NYATANYA.COM, Sleman – Prambanan Jazz Festival 2023 bakal hadir dengan warna baru yang makin memanjakan pencinta musik di tanah air.
Jika biasanya digelar selama 3 hari, untuk gelaran Prambanan Jazz ke-9 tahun depan akan hadir lebih lama lagi menjadi 6 hari pertunjukan, yaitu pada 7, 8, 9, 14, 15 dan 16 Juli 2023.
Prambanan Jazz Festival senantiasa menghadirkan konsep empat serangkai E + T: Entertainers, Entertainment, Experience, Expectation, dan Trust.
Entertainers dan Entertainment diejawantahkan dengan menghadirkan penampil, deretan line up yang solid dan memenuhi banyak keinginan penonton, baik yang penyuka jazz garis keras, sampai ke penonton muda yang menyukai artis baru.
Sejak awal diadakan tujuh tahun silam, ada kombinasi nama legendaris seperti Kenny G, Boyz II Men, Rick Price, Sarah Brightman, Diana Krall, Boyzone, YANNI, Anggun, hingga Kahitna.

Nama populer dari dalam negeri seperti Tulus, Trio Lestari, Maliq & D’Essentials; juga nama-nama yang sedang naik daun seperti Yura Yunita, Ardhito Pramono, dan Danilla Riyadi.
Sedangkan Experience adalah sebuah nilai tambah yang sukar dicari padanannya pada festival musik lain.
Bayangkan, sebuah festival musik kontemporer diadakan di sebuah komplek candi Hindu yang dibangun pada 856 Masehi.
Ada jarak ribuan tahun terbentang, antara panggung meriah dan penuh warna, dengan candi megah yang jadi latar belakang.
Tiga elemen ini lantas melahirkan apa yang disebut Expectation dan Trust dalam sebuah festival musik. Harapan dan Rasa Percaya.
Karena setiap tahun Prambanan Jazz Festival bisa menghadirkan festival yang mengesankan, para penonton akan memupuk harapan dan rasa percaya: bahwa Prambanan Jazz Festival berikutnya pasti akan menghadirkan kombinasi hiburan, line up, dan pengalaman yang serupa, atau bahkan lebih baik.
Dua elemen ini bukan sesuatu yang bisa diraih dengan mudah, hanya bisa didapat dengan kerja keras dan konsistensi untuk mempersembahkan yang terbaik.
Maka tak heran kalau pada 2022, tiket Prambanan Jazz Festival terjual habis dengan cepat meski saat itu belum ada nama pengisi acara. Ini karena penonton sudah punya Expectation dan Trust pada festival ini.
“Selain pengalaman baru yang akan dirasakan oleh semua orang yang ada di dalamnya, PJF tahun ini kami sajikan lebih lama jika dibandingkan dengan biasanya, yaitu sampai enam hari. Dengan penambahan durasi penyelenggaraan ini tentunya akan lebih banyak lagi hal yang akan kami suguhkan. Dari sisi penampil sendiri, akan lebih banyak musisi yang kami hadirkan. Kami siap memboyong sembilan musisi internasional, dan 60 musisi nasional,” tutur pendiri Prambanan Jazz Festival, Anas Syahrul Alimi.
Anas menuturkan pada PJF kesembilan ini, pihaknya telah siap menghadirkan musisi asal Perancis yang telah meraih dua kali Grammy Award untuk Album Musik Dunia Terbaik dan juga BRIT Award Band Internasional Terbaik, yaitu Gipsy Kings by Andre Reyes.
Tak sampai di situ saja, Lucky Chop, musisi asal New York Amerika Serikat pun dipastikan Anas akan menjadi musisi internasional yang akan menghelat menampilan megah dan enerjiknya di depan Candi Prambanan.
“Tak hanya Gipsy Kings dan Lucky Chop, ada beberapa nama musisi internasional lainnya yang siap kami hadirkan. Di antaranya ada musisi broadway dan swing jazz dengan 3,9 M pengikut Youtube, yaitu Scott Bradlee yang akan tampil bersama Postmodern Jukebox,” papar Anas.
Masih akan ada musisi internasional lain yang akan dihadirkan, yaitu Bond. Bond merupakan kuarter gesek perempuan pertama yang memecahkan rekor penjualan album tertinggi di dunia sepanjang masa yaitu 4 juta kopi sejak awal debutnya di dunia musik.
Tak sampai situ saja, Tunde Baiyewu, vokalis dari Lighthouse Family pun akan mewarnai panggung Prambanan Jazz Festival.
Sedangkan untuk musisi nasional, akan ada dua penampil utama yang tampil selama tiga hari berturut-turut dalam setiap pekan, yaitu Kahitna dan satu nama lagi yang akan diumumkan dalam waktu dekat.
Selain mereka, ada beberapa musisi lain yang akan tampil dua kali di setiap pekannya, yaitu Maliq & D’Essential dan Dewa 19, serta beberapa musisi lainnya.
“Mereka akan menampilkan konsep yang berbeda setiap harinya. Jadi sangat sayang untuk dilewatkan,” tutur Anas.
Berikut adalah daftar line up sementara Prambanan Jazz Festival 2023:
Day 1 : Kahitna, Nadin Amizah, Pusakata, Hivi!, dll
Day 2 : Kahitna, Maliq & D’essential, Arsi Widianto, Ardhito Promono, Bilal Indrajaya, dll
Day 3 : Kahitna, Dewa 19, Java Jive, Yura Yunita, dll.
