Home / Plus

Minggu, 18 September 2022 - 19:50 WIB

Produksi Batik Pekalongan Ini Tembus Pasar Italia Berkat Lapak Ganjar

Batik Bulan Pekalongan yang terus meningkat penjualannya berkat Lapak Ganjar. Foto: Diskominfo Jateng

Batik Bulan Pekalongan yang terus meningkat penjualannya berkat Lapak Ganjar. Foto: Diskominfo Jateng

NYATANYA.COM, Pekalongan – Kisah jatuh bangun sampai akhirnya bisa bertahan berkat program Lapak Ganjar banyak dialami para perajin dan pelaku UMKM, salah satunya dari Kota Pekalongan.

Adalah usaha batik merek Bulan asal Pekalongan. Sempat mengalami kelesuan di masa pandemi, namun keikutsertaannya pad program Lapak Ganjar, membuat Batik Bulan bisa bertahan, bahkan kian berkembang.

Tidak hanya itu, dari Lapak Ganjar itu, Batik Bulan mendapatkan orderan dari luar negeri, yaitu Italia.

Sang pemilik, Wulan Utoyo, secara terang-terangan menyatakan, Lapak Ganjar itulah yang menjadi solusi ketika usahanya lesu akibat pandemi.

Foto: Diskominfo Jateng

“Saya iseng-iseng ikut menjadi follower-nya (Instagram @ganjar_pranowo) awalnya. Lalu, saya ikut Lapak Ganjar. Yang ditampilkan di sana (akun @ganjar_pranowo) itu, benar hal yang bermanfaat mengangkat UMKM,” kata Wulan, ditemui di rumah produksi batiknya di Jalan Gabus, Kabupaten Batang, belum lama ini.

Dia pun tertarik mengikutsertakan foto unggahan produknya ke Lapak Ganjar. Sebab, ketika itu usahanya benar-benar dihajar pandemi. Ternyata, unggahannya tersebut di-repost Lapak Ganjar.

Selain bangga, tidak sedikit dari teman-temanya yang kagum karena unggahan Batik Bulan di-repost Lapak Ganjar.

“Dengan ditampilkan di Lapak Ganjar, follower saya tiba-tiba meningkat, penjualan tiba-tiba meningkat. Satu hal yang membuat saya sangat berterima kasih dengan adanya Lapak Ganjar.

Baca juga   Kreatif dan Inovatif, Souvenir Unik Pohon Pisang dalam Botol Buatan DPP Kota Yogya
Foto: Diskominfo Jateng

Satu lagi yang membuat saya tak terduga adalah, entah bagaimana koneksi yang diadakan di Lapak Ganjar, tahu-tahu dari Italia menelepon kita, meminta produk kita, yaitu selendang sutra batik tulis,” tuturnya, menceritakan titik cerah usai diunggah ulang Lapak Ganjar.

Wulan juga menanyakan ke si pengorder dari mana tahu produknya kemudian tertarik. Mereka menjawab, jika info itu datang dari pusat Jakarta.

Belum jelas rasa penasarannya, Wulan pun kembali bertanya, dari mana orang tersebut tahu, ternyata mereka jawab, dari program Lapak Ganjar.

“Setelah di-repost itu memang ada peningkatan. Kita semakin dikenal oleh khalayak sampai ke luar negara,” ujarnya.

Untuk penjualan, kata Wulan, terjadi peningkatan. Wulan tak menyebutkan secara detail peningkatannya.

Dia hanya mencontohkan, sebelum ikut Lapak Ganjar penjualan hanya 100 lembar batik tulis, setelah ikut Lapak Ganjar, terjadi peningkatan penjualan hingga 200 lembar batik.

Dia juga berbagi pengerjaan batik dengan sejumlah perajin batik atau vendor. Supaya, para perajin tetap bisa berkarya dan bisa menambah pemasukan.

Baca juga   Ratusan Santri Kota Pekalongan Giliran Vaksinasi

Para vendor itu berada di sejumlah tempat seperti di wilayah Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Batang.

“Setelah Lapak Ganjar, pengaktifan vendor baru banyak,” tutur Wulan.

Menurutnya, Lapak Ganjar sangat bermanfaat bagi UMKM. Dia berharap, Lapak Ganjar akan terus mengangkat para UMKM yang memang layak produknya diangkat dan ditampilkan, dan dibantu untuk tumbuh kembang, agar usaha bisa bertahan.

Wulan menjelaskan, produk Batik Bulan merupakan batik tulis dengan menyasar bukan pasar menengah ke bawah, tapi menengah ke atas. Dia sangat percaya diri jika batiknya memiliki pasar.

“Saya sangat pede, enggak papa. Semua orang punya nilai masing-masing. Kita harus percaya bahwa kita akan menemukan segmen yang pas, pembeli yang pas. Tidak masalah kita bergerak di bawah, tengah, maupun atas,” bebernya.

Diungkapkan, batik tulisnya itu ada yang pengerjaan selembarnya memakan waktu dua bulan, tiga bulan, bahkan ada yang satu tahun. Tergantung dari tingkat kerumitannya.

Bagi masyarakat yang ingin melihat koleksi batiknya, Wulan mempersilakan masyarakat untuk mendatangi butik batiknya di Jalan Jatayu Residence C11 Jalan WR Supratman, Kota Pekalongan.

(Ak/Ul/N1)

Share :

Baca Juga

Ircham Latif mulai serius tekuni miniatur truk oleng. Foto: MC TMG

Plus

Jajaki Usaha Miniatur Truk Oleng, Produk Asal Desa Mento Ini Sudah Rambah Luar Jawa
Foto: Humas Kominfo

Plus

Kompetisi Anugerah Jurnalistik Kominfo 2022 Berhadiah Total Rp250 Juta, Ini Link dan Syarat Pendaftarannya
Sebanyak 247 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengikuti pelatihan Government Transformation Academy. Foto: Humas Pemkot Yogya

Plus

Siapkan ASN Melek Digital Melalui Government Transformation Academy
Ita Syarifah saat menunjukkan Kain Ecoprint Corak Alam miliknya. (Foto: Humas/beritamagelang)

Plus

Ecoprint Corak Alam Digemari Pecinta Fashion
Suasana pelatihan pemanfaatan medsos dan media massa untuk strategi promosi sekolah. (Foto:Istimewa)

Plus

Gunakan Medsos Secara Bijak, Strategi Kenalkan dan Promosi Sekolah
Daun afrika miliki khasiat bagus untuk kesehatan. (Foto: istimewa)

Plus

Daun Afrika Turunkan Kolesterol
Motif batik yang biasa digunakan oleh Olivia dalam pembuatan kue adalah motif batik Kawung dan Parang. (Foto: MC Kab Sleman)

Plus

Brownies Bermotif Batik Bikinan OliviaRu Tak Cuma Unik, Tapi Juga Laris Manis
Aldi tengah menjalani terapi buta warna dan ditangani oleh terapis dari Klinik Banyu Urip. (Foto: istimewa)

Plus

Heboh…Dokter Nyatakan Sehat Usai Terapi Buta Warna di Klinik Banyu Urip