NYATANYA.COM, Kendal – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 26 rumah rusak ringan disebabkan hujan disertai angin kencang melanda wilayah Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah pada Minggu (5/6/2022).
“Hasil pemantauan di lokasi angin kencang menyebabkan pohon tumbang, menutup akses jalan dan menimpa rumah warga di beberapa titik di Kecamatan Kendal,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan resminya, Senin (6/6/2022).
Tim kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal melaporkan 5 titik lokasi terdampak angin kencang yakni di Kecamatan Kendal, yakni Kelurahan Karangsari, Patukangan, Kebondalem, Pakauman dan Pegulon.
Selain rumah warga yang terdampak, petugas juga melaporkan satu rumah makan rusak berat, satu rumah makan rusak ringan dan dua unit kendaraan roda empat rusak sedang.
“Pantauan terakhir, pohon tumbang yang menutup akses jalan dan menimpa rumah telah dilakukan pemotongan dan pembersihan oleh petugas, kondisi jalan telah kembali normal dan dapat dilalui,” imbuh Muhari.
Sementara beberapa rumah dengan kerusakan ringan pada bagian atap rumah di Kelurahan Karangsari telah dilakukan perbaikan oleh warga secara mandiri.
Petugas gabungan juga terus melakukan pendataan dan evakuasi pohon tumbang di beberapa titik lokasi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman websitenya menulis peringatan dini untuk cuaca wilayah Jawa Tengah. Adapun peringatan dini tersebut berisi peringatan untuk waspada akan adanya potensi hujan sedang dan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di wilayah pegunungan, sebagian Pantai Utara, dan Pesisir Selatan pada siang, sore atau awal malam hari.
BPBD Provinsi Jawa Tengah telah meneruskan informasi peringatan dini potensi hujan tersebut kepada BPBD Kabupaten dan Kota untuk diteruskan kepada pihak terkait serta masyarakat untuk waspada ancaman bencana hidrometeorologi.
“BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga tetap siaga dan waspada terhadap potensi cuaca ekstrem,” tandas Muhari.
Angin kencang merupakan peristiwa hidrometeorologis yang meningkat intensitasnya pada masa peralihan musim, umumnya terjadi di peralihan musim panas ke musim penghujan.
Jika terjadi cuaca ekstrem, warga diimbau tetap tenang dan tidak keluar rumah apabila tidak darurat, tidak berlindung di bawah pohon, bangunan semi permanen, dan baliho.
Warga juga dapat melakukan langkah-langkah pencegahan menghadapi angin kencang seperti memastikan kekuatan struktur atap rumah.
Selain itu, warga dapat memangkas ranting-ranting pohon yang berada di sekitar rumah dan sekitar akses jalan.
(*/N1)