Home / News

Jumat, 8 April 2022 - 00:32 WIB

Presidensi G20 Indonesia Dorong Kolaborasi Teknologi dalam Penanganan Pandemi

Juru Bicara Pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia, Maudy Ayunda. (Foto: Istimewa/Tangkapan Layar Kanal Youtube Setpres)

Juru Bicara Pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia, Maudy Ayunda. (Foto: Istimewa/Tangkapan Layar Kanal Youtube Setpres)

NYATANYA.COM, Jakarta – Presidensi G20 Indonesia mendorong kolaborasi antarnegara anggota G20 dalam mengentaskan wabah pandemi global Covid-19 yang merebak dalam dua tahun terakhir ini.

Dengan begitu, upaya penanganan pandemi dapat dilakukan dalam waktu yang relatif lebih cepat dengan upaya kolaborasi antar negara di masa mendatang.

“Dalam kasus pandemi Covid-19, dunia hanya bisa terbebas jika berkolaborasi satu sama lain,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia, Maudy Ayunda, di Istana Negara pada Kamis (7/4/2022).

Menurut Maudy, kolaborasi menjadi kunci yang sangat penting dalam mengentaskan wabah global Covid-19. Sebab, kesehatan masyarakat dunia, sejatinya saling bergantungan antara satu negara dengan negara lain.

Artinya, penanganan wabah itu harus melibatkan negara disekitarnya dalam bentuk kolaborasi, untuk memperkuat upaya penanganan wabah tersebut.

Dalam mendorong hal itu, Indonesia mengedepankan perbaikan arsitektur kesehatan global menjadi salah satu topik bahasan utama dalam pertemuan G20.

Sehingga, upaya penanganan wabah globalCovid-19 di seluruh dunia dapat memegang teguh prinsip kolaborasi pada beberapa waktu ke depan.

“Indonesia mengajak seluruh anggota G20 duduk bersama menyusun exit strategy dari persoalan kesehatan dan pandemi,” kata Maudy.

Dalam membahas agenda tersebut, akan diturunkan menjadi tiga isu yakni Pertama, menyelaraskan standar protokol kesehatan global. Kedua, membangun ketahanan sistem kesehatan global, dan ketiga, membangun pusat studi serta manufaktur untuk mencegah, menyiapkan respon dan merespon krisis kesehatan yang akan datang.

Baca juga   Sasar Pelaku Wisata, Vaksinasi Serentak Digelar Polda DIY di Hotel Sheraton Mustika

Agenda pertama, yakni menyelaraskan standar protokol kesehatan global sudah dilakukan pembahasan dalam pertemuan Health Working Group pertama yang diselenggarakan di Yogyakarta beberapa waktu lalu.

Secara mendetail dibahas tentang upaya dalam menyelaraskan standar protokol Kesehatan global untuk perjalanan antar negara. Hal itu penting, karena diperlukan keseragaman standar protokol kesehatan dalam perjalanan internasional.

Melalui perantara teknologi, terutama digitalisasi sertifikat vaksin Covid-19 akan memberikan kepastian bagi pelaku perjalanan itu.

“Penyelarasan standar protokol kesehatan global, terutama digitalisasi sertifikat vaksin Covid-19, akan mempermudah, memberi kepastian, keamanan dan ketenangan bagi pelaku perjalanan antarnegara,” kata Maudy.

Kemudian, telah disepakati juga penggunaan Quick Response (QR) Code. Semua sepakat menyepakati teknologi tersebut. Mengingat, penggunaan QR Code itu dinilai sederhana, aman dan bisa menyimpan informasi serta memiliki standar yang sama di seluruh dunia.

Kebijakan ini akan diberlakukan di semua negara anggota G20 dan secara bertahap dapat diterapkan pada negara-negara lainnya.

Dalam menyikapi kesepakatan itu, Kementerian Kesehatan Indonesia mengenalkan sistem verifikasi sertifikat vaksin universal atau Universal Verifier Vaccine Certificate (Universal Verifier).

Baca juga   98 Persen Pekerja di Temanggung Sudah Divaksin

Sebuah portal khusus dari Kementerian Kesehatan yang mampu membaca data sertifikat vaksin negara lain.

Portal ini berbasis web dan dibuat sesuai standar WHO. Mudah digunakan di semua perangkat tanpa perlu mengganti QR Code yang sudah digunakan.

Dengan sistem ini sertifikat digital vaksin pelaku perjalanan bisa terbaca di sistem negara lain. Portal Universal Verifier itu telah diujicobakan di 19 negara anggota G20, dan mendapatkan tanggapan positif.

“Universal Verifier akan didorong ke negara-negara lainnya dan diharapkan bisa membantu negara-negara tersebut agar lebih siap menghadapi pandemi di masa yang akan datang,” tutur Maudy.

Dengan menggunakan kesepakatan itu, tentunya membuat mobilitas internasional berangsur normal dan mencegah peredaran virus. Penyelarasan tersebut dengan menggunakan medium teknologi yang nantinya di dorong oleh Indonesia dapat mendorong pulihnya sektor pariwisata dan ekonomi (Parekraf). Karena dua sektor tersebut terkena dampak yang cukup signifikan kala penyebaran Covid-19 terjadi.

“Sebagai gambaran, sektor Ekonomi dan Pariwisata paling terdampak akibat pembatasan mobilitas. Sektor itu menurun hingga 73 persen dari 2019 ke 2020. Pada 2021 pun masih mengalami penurunan sebesar 72 persen,” pungkas Maudy.

(Tri Antoro/N1)

Sumber: InfoPublik.id

Share :

Baca Juga

Stafsus Menkominfo, Rosarita Niken Widiastuti, mewakili Menteri Kominfo Johnny G Plate dalam konferensi pers Penyampaian Jadwal Penghentian Siaran TV Analog atau Analog Switch Off (ASO) di Wilayah Jabodetabek, pada Jumat (23/9/2022). Foto: Amiri Yandi/InfoPublik

News

Siaran TV di Jabodetabek Resmi Beralih ke Digital pada 5 Oktober 2022
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan, dia menghormati masyarakat Desa Wadas yang masih menolak bekerja sama dalam proses pengadaan tanah quarry (galian) untuk proyek Bendungan Bener. (Foto: Humas Jateng)

News

Soal Pembangunan Bendungan Bener, Ganjar Hormati Warga yang Masih Tolak dan Siap Dialog dengan Komnas HAM
Ilustrasi vaksinasi. Terdapat 29 Provinsi di tanah air yang telah berhasil melakukan vaksinasi Covid-19 dosis pertama kepada lebih dari 70 persen populasi penduduknya. (Foto: InfoPublik)

News

Presiden: Ada 29 Provinsi Capai 70 Persen Vaksinasi Covid-19
Foto: Diskominfo Kab Semarang

News

Pembebasan Tanah Proyek Tol Yogya – Bawen di Kandangan Tercepat
Direktur Eksekutif Walhi Sulawesi Selatan, Muhammad Al Amin. Foto: Humas Kominfo Makassar

News

Ini Alasan WALHI Sulsel Tolak Pembangunan Rel Kereta Api Makassar – Maros
Foto: Amiriyandi/InfoPublik

News

Pertemuan ke-2 Sherpa di Labuhan Bajo Berlangsung Kasual, Ini Alasannya
Foto: Dispenad

News

Warga Sipil Dibunuh Lagi! Aparat Keamanan Kejar KST di Papua
Ganjar Pranowo. (Foto:nyatanya.com/Humas Jateng)

News

Kudus Akhirnya Keluar dari Zona Merah