Home / News

Selasa, 15 November 2022 - 14:09 WIB

Presidensi G20 Indonesia Jadi Katalis Pemulihan Ekonomi Global

Foto: Media Center KTT G20/HO InfoPublik

Foto: Media Center KTT G20/HO InfoPublik

NYATANYA.COM, Nusa Dua – Presidensi G20 Indonesia diyakini akan menjadi katalis pemulihan ekonomi yang inklusif bagi dunia, untuk bangkit dari dampak tantangan global yang sedang melanda saat ini dan di masa depan.

Dunia kini sedang mengalami tantangan nyata, karena terdampak dari ketidakpastian global maupun wabah global pandemi Covid-19.

“G20 terus menjadi katalis pemulihan ekonomi yang inklusif di tengah dunia yang sedang sulit,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika menyampaikan pernyataan pembukaan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hotel Apurva Kempinski, Nusa Dua, Badung, Bali pada Selasa (15/11/2022).

Presiden Jokowi mengungkapkan, dari setiap pertemuaPreisdensi G20 Indonesia selama satu tahun ini hingga KTT G20 di Bali, telah menghasilkan capaian yang konkret seperti mempersiapkan dana pandemi atau pandemic fund yang telah diluncurkan, membantu ruang fiskal negara pendapatan rendah melalui resilience and sustainability trust, dan mendorong percepatan Sustainable Development Goals (SDGs).

Baca juga   Cegah Lonjakan Covid-19, Pekan Depan Pemerintah Terbitkan Aturan Mudik

Selain itu, menghasilkan juga ratusan kerja sama konkret selama penyelenggaraan gelaran tersebut, kemudian mendukung pemulihan global melalui transisi energi yang telah dimasukkan dalam Bali Compact.

“Kita hanya melakukan langkah nyata. bukan kata-kata, itu yang terpenting bagi dunia,” ungkap Presiden.

Dengan hadirnya para pemimpin dunia di ajang KTT G20, lanjut Presiden, menandakan bahwa seluruh dunia berkeinginan menyelesaikan tantangan global yang menghadang. Melalui jalinan kerja sama erat antara sesama negara secara masif saat ini hingga ke masa depan.

“Semangat yang sama itu harus ditunjukkan oleh para peserta KTT G20, kolaborasi menjadi hal utama,” tutur Presiden.

Menurut Presiden Jokowi, seperti yang terjadi dalam persoalan pupuk. Seluruh dunia harus mampu memberikan perhatian khusus pada maslaah itu, karena pangan global bergantung dengan eksistensi komoditas pupuk dunia.

Seluruh negara harus bekerja sama dalam membuat bahan baku pupuk tetap tersedia secara masif dengan harga terjangkau, demi menjaga stabilitas harga bahan pokok pada 2023 mendatang.

Baca juga   ASEAN Paragames Rampung Digelar, Presiden Jokowi Joging di CFD

“Jadikan fokus utamanya adalah negara berkembang yang merupakan negara penghasil pangan paling mendominasi di dunia. Agar, krisis pangan dapat diantisipasi dengan optimal melalui kerja sama, jika gagal panen maka negara berkembang yang paling memiliki tingkat kerawanan tertinggi,” pungkasnya.

KTT G20 di Bali digelar pada 15-16 November dihadiri sedikitnya 17 kepala negara yang terkonfirmasi. Sedangkan sisanya, yakni tiga negara berhalangan hadir dalam puncak Presidensi G20 Indonesia, namun diwakili.

Tiga negara yang dimaksud antara lain Meksiko, Brazil, dan Rusia. Ketiga memiliki sejumlah isu yang membuat kepala negara tidak bisa hadir mengikuti puncak G20.

Negara yang kepala negaranya dipastikan hadir adalah Afrika Selatan (Afsel), Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, Argentina, Australia, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan (Korsel), Prancis, China, Turki, dan Uni Eropa (UE).

(*/N1)

Sumber: InfoPublik.id

Share :

Baca Juga

Tanaman tembakau membutuhkan pupuk ZA bukan urea, karena kandungan nitrogennya sedikit. Foto: Mc Kab.TMG

News

Musim Tanam Tembakau, PIHC Distribusikan Pupuk Za 150 ton per Hari ke Temanggung
Para perwakilan asosiasi pelaku wisata di Kota Yogyakarta hadir di deretan sisi kiri dalam jumpa pers terkait one gate system. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

News

Pemkot Yogya Berlakukan Satu Pintu untuk Bus Pariwisata
Menkominfo, Johnny G. Plate. (Foto: Antara/ Muhammad Zulfikar)

News

Menkominfo Tegaskan Pemerintah Tak Terkait dengan Peretasan Akun BEM SI
Damkarmat Kota Yogyakarta menyediakan hydrant kering untuk mengatasi kebakaran di pemukiman padat penduduk di Kampung Notoprajan Kemantren Ngampilan Yogyakarta, Kamis (25/8/2022). Foto: Humas Pemkot Yogya

News

Hydrant Kering di Kampung Padat Penduduk Cegah Kebakaran

News

Dukung Prioritas Gubernur DIY 2022-2027, Dr.R. Stevanus: Perda Jogja Smart Province di Butuhkan DIY
Perayaan Paskah yang diselenggarakan Pemkot Yogya diikuti seluruh umat Kristiani dari perwakilan OPD. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

News

Pemkot Yogya Gelar Perayaan Paskah Secara Daring
Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Mr Lars Bo Larsen berbincang dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: Humas Jateng)

News

Temui Ganjar, Dubes Denmark Siap Tingkatkan Investasi ke Jateng
Foto: BMKG

News

Gempa Sumatra Barat, Jadi yang ke-10 Sejak 1835