Home / Plus

Sabtu, 7 Januari 2023 - 18:43 WIB

Program MBKM Jadi Ajang Mahasiswa Bangun Kepercayaan Diri dan Berkolaborasi

Ilustrasi. Program MBKM memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mencari pengalaman di dunia nyata. Foto: Kemendikbudristek

Ilustrasi. Program MBKM memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mencari pengalaman di dunia nyata. Foto: Kemendikbudristek

NYATANYA.COM, Minahasa – Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menerima respons positif dari civitas akademika di Universitas Negeri Manado (Unima).

Saat berdialog di Kampus Unima, Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, mendengarkan cerita sekaligus masukan dari mahasiswa mengenai program-program MBKM.

Dalam dialog yang digelar di Aula Training Center Unima, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat (6/1/2023) tersebut, Mendikbudristek memotivasi para mahasiswa agar jangan mudah menyerah dalam mendaftar dan menjalani program MBKM.

“Apa pun tantangannya, jangan biarkan pengalaman sekali dalam seumur hidup di program MBKM jadi tertelantarkan hanya karena cengeng,” kata Mendikbudristek, seperti dikutip dalam rilis Kemendikbudristek, Sabtu (7/1/2023).

Mendikbudristek mengatakan, program MBKM memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mencari pengalaman di dunia nyata.

“Mahasiswa jadi berlatih untuk lebih percaya diri, keluar dari zona nyaman, dan melakukan kolaborasi dengan pihak lain,” ujarnya.

Hal tersebut diakui oleh Christy Rombon, mahasiswa program studi Psikologi Unima yang menjadi peserta program Kampus Mengajar angkatan 4.

Christy menjadi tenaga pengajar di SD Katolik 1 Taratara, Kota Tomohon, selama kurang lebih lima bulan bersama mahasiswa dari program studi lain di dalam satu kelompok.

“Menurut saya yang jadi pelajaran terbesar adalah karena baru kali itu saya bisa bertemu dengan orang luar dan beradaptasi. Bahkan di dalam satu kelompok itu kami berbeda-beda. Jadi kalau ada pemikiran yang berbeda, lalu kita coba satukan,” tutur Christy.

Salah satu hal yang memotivasinya untuk mengikuti program Kampus Mengajar adalah karena ia bukan dari program studi pendidikan dan ingin belajar serta mendapatkan pengalaman mengajar anak-anak.

“Saya juga mau berusaha keluar dari zona nyaman. Mencoba bertemu dengan anak-anak. Yang utama sebenarnya ingin belajar parenting karena berhubungan dengan program studi saya, Psikologi. Di Kampus Mengajar pasti kita bertemu dengan anak-anak. Puji Tuhan saya bisa belajar dari mereka,” katanya.

Baca juga   Bunga Matahari Redam Sakit Kepala

Selama mengikuti program Kampus Mengajar, Christy dan teman-temannya mengajarkan materi mengenai adaptasi teknologi, bantuan administrasi, dan yang paling utama adalah mengajar siswa SD dengan fokus pada literasi dan numerasi.

Menurutnya, program-program MBKM sudah berjalan dengan baik karena sudah rutin berjalan setiap tahun di Unima.

“Dari teman-teman saya yang ikut program MBKM lain, mereka juga enjoy dengan program-programnya. Misalnya teman saya yang ikut Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), mereka enjoy dan bisa berbagi dengan kami tentang apa saja yang dilakukan di sana,” ujarnya.

Praktik Baik MBKM: Penyesuaian Kurikulum Hingga Kemitraan dengan Industri.

Selama menjalani program MBKM, mahasiswa didampingi oleh dosen pembimbing lapangan (DPL) yang bertugas membina dan mengawasi pelaksanaan program.

Salah satu DPL di Unima yang kerap mendampingi mahasiswa program MBKM adalah Alfrina Mewengkang, Ketua Jurusan Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Alfrina pernah menjadi DPL untuk program Kampus Mengajar angkatan 1 dan 2 serta program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB).

“Jadi di Kampus Mengajar, kita mengantarkan mahasiswa ke dinas pendidikan dan ke sekolah. Kemudian memantau mereka melalui logbook harian dan laporan mingguan,” katanya.

Saat mendampingi mahasiswa program MSIB, Alfrina mendampingi sejak mahasiswa ditetapkan lulus sebagai peserta untuk mengetahui apa kurikulum yang akan didapatkan dari mahasiswa yang mengikuti program MSIB.

