sri Sultan dalam Rapat Terbatas Penanganan Covid-19 di DIY bersama Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, secara daring, Kamis (29/7/2021).
Menteri Luhut menyanggupi permintaan Sri Sultan terkait dengan percepatan pengiriman vaksin ke DIY.
Sementara itu, Menteri Luhut berpesan agar Pemda DIY mengupayakan penambahan jumlah shelter untuk pasien positif Covid-19. “DIY itu jumlah kasus aktifnya mencapai hampir 34.000 kasus. Setidaknya jumlah shelter yang kini ada, ditambah lagi agar isoter dapat dilakukan dengan maksimal,” jelas Menteri Luhut.
Menteri Luhut juga menyampaikan bahwa pusat akan mengirimkan bantuan oksigen perawatan pasien Covid-19 di DIY. Adapun oksigen yang akan dikirimkan tersebut berupa oksigen konsentrator berwujud cair dengan jumlah sekitar 610 konsentrat yang direncanakan akan dikirimkan Senin (2/8/2021).
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, menuturkan bahwa capaian vaksinasi DIY tergolong cukup baik dengan tingkat capaian sebesar 38% per Juli 2021. Meski demikian, Kementerian Kesehatan RI terus mendorong daerah aglomerasi di Jawa, termasuk DIY, untuk mencapai target vaksinasi sebesar 70% pada akhir Agustus 2021.
Sri Sultan yang hadir didampingi Wagub DIY KGPAA Paku Alam X dan Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji, juga akan mengupayakan penambahan shelter untuk isolasi pasien positif Covid-19 DIY.
“Untuk saat ini, terdapat 55 shelter yang dikelola Dinas Sosial DIY dengan daya tampung sebanyak 2.407 orang,” jelas Sri Sultan dalam keterangan resminya.
Sri Sultan akan mempertimbangkan untuk mengoptimalkan beberapa bangunan yang ada di wilayah DIY yang tersebar di Kabupaten/Kota.
Senada dengan Sri Sultan, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan bahwa Pemda DIY tengah menindaklajuti penggunaan fasilitas yang dapat digunakan untuk shelter.
“Ada PPSDM Pusdiklat Kemendagri di Baciro, kemudian Gedung Wanitatama. Kebutuhan kita setidaknya 3.000 daya tampung, sesuai dengan arahan pusat, sekarang kan baru 2.000-an,” jelasnya.
Termasuk juga ada beberapa gedung yang sudah diproses fasilitas operasionalnya namun belum difungsikan sebagai shelter untuk pasien isolasi mandiri seperti Gedung BBWS, Asrama Mahasiswa UNY, Asrama Mahasiswa UGM, Gedung PIAT UGM, serta Asrama PU-PR di Maguwoharjo, Sleman. Ditambah lagi nantinya akan difungsikan RS Medika Respati, Sleman sebagai RS Darurat Covid-19 DIY.
Aji juga menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah pusat terkait kepedulian akan penanganan Covid-19 di DIY.
“Pusat akan mengirimkan bantuan obat-obatan, tenaga kesehatan, dan juga pengadaan isoter serta RS Darurat. Saya kira ini perlu kita sambut dengan baik,” jelas mantan Kadisdikpora DIY ini.
Di sisi lain, Aji mengatakan bahwa Sri Sultan juga secara khusus telah memerintahkan kepada Danrem 072/Pamungkas beserta Kapolda DIY untuk mengawal dan bertanggungjawab soal isolasi terpusat di shelter yang telah tersedia. Penanganan pasien isolasi akan diketuai oleh Danrem 072/Pamungkas Brigjend. TNI Ibnu Bintang Setiawan dan Kapolda DIY Irjen. Pol. Asep Suhendar.
“Ini kaitannya dengan pasien isolasi mandiri yang bergejala ringan. Jadi supaya diarahkan ke shelter yang telah tersedia agar penanganan dan kesehatannya dapat terpantau,” tukasnya. (*)