Home / News

Senin, 21 November 2022 - 18:53 WIB

Presiden Imbau Tensi Politik Jangan Sampai Memanas Jelang Pemilu 2024

Presiden Jokowi. Foto: BPMI Setpres

Presiden Jokowi. Foto: BPMI Setpres

NYATANYA.COM, Jakarta – Presiden Joko Widodo mengimbau suasana menjelang pemilihan umum (Pemilu) pada 2024 mendatang jangan sampai memanas.

Karena itu, pendukung partai politik (parpol), kandidat presiden, dan kandidat legislatif dapat menjaga kekondusifan politik dalam negeri.  

Hal itu dapat dilakukan dengan cara menggunakan politik gagasan dalam setiap menggalang suara. Mekanismenya, setiap elemen itu harus mengedepankan gagasan yang membangun bangsa dan negara ketika melakukan kampanye politik.  

“Jangan sampai panas, apalagi membawa politik-politik SARA, tidak, jangan. Politisasi agama, tidak, jangan,” kata Presiden Joko Widodo dalam keterangan pers pada Senin (21/11/2022). 

Menurut Presiden, dengan saling mengadu gagasan itu dapat membuat masyarakat memahami visi parpol, kandidat presiden, dan legislatif dalam membangun bangsa ke depan.

Baca juga   DPR Dukung Fatwa Haram MUI tentang Pengemis yang Dieksploitasi

Jadi, hasil dari pesta demokrasi rutin lima tahunan itu dapat menghasilkan pemimpin yang dibutuhkan oleh masyarakat. 

“Lakukan politik-politik gagasan, politik-politik ide. Debat silakan, debat gagasan, debat ide membawa negara itu lebih baik,” imbuh Jokowi. 

Menjaga kondisi tetap kondusif, lanjut Presiden, sangat diperlukan dilakukan oleh para pemangku kepentingan tersebut. Jadi, patut menjadi perhatian utama dari para pemangku kepentingan terkait untuk diwujudkan. 

Terganggunya stabilitas politik dalam negeri akan membuat terbukanya peluang ancaman berbagai sektor, apalagi ditambah imbas krisis global menjadi semakin terbuka.

Diharapkan, pesta demokrasi pada 2024 jangan sampai menyulut percikan api yang menyulut kondisi politik memanas. 

Baca juga   Fikri/Bagas Juara Baru All England, Kalahkan Seniornya Hendra/Ahsan

“Tetap adem kalau bisa, kalau enggak bisa paling banter ya hangat tapi jangan panas, karena situasinya tidak normal. Hati-hati, situasi dunia sedang tidak normal,” ujar Presiden. 

Krisis global yang melanda seluruh dunia pada saat ini, sangat sulit dibandingkan pada periode 1997-1998. Indikasinya pada 1997-1998, sebanyak 14 negara terdampak krisis meminjam kepada organisasi IMF. Sedangkan, krisis saat ini diprediksi ada 66 negara yang akan meminjam ke IMF. 

“Itulah yang sekali lagi saya ingatkan kepada para capres dan cawapres untuk membawa suasana politik kita menuju 2024 itu betul-betul paling banter hangat sedikit, syukur bisa adem,” pungkas Presiden. 

(*/N1)

Share :

Baca Juga

Pelaksanaan vaksinasi booster yang diadakan Pemkot Yogyakarta di halaman Masjid Pangeran Diponegoro kompleks Balai Kota, Rabu (6/4/2022). Foto: Humas Pemkot Yogya

News

Jadi Syarat Perjalanan Mudik, Minat Masyarakat Akses Vaksinasi Booster Meningkat
Foto: Humas Pemkot Yogya

News

Hadapi Libur Akhir Tahun Pemkot Yogya Siagakan Kembali Satgas Covid-19
Foto: InfoPublik

News

Begini Penampakan Mobil Mushola yang Disediakan BSI dan ASDP untuk Pemudik di Empat Pelabuhan
Aksi tawuran antar pemuda di Tambak Asri, Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya, Minggu (3/4/2022) dini hari sekira pukul 02.00 WIB. (Foto: Istimewa)

News

Tawuran di Tambak Asri Surabaya, Dua Kelompok Saling Serang dengan Senjata Tajam
(Ilustrasi: nyatanya.com)

News

Waspada! Covid-19 Varian Delta Cenderung Serang Anak-anak
Awalnya Kemantren Kotagede paling tinggi kekurangan warga yang belum vaksin. Namun Kotagede bisa menjadi kemantren pertama yang deklarasi tuntas vaksinasi lanjut usia. Kini Kotagede juga pertama kali kemantren yang mendeklarasikan tuntas vaksin bagi warga yang layak vaksin. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

News

Kemantren Kotagede Deklarasi Tuntas Vaksin Covid-19
Perwakilan mahasiswa Papua mengadu kepada ombudsman DIY. (Foto: Istimewa)

News

2 Tahun Beasiswa Tak Cair, Mahasiswa Papua se-DIY Mengadu Ombudsman
Lili Pintauli Siregar. Foto: Ist

News

Komisi III DPR RI Minta Maaf Telah Pilih Lili Pintauli Siregar sebagai Pimpinan KPK