NYATANYA.COM, Yogyakarta – Sebagian Pedagang Kaki Lima (PKL) dan toko di kawasan Malioboro mulai membuka lapaknya ‘dodolan’ (berjualan) selama PPKM level 4. Aktivitas pengunjung di Malioboro juga mulai bergeliat, meski belum ramai.
Namun demikian aturan PPKM Level 4 dan protokol kesehatan tetap ditegakkan untuk mencegah sebaran Covid-19.
“PKL dan toko sudah ada yang buka. Tapi belum semuanya buka. Kondisi pengunjung Malioboro masih sepi belum ramai,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelola Cagar Budaya Kota Yogyakarta, Ekwanto, dalam pemberitaan Humas Pemkot Yogya, Kamis (29/7/2021).
Ekwanto menyebut baru berkisar 30-40 persen PKL dan toko di kawasan Malioboro yang kembali beroperasional selama PPKM Level 4. Sebagian besar PKL yang berjualan fesyen baju- baju dan souvenir. Ada juga PKL kuliner dan lesehan di Malioboro yang mulai berjualan meski jumlahnya masih sedikit.
“Para PKL dan pelaku usaha toko yang masih tutup mungkin karena melihat kondisi masih ada penyekatan jalur. Selama PPKM level empat jalur lalu lintas ke Malioboro sudah dibuka tapi hanya sepertiga dari lebar jalan,” paparnya.
Pihaknya sudah mengimbau para PKL dan pelaku usaha toko di Malioboro untuk mematuhi peraturan PPKM Level 4 yang ditetapkan pemerintah. Dari hasil pemantauan di lapangan oleh para petugas, semua PKL dan pelaku usaha di Malioboro mengikuti aturan itu. Salah satunya menutup semua aktivitas PKL dan toko saat pukul 20.00 WIB.
“Sudah ada beberapa PKL kuliner dan lesehan yang buka. Tapi belum banyak karena ada aturan makan di tempat masksimal tiga orang dan 20 menit. Ada yang buka sore tapi tetap jam 20.00 WIB semua harus tutup,” terang Ekwanto.
Menurutnya petugas Jogoboro dan Satpol PP cukup mudah memantau aturan makan di tempat 3 orang dan maksimal 20 menit karena PKL kuliner Malioboro yang berjualan masih sedikit. Di samping itu lampu penerangan jalan dan taman di Malioboro juga dipadamkan pukul 20.00 WIB untuk mengurangi kerumunan.
“Pengunjung Malioboro masih sebatas warga lokal. Petugas kami di lapangan akan mengimbau agar pengunjung tidak nongkrong terlalu lama. Kondisi masih kondusif tidak ada kerumunan,” ucapnya.
Untuk mengantisipasi kerumunan di Malioboro, ada pengaturan pengunjung sejak di tempat parkir. Dia menjelaskan saat pengunjung Malioboro sudah mencapai 200-300 orang maka jika ada kedatangan wisatawan penumpang dalam bus ditahan dulu di tempat parkir dan belum diperbolehkan masuk Malioboro. Bus akan diberikan tanda arahan masuk dan keluar dari Malioboro. Sopir dan para penumpang juga dimintakan surat hasil swab antigen dan didata.
“Sejauh ini belum ada bus wisatawan yang masuk ke tempat parkir di Malioboro selama PPKM Level 4,” imbuh Ekwanto. (*)