Day 4 : Andien, D’Masive Jazz Project, TBA ft.UN1TY, Chandra Darusman, dll
Day 5 : Maliq & D’essential, Krakatau x Barry Likumahua, Ahmad Dhani Electrical Band, Yovie & Nuno, Shaggydog, dll.
Day 6 : Dewa 19, Padi Reborn, The Groove, Pamungkas, THE GENTLEMEN (Fariz RM, Deddy Dhukun, Mus Mujiono, Tony Wenas) ft. Profesor Adi Utari, dll.
Kuliner, Karakter Tokoh, dan Kolaborasi Visual
Menurut Direktur Utama Rajawali Indonesia, Tovic Raharja, pihaknya akan tetap mengangkat potensi kuliner lokal dengan mengajak komunitas Pasar Kangen di Prambanan Jazz Festival 2023,
Ide ini tetap dipertahankan pada tahun ini, sebagai upaya dari penyelenggara untuk merespon konsep UMKM tradisional di Yogyakarta, dan diharapkan sebagai “obat rindu” PJF Lovers terhadap ragam kuliner yang “Jogja Banget”.
Hal ini adalah bentuk kolaborasi yang akan selalu dilakukan, supaya bisa memberi dampak positif pada perekonomian warga di Yogyakarta yang terlibat dalam partisipasinya di Pasar Kangen Prambanan Jazz Festival 2023.
Selain kolaborasi berupa Pasar Kangen, di penyelenggaraan ke 9 ini, Prambanan Jazz Festival kembali melakukan kolaborasi dengan para seniman visual untuk menuangkan nilai-nilai yang diusung pada penyelenggaraannya tahun ini ke dalam sebuah artwork.
Seniman visual yang diajak kolaborasi tahun ini adalah Isa Indra Permana, ilustrator asal Yogyakarta yang berfokus di bidang fesyen dan musik.
“Gaya ilustrasinya condong eksploratif, warna-warna kontras, dengan penggabungan antara karakter kartun, surealis, dan pop,” pungkas Tovic.
Isa Indra Permana selaku Ilustrator Prambanan Jazz Festival 2023 mengungkapkan, konsep visual dari Prambanan Jazz Festival 2023 ini adalah perpaduan kultur dan futuristik yang menggambarkan suasana magical nan teduh dengan latar belakang padang rumput menghiasi suasana Roro, Hanoman dan lainnya, yang memainkan musik dengan riang gembira. Perpaduan kultur dan gaya masa depan juga terpancar jelas dalam outfit yang dikenakan oleh karakter di Prambanan Jazz kali ini.
Aksen visor pada mahkota Roro dan jam digital yg dipakai oleh Hanoman. Becak futuristik yang di atas bukit menyalurkan alunan lagu ke segala penjuru.
Nada-nada itu menghidupkan pohon-pohon di sekelilingnya menjadi ceria. Memanggil para pengunjung berkumpul bersama teman dan keluarga bernyanyi bersama dalam kemeriahan Prambanan Jazz.
“Akan ada 11 karakter yang akan ditampilkan sebagai bentuk konsep visual yang memiliki karakter tersendiri, diantaranya seperti Ji (Anak) & Muninn (Bapak) yang menggambarkan Family man dan Insightful Dad. Rho yang menggambarkan sosok Social Media Addict dan Dumper. Lou sang Content Creator dan Documentator Lugano yang menggambarkan karakter Food Enthusiast,” ujar Isa.
Project Manager Prambanan Jazz Festival #9 | 2023, Oetjhi Candra menambahkan, “akan ada 3 panggung yang nantinya akan merespon area Lapangan Brahma dan Lapangan Wisnu, Candi Prambanan.”
Panggung Roro Jonggrang adalah panggung utama yang akan menampilkan seluruh headliner Internasional dan Nasional dengan background Candi Prambanan.
Panggung Hanoman akan menampilkan musisi millenial Nasional dan musisi pendatang baru sebagai bentuk dukungan kepada musisi lokal di Indonesia.
Serta Panggung Jazz for Kids, yang menampilkan musisi jazz cilik yang mengikuti audisi yang dikuratori oleh Tim Prambanan Jazz.
Direktur Utama PT TWC, Edy Setijono menyambut baik kerjasama berkesinambungan yang dilakukan dengan Prambanan Jazz Festival ini.
“PT TWC tentu sangat mendukung penyelenggaraan PJF 2023 di kompleks Candi Prambanan. Ada beberapa venue yang dapat dipergunakan untuk tempat penyelenggaraan konser musik PJF, dengan keindahan view berlatar belakang Candi Prambanan,” terang Edy Setijono.
Hal ini menjadi daya tarik dan magnet tersendiri, untuk menarik kunjungan wisatawan ke destinasi Candi Prambanan melalui event musik.
“Kami turut berbangga dengan hadirnya event konser musik bertaraf internasional Prambanan Jazz Festival (PJF). Selama 8 tahun berturut-turut, PJF sukses menyedot animo masyarakat pecinta musik Indonesia,” imbuh Edy.
PJF menjadi salah satu media dan strategi promosi pariwisata di Indonesia maupun mancanegara, dengan magnet destinasi heritage, menjadi satu kolaborasi Music Tourism yang apik.
(Aja)