“Itu nanti berhubungan dengan konversi SKS. Jadi kami diundang mitra kemudian rapat bersama,” ujarnya.

Baca juga   Kopi Plus Sukses Hibur Koesplusmania di Jenggleng Cafe & Resto

Alfrina mengatakan, mahasiswa yang lulus program flagship MBKM di Unima paling banyak berasal dari jurusan Jurusan Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Alfrina mengaku sudah memiliki strategi khusus untuk itu. Mahasiswa angkatan 2020, lanjutnya, sejak semester 5 sudah memilih program MBKM yang dinginkan, misalnya mengambil mata kuliah yang lintas prodi, MSIB, atau Kampus Mengajar.

“Apa saja saya bebaskan. Karena memang kurikulumnya kami sesuaikan. Jadi pas Mendikbudristek mau menerbitkan peraturan menteri, langsung kami godok kurikulumnya, sehingga mahasiswa di 4 semester awal materinya sudah dipadatkan. Jadi saat semester 5 mereka mau ke mana saja dan di mana saja sudah punya pegangan,” kata Alfrina.

Tidak hanya itu, Alfrina juga menjalin jejaring dengan mitra industri untuk program MBKM.

Apalagi ia juga merupakan koordinator di Unima untuk Indikator Kinerja Utama (IKU) nomor 2 terkait prestasi dan MBKM.

“Jadi bukan hanya di jurusan saya, tapi di tingkat universitas. Saya juga berusaha untuk mencari mitra. Akhirnya semua mitra kenal saya,” ujarnya.

Sekilas tentang MBKM

MBKM yang diluncurkan pada tahun 2020 menjadi salah satu upaya Kemendikbudristek dalam mentransformasi pendidikan tinggi di Indonesia.

Mahasiswa didukung untuk menjalankan delapan jenis kegiatan belajar di luar kampus seperti membangun desa, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, penelitian, pertukaran pelajar, kampus mengajar atau asistensi mengajar, melakukan studi atau proyek independen, dan magang atau praktik kerja.

Sebanyak 179.000 mahasiswa dari Sabang sampai Merauke telah mengikuti program MBKM yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek dan sebanyak 250.985 mahasiswa telah mengikuti program MBKM yang diselenggarakan oleh kampus.

(*/N1)

Share :

Baca Juga

Foto: Dok.DKV ISI Surakarta

Plus

Lima Mahasiswa DKV ISI Surakarta Lolos Kompetisi P2MW 2022 Kemendikbudristek
Noken buatan mama-mama Kamoro cukup diminati konsumen. Menurut Emeliana hasil rajutanya lumayan laku selama PON Papua, khususnya di Klaster Mimika. (Foto: Ryiadhy InfoPublik).

Plus

Noken Buatan Mama-mama Kamoro Laris Manis di PON XX Papua
Memperingati Hari Batik Nasional 2 Oktober, Perajin Batik Desa Girilayu melakukan batik bersama di rumah batik, Desa Girilayu, Kecamatan Matesih. Foto: MC Karanganyar/Aditya

Plus

Hari Batik Nasional. Perajin Batik Girilayu Karanganyar Demo Membatik Massal dan Fashion Show
Foto: Dok.UGM

Plus

Bawa Pulang 13 Medali, UGM Juara Umum 3 ON MIPA 2022
Ganjar Pranowo saat mampir ke salah satu toko roti di Pati. (Foto: Humas Jateng)

Plus

Omset Jatuh Selama PPKM, Tri Isnaeni Kembali Bersemangat Dikunjungi Pak Ganjar
Batik Bulan Pekalongan yang terus meningkat penjualannya berkat Lapak Ganjar. Foto: Diskominfo Jateng

Plus

Produksi Batik Pekalongan Ini Tembus Pasar Italia Berkat Lapak Ganjar
Batang Coffee bertahan di tengah pandemi dengan produksi camilan. (Foto: MC Batang)

Plus

Penjualan Kopi Lesu, Batang Coffee Kembangkan Produk Camilan
Misi utama Skanslove Coffee adalah untuk media pembelajaran peserta didik, yang erat kaitannya dengan kesiapan mereka dalam menghadapi dunia kerja. (Foto: MC Batang)

Plus

Skanslove Coffee, Tumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Pelajar