Home / Plus

Minggu, 20 Agustus 2023 - 14:10 WIB

Pestisida Nabati Berbahan Kulit Bawang Merah

Foto bersama usai penyuluhan tentang pembuatan pestisida nabati berbahan kulit bawang merah.  (Foto: istimewa)

Foto bersama usai penyuluhan tentang pembuatan pestisida nabati berbahan kulit bawang merah. (Foto: istimewa)

NYATANYA.COM, Gunungkidul – Beberapa jenis bahan alami dapat dijadikan bahan baku pembuatan pestisida nabati atau pestisida organik. Limbah dari hasil panenan bawang merah, yakni kulit luarnya termasuk yang dapat dijadikan bahan baku pestisida nabati.

Penyuluhan membuat pestisida nabati berbahan kulit bawang merah salah satunya dilakukan tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata- Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)Universitas Mercubuana Yogyakarta (UMBY) Kelompok 32. Pelaksanaannya di Kalangbangi Lor, Semanu, Gunungkidul, baru-baru ini.

Tak kurang dari 30 warga padukuhan setempat mengikuti rangkaian acara tersebut. Menurut Ketua PPM KKN kelompok 32 UMBY, Muhammad Rakha Faizal, pihaknya sangat berharap, kegiatan penyuluhan tersebut dapat memberikan solusi dan informasi tentang sisi negatif penggunaan pestisida berbahan kimia pada tanaman apalagi jika dilakukan secara terus menerus.

“Dengan adanya penggunaan bahan dasar alami atau organik dapat mengembangkan kesehatan agro-ekosistem. Selain itu dengan penggunaan pestisida nabati yang bahan bakunya dari bahan alami akan berdampak baik bagi keragaman hayati, siklus biologi, dan aktivitas biologi pada tanah,” urai Rakha.

Baca juga   Mantap! Kopi Arabika Wine Temanggung Tembus Pasar Belanda

Khususnya limbah kulit bawang merah, lanjutnya, antara lain dapat diperoleh di pasar-pasar tradisional, pengepul bawang merah hingga dari limbah dapur. Adapun garis besar pembuatan pestisida nabati berbahan baku kulit bawang merah, yaitu mencampurkan 1 liter air dengan 20 gram kulit bawang merah.

Selanjutnya proses perendaman tersebut dibiarkan selama satu hari (24 jam). Setelah itu dilakukan penyaringan dan diberikan sedikit deterjen sebagai perekat, sebelum pestisida tersebut digunakan.

Rosalia Prismarini Nurdiati SSos MA selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN UMBY kelompok 32 menambahkan, rangkaian kegiatan tersebut sebagai salah satu sosialisasi penggunaan pestisida nabati. Suatu hal menguntungkan pula, bahan dasar limbah seperti kulit bawang merah mudah diperoleh.

Baca juga   Seleksi Pertama Gagal, Test kedua Lulus Jadi Tentara Usai Terapi di Banyu Urip

“Penggunaan pestisida kimia secara dalam jangka waktu lama akan dapat meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun lingkungan dan dapat membunuh musuh alami hama,” terangnya.

Sedangkan pestisida nabati atau organik, sebut Rosa, tak menimbulkan residu, mudah terurai dan ramah lingkungan. Bahkan bahan bakunya tersedia di alam/mudah diperoleh, sehingga harganya biasa lebih murah.

Tak kalah penting, lanjut Rosa, pembuatan pestisida nabati dengan memanfaatkan limbah kulit bawang merah mampu meminimalkan biaya pemeliharaan tanaman dan dapat meningkatkan pemberdayaan bagi warga setempat.

Sementara itu Tri Budi sebagai peserta penyuluhan sekaligus warga Kalabangi Lor mengungkapkan, penyuluhan pembuatan pestisida nabati tersebut mampu menambah banyak wawasan.

“Bukan hanya tentang cara pembuatan pestisida nabati tapi juga tentang bahaya bahan kimia terhadap manusia dan hewan demi menjaga lingkungan untuk masa sekarang dan masa depan,” tegasnya. (*)

Share :

Baca Juga

Foto: Jhon/InfoPublik

Plus

Mobil Listrik Mulai Berseliweran di Lokasi KTT G20 Bali, Begini Penampakannya
Perajin Batik Pemalang kembali bangkit dan bergairah meningkatkan produksinya sejak Pemkab mewajibkan ASN mengenakan batik khas Pemalangan sebagai seragam. (Foto: MC Pemalang)

Plus

Perajin Batik Khas Pemalangan Sampaikan Terima Kasih kepada Bupati, Karena Hal Ini
Santripreneur Award 2021 yang diselenggarakan oleh Santripreneur Indonesia ini melombakan para santripreneur dalam tiga kategori yakni Kuliner, Industri, Perdagangan dan Jasa, serta Kreatif. (Foto: Biro Komunikasi Kemenparekraf)

Plus

Menparekraf Berharap “Santripreneur Award” Jadi Pioner Pengembangan Kewirausahaan Indonesia
Haidar usai menerima medali, piala dan piagam dalam ajang kejuaraan karate yang diikutinya belum lama ini. (Foto: Istimewa)

Plus

Kecil Cabe Rawit, Sederet Prestasi Berhasil Disabet Haidar Lewat Bela Diri Karate
Kriya Kayu Rik Rok di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. UMKM pengolahan kerajinan kayu dari limbah kayu ini mendapatkan manfaat dari pendampingan Pemprov Jateng. (Foto: Diskominfo Jateng)

Plus

Dikunjungi Ganjar, UMKM Kriya Kayu Rik Rok Magelang Makin Moncer
Febriyanti Nurul Jubaydiah. (Foto: Humas Sleman)

Plus

Cerita Anak Penjual Es di Sleman Raih Beasiswa Kuliah Gratis di ITB
Pelepasan dan pengarahan Kafilah Kota Yogyakarta dalam ajang Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke-6 KORPRI Tingkat Nasional Tahun 2022 secara simbolis dilaksanaan di Ruang Pandu, Balai Kota Yogyakarta pada Rabu (2/11/2022). Foto: Humas Pemkot Yogya

Plus

Sudarmadi, Wakil DIY di Ajang MTQ ke-6 KORPRI Tingkat Nasional 2022 yang Digelar di Padang
Sri Supadmi dengan produk camilan berbahan ikan lele buatannya. (Foto: Istimewa)

Plus

Kriuuk…Renyah dan Gurih, Sri Supadmi Mendulang Rezeki dari Bisnis Olahan Camilan Berbahan Ikan Lele