Home / Panggung

Selasa, 21 Juni 2022 - 10:26 WIB

Pesparawi XIII di Yogyakarta, Bukti Riil Implementasi Moderasi Beragama

Pembukaan Pesparawi XIII Senin (20/6/2022) di kompleks Candi Prambanan. Foto: YouTube Pesparawi Nasional

Pembukaan Pesparawi XIII Senin (20/6/2022) di kompleks Candi Prambanan. Foto: YouTube Pesparawi Nasional

NYATANYA.COM, Sleman – Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XIII resmi dibuka, Senin (20/6/2022) petang dan akan berlangsung hingga Sabtu (26/6/2022).

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai Pesparawi selaras dengan ajaran moral khas Jogja yakni Sawiji, Greget, Sengguh, dan Ora Mingkuh, yang jika dimaknai setiap peserta, maka performa terbaik akan terwujud.

Dalam Opening Ceremony Pesparawi XIII, di Lapangan Siwa, Kompleks Candi Prambanan, Sleman tersebut, Sri Sultan mengatakan pentingnya pemaknaan keempat ajaran moral yang merupakan buah pikir Sri Sultan Hamengku Buwono I, sebagai peletak dasar Kasultanan Yogyakarta.

Meriahnya pembukaan Pesparawi XIII Senin (20/6/2022) di kompleks Candi Prambanan. Foto: YouTube Pesparawi Nasional

“Sawiji berarti penjiwaan total tanpa menjadi tak sadarkan diri; Greget adalah bersemangat tanpa menjadi kasar; Sengguh adalah percaya diri namun tetap low profile; dan Ora Mingkuh adalah pantang mundur, dengan disiplin dan tanggung jawab,” jelas Sri Sultan yang hadir didampingi Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X.

Menurut Sri Sultan, keempat ajaran tersebut mewakili totalitas ideal manusia dalam kehidupan baik hubungannya dengan sesama maupun Tuhan Yang Maha Kuasa.

Pada Agenda yang diikuti 34 perwakilan gereja se-Indonesia dengan sekitar 8 ribu peserta itu, Ngarsa Dalem berharap setiap peserta dapat memancarkan energi positif.

Peserta diharapkan menjunjung tinggi sportivitas selama perlombaan dan saling mengapresiasi satu sama lain.

Sebagai tuan rumah Pesparawi XIII, Sri Sultan berharap setiap peserta juga dapat mengenal nilai budaya dan kearifan lokal Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Semogalah pula, para peserta masih sempat menghirup suasana Yogyakarta dengan serba kesahajaannya, di tengah-tengah senyum ramah masyarakat, khasanah wisata, dan budaya yang melingkupinya,” tutup Sri Sultan.

Baca juga   Kukuhkan 242 Lurah, Sri Sultan Minta Keistimewaan Sejahterakan Seluruh Warga

Sebelum membuka secara resmi hajatan nasional itu, Wakil Menteri Agama RI Dr. Zainut Tauhid Sa`adi menuturkan pada era sekarang, perkembangan seni budaya sejatinya harus mampu memberi arah bagi perwujudan identitas nasional yang sesuai dengan nilai luhur budaya bangsa.

“Bangsa Indonesia adalah bangsa religius dan berbudaya, maka pengembangan seni keagamaan harus dapat sentuhan yang utama sebagai bagian dari jati diri bangsa,” tukasnya.

Tambahnya, kehadiran Pesparawi memiliki makna ganda yakni sebagai penguatan hubungan intern antar umat kristiani dan sekaligus membangun hubungan umat beragama di Indonesia secara menyeluruh.

“Dalam konteks intern, agenda yang diikuti gereja dari berbagai aliran, merupakan sarana membangun komunikasi intern. Jika konteks majemuk, Pesparawi yang diselenggarakan secara bergantian, memberikan sumbangsih atas nasionalisme dan kerukunan hidup beragama,” imbuhnya.

Ia pun mengatakan bahwa tak berlebihan kiranya, jika Pesparawi merupakan implementasi moderasi beragama karena sekat-sekat dan dinding pemisah telah dikesampingkan dan diganti dengan tali persaudaraan.

“Sebagaimana lokasi pelaksanaan Pesparawi di Candi Prambanan, Candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9. Ini menunjukkan tidak adanya sekat antarumat beragama namun sebaliknya justru terbangun jembatan antarumat beragama yang dilandasi sikap saling menghormati dan memuliakan,” tegasnya.

Selebrasi pembukaan Pesparawi XIII dilakukan Wakil Menteri Agama RI dengan menerima secara simbolis Piala Kepresidenan yang diserahkan Perwakilan Provinsi Papua Barat sebagai Juara Pesparawi XII Tahun 2018.

