Home / Wisata

Selasa, 29 Maret 2022 - 11:23 WIB

Puluhan Mahasiswa Fotografi ISI Surakarta Kunjungi Museum Diorama Jogja

Puluhan mahasiswa ISI Surakarta lakukan kunjungan kuliah di Museum Diorama Jogja. (Foto: Ist/Dok.ISI Surakarta)

Puluhan mahasiswa ISI Surakarta lakukan kunjungan kuliah di Museum Diorama Jogja. (Foto: Ist/Dok.ISI Surakarta)

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Sebanyak 20 mahasiswa didampingi satu dosen Pengampu Mata Kuliah dan Ketua Program Studi Fotografi Fakultas Seni Rupa dan Desain, Intitut Seni Indonesia Surakarta, melakukan kuliah luar kampus dengan mengunjungi Museum Diorama, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (27/3/2022).

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan mata kuliah Wawasan Budaya Nusantara dengan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) yaitu mahasiswa memiliki wawasan akan keanekaragam budaya Nusantara, serta memiliki wacana untuk melestarikan budaya melalui bidang yang diminati yaitu fotografi.

Museum diorama merupakan salah satu program DPAD Yogyakarta yang tidak hanya menampilkan arsip arsip sejarah dan peristiwa dari aktivitas masyarakat, melainkan juga membuat visualisasi arsip.

Visualisasi arsip ini kemudian ditampikan menjadi karya-karya seni mulai dari karya seni lukis, grafis, desain komunikasi visual, fotografi hingga video mapping yang di display secara permanen dalam ruangan tertutup dan dilengkapi dengan tata cahaya, tata ruang serta tata suara yang bagus.
Museum diorama secara keseluruhan menampilkan Sejarah berdirinya Yogyakarta hingga Masa Keistimewaan.

Baca juga   Bentengi Kapitalisasi Investor dari Luar, Ini yang Dilakukan Komunitas Sumbing Exotic

Museum ini terdiri dari 18 ruang yang menampikan peristiwa di Yogyakarta, antara lain Ruang 1 dan ruang 2, Kebangkitan dan Kejayaan Mataram; Ruang 3, Prahara Mataram dan Intervensi VOC; Ruang 4, Kasultanan Yogyakarta; Ruang 5, Geger Sepehi; Ruang 6 dan ruang 7, Puro Pakualaman; Ruang 8, Lokomotif Perubahan; Ruang 9, Kebangkitan Elit-elit Lokal; Ruang 10, Pembangunan Selokan Mataram; Ruang 11, Yogyakarta Ibu Kota Revolusi; Ruang 12, Penataan Pemerintahan Yogyakarta; Ruang 13 dan ruang 14, Yogyakarta Kota Pendidikan; Ruang 15, Yogyakarta Kota Pariwisata; Ruang 16, Pasowanan Ageng; Ruang 17 Yogyakarta dan Kebencanaan; Ruang 18, Keistimewaan Yogyakarta.

Secara keseluruhan museum ini kemudian dikemas menjadi sebuah atraksi wisata edukasi yang sangat menarik dan cocok untuk semua generasi. Proses replikasi dan visualisasi arsip ini bertujuan agar aktivitas masyarakat terdahulu dan keanekaragam budaya serta pesan pesan masa lalu dari para orang terdahulu bisa sampai ke generasi masa kini.

Dalam pembuatan museum, DPAD melibatkan beberapa sejarawan, seniman, budayawan di Yogyakarta dan pengumpulan arsip yang sudah berada di luar negeri seperti Belanda dan Inggris. DPAD juga melibatkan para mahasiswa untuk melakukan magang sebagai tenaga pemandu pengunjung museum.

Baca juga   Puji Destinasi Wisata Labuhan Bajo, Delegasi Korea Rekomendasikan ke Komunitas Global

Menurut Kristina Novi Susanti, S.Sn., M.Sn selaku dosen pengampu bahwa kunjungannya ini diharapkan dapat menjadi media pemantik bagi para mahasiswanya.

“Kami berharap dengan kegiatan kunjungan ini menjadi pemantik para mahasiswa Prodi Fotografi, ISI Surakarta untuk menciptakan ide-ide karya foto yang kreatif dan atistik namun tetap membawa esensi nila-nilai dan gagasan lokal sehingga bisa menjadi salah satu media pelestarian budaya Nusantara,” terang Kristina.

Sedangkan menurut Agus Heru Setiawan, S.Sn., M.A sebagai Kaprodi Fotografi menjelaskan bahwa tujuan lain kegiatan ini juga diharapkan bisa menjadi media untuk menjalin relasi antar lembaga yakni lembaga pendidikan seni dengan lembaga kearsipan sebagai salah satu upaya perwujudan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.  

(*/N1)

Share :

Baca Juga

Nyadran Desa Silurah merupakan tradisi budaya unggulan di Kabupaten Batang. Tradisi ini selalu diperingati warga Desa Silurah setiap tanggal 10 Desember 2021 di Hutan Larangan. (Foto: MC Batang)

Wisata

Nyadran Desa Silurah, Tradisi Budaya Unggulan Kabupaten Batang
Candi Borobudur siap menambah jam operasional selama libur lebaran. Mulai Rabu (27/4/2022) hingga 10 Mei 2022, jam operasional dimulai pukul 07.00 hingga 17.30 WIB. (Foto: humas/beritamagelang)

Wisata

Asyiiik, Libur Lebaran Candi Borobudur Buka Lebih Lama
Heroe Poerwadi saat menghadiri sosialisasi gerakan wisata sehat yang diadakan oleh Direktorat Informasi, Komunikasi, Perekonomian, Maritim, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, di kampung Notoprajan. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Wisata

Gerakan Wisata Sehat, Upaya Pulihkan Ekonomi Pariwisata Kota Yogya
Sosialisasi bentuk arsitektur bangunan di kawasan cagar budaya. Foto: Humas Pemkot Yogya

Wisata

Ini Upaya Pemkot Yogya Membangun Kepedulian Masyarakat Terhadap Benda Cagar Budaya
Pokdarwis Purbayan dengan brand kampung pusaka dan penjaga tradisi memiliki beragam potensi Masjid Agung Kotagede, Makam Raja, Watu Gilang, Bokong Semar, Beteng Cepuri, Bedahan Raden Ronggo, Between two Gates dan kuliner Ukel, Banjar, Legomoro, Kembangwaru serta kerajinan perak. (Foto:Istimewa)

Wisata

Tiga Pokdarwis Kota Yogyakarta Maju Lomba Tingkat DIY
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meresmikan wisata Borobudur Edupark untuk wisata belajar tentang Candi Borobudur. (Foto: humas/beritamagelang)

Wisata

Edukasi Ragam Kekayaan Indonesia Ada di Borobudur Edupark
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming meninjau progres proyek revitalisasi koridor Ngarsopuro Solo. Foto: Humas Pemkot Yogya

Wisata

Ingin Seperti Malioboro, Proyek Revitalisasi Koridor Ngarsopuro Solo Rampung Akhir Tahun Ini
Wedang tahu adalah minuman tradisional yang terbuat dari sari kedelai, kemudian disisir tipis-tipis dan diberi siraman air. Foto: Humas Pemkot Yogya

Wisata

Mencicipi Minuman Tradisional Wedang Tahu Bu Kardi yang Bikin Ketagihan