Home / Panggung

Minggu, 19 Juni 2022 - 15:19 WIB

Performing Art Berbasis Fotografi Silam Selam Sulam, Melihat Keindahan dari Sudut Berbeda

Kolaborasi fotografi, performer dan cahaya hasilkan pertunjukkan yang memukau. Foto: Dok.Erwin Octavianto

Kolaborasi fotografi, performer dan cahaya hasilkan pertunjukkan yang memukau. Foto: Dok.Erwin Octavianto

NYATANYA.COM, Bantul – Pertunjukan seni berbasis fotografi dengan judul “Silam Selam Sulam” digelar di Ada Sarang, komplek Sarang Building Ambarbinangun, Kasihan Bantul, akhir pekan lalu.

Ide pertunjukkan tersebut muncul berdasarkan gagasan seorang fotografer yang sudah lama malang melintang di dunia fotografi, Erwin Octavianto.

Suatu hal menggembirakan, ide ataupun gagasan pertunjukkan berbasis fotografi tersebut disambut oleh beberapa seniman seperti Asita Kaladewa (pantomimer), Ari Ersandi (penari), Babam (performer), dan Nunung Deni Puspitasari (teater).

Sejumlah pihak yang biasa mendukung dunia pertunjukkan pun antusias mendukung secara total seperti Jibna Settong (lighting).

Kolaborasi fotografi, performer dan cahaya hasilkan pertunjukkan yang memukau. Foto: Dok.Erwin Octavianto

Tak kalah penting didukung oleh Ada Panggung, sebuah program pementasan atau pertunjukkan rutin yang diadakan oleh Ada Sarang.

“Silam Selam Sulam merupakan pertunjukan berbasis fotografi yang mengambil unsur-unsur fotografi seperti pencahayaan, perspektif, dan komposisi sebagai dasar mencipta pertunjukan berkarakter,” ungkap Erwin Octavianto.

Baca juga   Ahat Debut Mini Album "Hari"

Sebagai penggagas pertunjukkan tersebut, Erwin mengakui para performer sangat antusias menerjemahkan unsur-unsur fotografi untuk dijadikan bahan pertunjukan.

Bagaimana unsur-unsur fotografi tersebut diterjemahkan melalui pemilihan kostum (warna dan bentuk).

Masih ditambah lagi tata letak lampu serta pengaturan cahaya dan blocking performer sebagai bagian dari komposisi. Unsur-unsur tersebut dirangkai dalam sebuah cerita, sehingga muncullah judul pementasan.

“Silam Selam Sulam diterjemahkan layaknya sebuah foto, untuk menyelami masa silam dan menyulamnya menjadi artefak hidup setiap personal yang ada,” bebernya.

Meski turun hujan, lanjut Erwin, pertunjukkan tetap berjalan alias tak mematahkan semangat perfomer untuk pentas dan hadirin antusias menonton dari awal sampai akhir.

“Pentas ini memang dikonsep dan disengaja untuk tetap bisa berjalan di bawah hujan, malah kami ingin hujannya deras. Agar permainan cahaya bisa lebih artistik,” tambah Ari Ersandi salah satu performer.

Baca juga   Goto Bantu Oksigen Konsentrator untuk Pemkab Bantul

Dalam pertunjukan ini, para performer sama sekali tidak merubah setting taman sebelumnya, tapi menyesuaikan dengan ruang yang ada.

Bahkan benda-benda tambahan yang ada juga dipertimbangkan sesuai dengan lokasi seperti ranting daun dan lumpur.

Nunung Deni Puspitasari menambahkan, setiap ruang disengaja menjadi frame yang bisa diraih penonton, sehingga penonton dibebaskan untuk mengambil spot di mana pun.

“Hal ini juga menjadi tantangan bagi performer untuk bisa membagi ruang, sehingga bisa ditangkap dari berbagai perspektif,” jelasnya.

Salah satu pengelola Ada Sarang, Alang AS mengungkapkan, pertunjukan dengan latar belakang kondisi hujan mampu memberi nilai artistik tersendiri.

Penonton pun malah antusias untuk bisa mengabadikan pertunjukkan berbasis fotografi tersebut, baik lewat foto maupun video.

“Semoga kolaborasi fotografi, performer dan cahaya seperti ini mampu mengajak penonton untuk melihat fotografi dalam bentuk pertunjukan,” terangnya.

(N3)

Share :

Baca Juga

Salah satu karya dalam pameran World Press Photo 2023 yang digelar di Pendhapa Art Space, 1 sampai 23 Oktober 2023. (Foto: Dok.World Press Photo 2023)

Panggung

Pameran World Press Photo Digelar Pendhapa Art Space Jogja, 1 – 23 Oktober 2023
Pengunjung pameran seni rupa “Roots < > Routes” Biennale Jogja XVI Equator #6 2021. (Foto: Dokumentasi Yayasan Biennale Yogyakarta)

Panggung

Ragam Tema Pameran Seni Rupa Biennale Jogja XVI Equator #6 2021
Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) kembali mempersembahkan Jagongan Wagen (JW) di bulan Desember 2021 dengan menampilkan karya Yosep Arizal yang berjudul Nigama. (Foto: Dok. PSBK)

Panggung

Malam Ini, Jagongan Wagen PSBK Tampilkan Karya Yozep Arizal Berjudul “Nigama”
Ganjar Pranowo dan keluarga saat menonton Prambanan Jazz Festival, Sabtu (2/7/2022). Foto: Humas Jateng

Panggung

Momen Ganjar Nonton Prambanan Jazz Festival, Ada Kerinduan Luar Biasa
Foto: Kominfo Klaten

Panggung

Lestarikan Seni Tradisional, 12 Sekolah di Klaten Ikuti Festival Ketoprak Pelajar 2022
Penampilan Yogyakarta Royal Orchestra di Taman Budaya Gunungkidul, Senin (20/12/2021) pukul 19.00 WIB. (Foto: Humas Pemda DIY)

Panggung

Yogyakarta Royal Orchestra Sukses Gelar Konser Akhir Tahun 2021
Yani Sapto Hudoyo mengapresiasi karya seni rupa di pameran Miracle at Jogja Gallery. Foto: Ist

Panggung

Pameran Miracle at Jogja Gallery Diapresiasi Yani Sapto Hudoyo
Ahmad Dhani saat soft launching rokok Dewa 19 Legend di De Celine, Minggu (27/11/2022). Foto: Agoes Jumianto

Panggung

Bisa Sponsori Konsernya Sendiri, Ahmad Dhani Luncurkan Rokok Dewa 19 Legend