Penyerahan dilakukan Pj. Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw dan Sekretaris Daerah Papua Barat sekaligus Ketua LPPD Nataniel D. Mandacan.

Seremonial pembukaan dilanjutkan dengan parade kontingen Pesparawi XIII dari seluruh Indonesia, diawali kontingen dari Lembaga Pengembangan Pesparawi Nasional dan diakhiri dengan kontingen Provinsi Papua. Agenda selanjutnya ditutup dengan pementasan Drama Musikal Nacita.

Baca juga   Ketua Persit KCK Koorcab Rem 072 PD IV/Diponegoro Pimpin Pertemuan Gabungan Persit KCK

Ketat Prokes, Lombakan 12 Kategori

Sehari sebelum pembukaan, Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X menjamu peserta Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XIII dengan jamuan makan malam pada Minggu (19/6/2022), di Kompleks Kepatihan.

Setelah sebelumnya, Sri Paduka terlebih dulu menyambut pawai peserta Pesparawi XIII yang dilaksanakan dari Titik Nol Kilometer hingga Kompleks Kepatihan.

Sri Paduka pada kesempatan itu mengatakan suatu kehormatan bagi Pemda DIY menjadi tuan rumah jamuan makan malam untuk perwakilan peserta Pesparawi 2022 dari seluruh Indonesia. Diceritakan Sri Paduka, dalam sejarahnya, Daerah Istimewa Yogyakarta memang lahir dari nilai keberagaman dan benih toleransi.

Selain itu, penyelenggaraan Pesparawi XIII ini harus dipastikan dengan baik, sesuai dengan prosedur penyelenggaraan acara pada masa pandemi. Karena bagaimanapun, mengumpulkan banyak orang pada saat ini harus sesuai aturan yang berlaku.

Adapun pelaksanaan Pesparawi XIII akan dilangsungkan di beberapa venue di DIY seperti Auditorium UNY, Auditorium Universitas Driyarkara Sanata Dharma Mrican, Auditorium ISI Yogyakarta, dan Grha Sabha Pramana UGM.

Akan ada 12 kategori yang dilombakan yakni paduan suara dewasa (campuran), paduan suara pria, paduan suara wanita, paduan suara remaja pemuda, paduan suara anak, musik gereja nusantara, musik pop gereja, vokal grup, solo remaja putra, solo remaja putri, solo anak usia 10-13 tahun, dan solo anak usia 7-9 tahun.

(Vin/Ar/Tf/N1)

Share :

Baca Juga

Paparan video Kemendikbudristek. (Foto: YouTube UNESCO/ Diskominfo Jateng)

Panggung

Gamelan Ditetapkan UNESCO sebagai WBTb, Ini Langkah Pemprov Jateng untuk Lestarikan
Meski kini menetap di Amerika Serikat, Warren Hue menegaskan Indonesia akan tetap berada dalam jiwanya. (Foto: Istimewa)

Panggung

Rapper Muda Indonesia, Warren Hue Menggoyang Panggung Coachella 2022
Upacara Adat Merti Sumber dan Kenduri Budaya 2022 digelar di Cupuwatu, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Jumat (23/12/2022). Foto: Ist

Panggung

Meriah! Cupuwatu Gelar Merti Sumber dan Kenduri Budaya 2022, Jathilan Dor Jolodoro dan Mudho Prasetyo Ikut Tampil
Kotak siap mengguncang panggung penutupan Pekan Paralimpik Nasional XVI Papua 2021 di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Sabtu (13/11/2021). (Foto: Istimewa)

Panggung

Kotak Guncang Panggung Penutupan Peparnas XVI Papua
Karya Agung Kurniawan di ARTJOG MMXXI berjudul 'Maukah Engkau Menari Denganku Sekali Ini Saja'. (Foto: Agoes Jumianto)

Panggung

ARTJOG MMXXI Time (to) Wonder Berakhir Hari Ini
Seniman Cokekan Gentayangan Cawas usai produksi konten YouTube. (Foto:nyatanya.com/Humas Pemkab Klaten)

Panggung

Sepi Job, Seniman Cokekan Gentayangan Cawas Rambah YouTube
Foto: Humas Pemda DIY

Panggung

Ketoprak Pejabat “Crah Agawe Bubrah, Rukun Agawe Santosa”, Digagas Sri Sultan HB X Jadi Tontonan Gratis Akhir Tahun
Apsari Barbie. (Foto:nyatanya.com/dokumentasi)

Panggung

Apsari Barbie, Pengidola Via Vallen yang Sudah Rilis 3 Single