Home / Peristiwa

Rabu, 24 November 2021 - 22:05 WIB

Presiden: Pengendalian Pandemi, Kunci Pertumbuhan Ekonomi

Presiden Joko Widodo. (Foto: Istimewa/Tri Antoro/InfoPublik)

Presiden Joko Widodo. (Foto: Istimewa/Tri Antoro/InfoPublik)

NYATANYA.COM, Jakarta – Pemerintah tetap berhati-hati dalam membuka berbagai aspek pada bidang perekonomian di dalam negeri. Karena, lonjakan kasus positif pada wabah global Covid-19 masih kerap menjadi ancaman di berbagai pelosok tanah air di masa-masa mendatang.

“Tetap pada posisi kehati-hatian, jadi sektor-sektor yang kita buka juga bertahap tidak usah tergesa-gesa. Kalau kita lihat peluangnya memang harus dibuka ya dibuka,” kata Presiden Joko Widodo ketika memberikan sambutan di Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021 yang diselenggarakan di Jakarta, pada Rabu (24/11/2021).

Menurut Presiden, pembukaan sektor perekonomian akan dilandasi oleh sejumlah pertimbangan yang mendalam dari berbagai instansi pemerintah terkait.

Hal yang menjadi pertimbangan utamanya adalah sektor kesehatan dalam pembukaan sektor perekonomian terkait, agar wabah global Covid-19 dapat sepenuhnya dikendalikan kala sektor perekonomian tersebut dibuka.

“Dengan protokol kesehatan (prokes), ada event-event besar juga silakan, tetapi juga didampingi oleh Satgas Covid-19, ini dilakukan penuh dengan kehati-hatian,” tuturnya.

Sektor kesehatan menjadi hal yang utama karena pertumbuhan ekonomi sangat tergantung pada pengendalian pandemi Covid-19.

Saat ini menurut Presiden, kondisi kasus positif di dalam negeri menurun secara signifikan. Tercatat, saat ini kasus positif harian per 23 November 2021 berkisar antara 394 orang per hari. Hal tersebut, kalah jauh dibandingkan pada Juli 2021, yang angka kasus hariannya mencapai 56 ribu orang per hari.

Baca juga   Pemkab Boyolali Kebut Vaksinasi 33 Ribu Siswa SMP

Turunnya angka kasus positif ini, kata Presiden, akan terus dijaga oleh setiap instansi pemerintah terkait. Dengan begitu, ancaman gelombang ketiga yang saat ini muncul di negara-negara di Benua Eropa dapat diantisipasi secara optimal dalam beberapa waktu ke depan.

Salah satu upaya dalam menjaga kasus positif tetap rendah adalah dengan menggencarkan vaksinasi massal Covid-19. Saat pemerintah telah melakukan vaksinasi sebanyak 226 juta dosis kepada masyarakat di berbagai pelosok tanah air.

Targetnya, pada akhir tahun ini, cakupan vaksinasi dapat dilakukan mencapai sekitar 280 – 290 juta dosis.

“Kita suntikan sudah berada di angka 226 juta dosis dosis pertama di angka 65 persen dan dosis kedua di angka 43,3 persen sebuah angka yang patut kita syukuri,” katanya.

Seiring dengan hal itu, sektor perekonomian dalam negeri pun lambat laun terdongkrak naik. Tercatat pada kuartal II, pertumbuhan perekonomian mencapai 7,07 persen. Sedangkan, pada kuartal III tahun ini angka pertumbuhan berkisar antara 3,51 persen.

“Turunnya perekonomian karena adanya kebijakan PPKM darurat yang dilakuakn selama satu bulan penuh, sehingga mengakibatkan pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 3 persen,” katanya.

Kenaikan pun juga terlihat dari peningkatan Purchasing Managers Index (PMI) yang mencapai angka yang sangat baik yakni mencapai 57,2 persen. Hal ini naik drastis pada sebelum terjadinya pandemi yakni, hanya berkisar antara 51 persen saja. Artinya, terdapat permintaan dalam industri manufaktur yang sangat tinggi, tentu saja ini dapat membawa dampak positif bagi Indonesia.

Baca juga   Satwa Endemik Merapi-Merbabu Dilepasliarkan

“Demand itu sudah ada dan semakin baik kalau. Demand ada artinya apa, manufaktur pabrik industri pasti akan berproduksi,” ungkap Kepala Negara.

Kemudian, pencapaian pajak pun juga semakin baik. Tercatat, pencapaian pajak sudah mencapai angkanya mencapai 18 year on year (yoy). Angka ini sangat besar dibandingkan pada tahun-tahun yang lalu.

Dalam mendorong perekonomian semakin pulih ke depan, pihaknya akan terus melakukan hilirisasi industri. Secara konkret pihaknya akan menghentikan ekspor sumber daya alam mentah. Yang saat ini dimulai oleh sumber daya alam nikel yang harus dijadikan barang setengah mentah, baru boleh di ekspor keluar negeri.

Tujuannya, harga sumber daya alam tersebut makin mahal dibandingkan ketika di ekspor dalam bentuk bahan mentah. “Bahan-bahan mentah itu semuanya diekspor dalam bentuk barang setengah jadi,” kata Presiden.

Keuntungan yang bisa diraup oleh Indonesia pun berlipat ganda, dari pendapatan yang hanya berkisar Rp15 triliun kini bisa melompat ke angka yang sangat fantastis yakni Rp280 triliun. ” Ini memperbaiki neraca perdagangan kita,” pungkas Presiden.

(*/N1)

Sumber: InfoPublik.id

Share :

Baca Juga

Baznas Klaten memberikan bantuan sosial Rp8 juta kepada janda Mbah Rubiyem. (Foto: Diskominfo Klaten)

Peristiwa

Sempat Viral, Mbah Rubiyem Sumringah Dapat Bansos dari Baznas
Ilustrasi: nyatanya.com

Peristiwa

Polisi Amankan 57 Pemuda Diduga Hendak Tawuran Antarkelompok di Makassar
Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, mendampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau Serbuan Vaksinasi Massal Covid-19 di JEC. (Foto: Humas Pemda DIY)

Peristiwa

Dampingi Panglima TNI, Wagub DIY Tinjau Serbuan Vaksinasi Massal TNI-Polri di JEC
Satlantas Polres Batang membuka layanan vaksinasi di malam hari yang menyasar kaum pekerja, namun tidak memiliki waktu di siang hari. Maka vaksinasi malam menjadi solusi paling tepat karena digelar di sarana publik. (Foto: MC Batang, Jateng)

Peristiwa

Sasar Kaum Pekerja, Satlantas Polres Batang Layani Vaksinasi Malam
Foto: Instagram @polresjogja

Peristiwa

Kenali Wajahnya Lur, Pria Ini Buronan Polisi karena Kasus Persetubuhan Anak
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat hadiri peringatan Harganas 2023. (Foto: istimewa)

Peristiwa

Pemkab Sukoharjo Siap Wujudkan Keluarga Bebas Stunting
Patroli Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) KN Pulau Dana-323, berhasil menangkap Kapal Ikan Asing (KIA) berbendera Vietnam yang melakukan aktivitas penangkapan ikan secara illegal di perairan Natuna Utara, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (24/12/2021). (Foto: Humas Bakamla RI)

Peristiwa

Bamkala RI Tangkap Kapal Vietnam Curi Ikan di Laut Natuna Utara
Foto: TBNews/Antara

Peristiwa

Komnas HAM Sulteng Sarankan Polri Lakukan Pemulihan Pasca Penumpasan MIT di Poso