Home / Panggung

Sabtu, 20 November 2021 - 20:20 WIB

Prambanan Jazz Festival, Bersemi di Tengah Pandemi

Penampilan Letto membuat ritme Prambanan Jazz Virtual Festival 2021 menjadi cukup dingin. (Foto: Dok. Rajawali Indonesia)

Penampilan Letto membuat ritme Prambanan Jazz Virtual Festival 2021 menjadi cukup dingin. (Foto: Dok. Rajawali Indonesia)

NYATANYA.COM, Sleman – Ditayangkan dari Panggung Terbuka Ramayana Ballet, Candi Prambanan, perhelatan Prambanan Jazz Virtual Festival telah disiarkan secara virtual melalui iKonser Channel pada 19-20 November 2021, mulai pukul 16.00 sampai 21.00 WIB.

Prambanan Jazz Virtual Festival hari pertama, Jumat, 19 November 2021 dibuka dengan sangat magis oleh maestro tari kenamaan Indonesia, Didik Nini Thowok yang membawakan tarian Dwi Muka, dengan latar belakang megahnya Candi Prambanan.

Didik Nini Thowok yang membawakan tarian Dwi Muka, dengan latar belakang megahnya Candi Prambanan. (Foto: Dok. Rajawali Indonesia)

Bellacoustic yang merupakan salah satu pemenang dalam kompetisi Borneo Goes to Prambanan Jazz 2021, menjadi penampil Prambanan Jazz Virtual Festival.

Dalam penampilannya, Bellacoustic turut memperkenalkan budaya suku Dayak, dengan mengenakan “Sangkrut”, pakaian khas masyarakat suku Dayak berupa rompi dari kulit kayu, helai bulu burung tingang/engang sebagai simbol kebesaran masyarakat suku Dayak, yang dipadukan dengan musik etnik Dayak Kalimantan Tengah.

Manjakani yang tampil kemudian, merupakan duo folk asal Pontianak sebagai penampil ketiga, yang dilanjut oleh Nadin Amizah dimana tahun ini kembali tampil di panggung Prambanan Jazz Festival.

Menariknya kali ini, Nadin Amizah berkolaborasi dengan instrumen kendhang di beberapa lagu yang ia bawakan.

Nita Aartsen and The Eurasian Bigband feat Tompi menjadi penampil kelima pada penyelenggaraan Prambanan Jazz Festival hari pertama, dengan membawakan lagu-lagu dari R.Maladi, Krzysztof Komeda, Charles Trenet, Ismail Marzuki, Toots Thielemans, Norman Gimbel, M.Sagi, Georgie L, dan Crhist Kayhatu. Tentunya dengan aransemen ala Nita Aartseen and The Eurasian Bigband.

Baca juga   SUMONAR 2022 Resmi Dibuka, Cahaya yang Dirindukan Itu Bernama "Metamorpholux"

Penampil keenam, ada Pamungkas yang sekaligus menjadi penutup hari pertama Prambanan Jazz Virtual Festival 2021.

Sementara pertunjukan di hari kedua, Sabtu (20/11/2021), Prambanan Jazz Virtual Festival 2021 dibuka oleh Floo yang juga merupakan salah satu pemenang kompetisi Borneo Goes to Prambanan Jazz Virtual Festival 2021.

Yura Yunita tampil dengan sangat “fun”. Solois asal Bandung ini berhasil menghadirkan suasana sore hari di Candi Prambanan menjadi semakin meriah. (Foto: Dok. Rajawali Indonesia)

Yura Yunita yang menjadi penampil kedelapan, tampil dengan sangat “fun”. Solois asal Bandung ini berhasil menghadirkan suasana sore hari di Candi Prambanan menjadi semakin meriah.

Berganti malam hari, Letto menjadi penampil kesembilan. Dengan pembawaan yang bersahaja, Letto berhasil membuat ritme Prambanan Jazz Virtual Festival 2021 menjadi cukup dingin.

Beberapa kali, Noe sang vokalis juga menyampaikan pesan untuk tetap semangat menghadapi pandemi dan berharap bisa segera mengucapkan selamat tinggal untuk virus corona.

Penampilan kesepuluh, ada Swingayogya band pendatang baru yang diprakarsai oleh KPH Notonegoro bersama musisi Joko “lemazh” Suprayitno dan Agung Prasetyo.

Aransemen lagu-lagu dari A.Usman, Ismail Marzuki, dan Lilis Suyani berhasil mereka kemas dengan baik.

Setelah itu, ada Ardhito Pramono yang menjadi penampil kesebelas. Dengan musik yang jazzy, Ardhito berhasil menaikkan ritme Prambanan Jazz Virtual Festival 2021 menjadi energik.

Pamungkas tampil sekaligus menutup hari pertama Prambanan Jazz Virtual Festival 2021. (Foto: Dok. Rajawali Indonesia)

Sampai di penghujung, akhirnya Prambanan Jazz Virtual Festival 2021 ditutup oleh penampilan dari Tulus, yang selalu tampil dengan baik, dan mampu menyatu dengan kemegahan Candi Prambanan.

Baca juga   Danrem 072/Pamungkas Pimpin Upacara Tradisi Korps dan Sertijab Kasiren dan Kasiter Kasrem 072/Pamungkas

Dalam tayangan kali ini, Prambanan Jazz juga turut menayangkan perjalanan dan rangkuman kilas balik dari tahun ke tahun penyelenggaraan Prambanan Jazz Festival yang pertama kali digelar pada tahun 2015 oleh Rajawali Indonesia (Promotor).

“Ini adalah kerja besar yang solid, semangat penyelenggaraan Prambanan Jazz Festival tetap harus dihidupkan dan semoga penyelenggaraan ini menjadi virus positif ditengah-tengah adanya virus corona. Api passion terus tetap terjaga dan jangan sampai padam,” ujar Anas Syahrul Alimi, CEO Prambanan Jazz Festival.

Selama berjalannya proses produksi pada venue Panggung Terbuka Ramayana Ballet. Protokol kesehatan berbasis CHSE seperti, prosedur wajib antigen sebelum memasuki area venue menjadi salah satu syarat bagi seluruh artis dan kru yang bertugas dalam gelaran tahun ini. Satuan Gugus Tugas Covid-19 juga turut hadir dan memantau jalannya acara.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno mengapresiasi penyelenggaraan Prambanan Jazz Festival tahun ini yang mampu beradaptasi dan berinovasi.

“Penyelenggaraan kembali kegiatan event menjadi momentum yang paling dinanti dan diharapkan oleh masyarakat. Prambanan Jazz Festival merupakan festival musik yang pasti ditunggu-tunggu oleh penikmat musik di Indonesia dan di dunia setiap tahunnya. Saya berharap festival ini dapat menampilkan kearifan budaya lokal ke pentas global dengan menjadikan Candi Prambanan sebagai venue festival. Industri musik harus terus mengalun,” ujar Sandiaga Uno.

(Aja)

Share :

Baca Juga

Kukuh Prasetya Kudamai dengan single terbarunya "Mendung Ketemu Udan" yang sudah tayang di channel YouTube 23 September 2021. (Foto: YouTube Kukuh Prasetya Kudamai)

Panggung

Kukuh Prasetya Kudamai dan Mendung Tanpo Udan Series
(Foto: Ist)

Panggung

Film “KKN di Desa Penari” Bakal Menghantui Bioskop 30 April 2022 dalam Dua Versi
Para pemeran senior sinetron Pondokan senang bisa memperkuat Pondokan Hebring. (Foto: Ist)

Panggung

Viral pada Zamannya, Sinetron “Pondokan” Kembali Hadir di TVRI dengan Format Baru yang Lebih Milenial
Shaggydog menyerahlan buku biografi 'Angkat Sekali Lagi Gelasmu Kawan' kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X. (Foto: Dok.Shaggydog)

Panggung

Tandai 24 Tahun Bermusik, Shaggydog Rilis Buku ‘Angkat Sekali Lagi Gelasmu Kawan’
Workshop Jogja Cross Culture 2022 di Grand Inna Hotel, Selasa (10/5/2022). Foto: Humas Pemkot Yogya

Panggung

Jogja Cross Culture 2022, Optimisme Yogya Jadi Pusat Seni Budaya
Slank saat konferensi pers Konser 'Bank Jateng Beautiful Smile Indonesia' di The Manohara Hotel Yogyakarta, Jumat (16/12/2022). Foto: Agoes Jumianto

Panggung

Vina Panduwinata hingga Endank Soekamti Ikut Meriahkan Konser Slank ‘Bank Jateng Beautiful Smile Indonesia’ di Candi Prambanan
Kukuh Prasetya Kudamai. Foto: Istimewa

Panggung

Usai Novelnya Terbit, Kukuh Berharap Film ‘Mendung Tanpo Udan’ Bisa Digarap
Saresehan Budaya Spiritual Kawasan Candi Borobudur oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi di Balkondes Ngargogondo, Senin (8/11/2021). (Foto: Humas/beritamagelang)

Panggung

400 Budaya Spiritual Teridentifikasi di Kawasan Borobudur