NYATANYA.COM, Purworejo – Para pengelola desa wisata di Purworejo didorong untuk menerapkan program inklusi, dengan cara menyediakan fasilitas yang ramah bagi warga penyandang disabilitas. Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perlindungan terhadap warga difabel sebagai kelompok rentan dan marginal.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, di Ruang Bagelen Setda Purworejo, beberapa hari lalu. Menurutnya, pengembangan desa wisata harus dilakukan secara berkelanjutan.
“Harapannya desa wisata dapat terus mengembangkan potensinya. Tidak hanya desa wisata, tetapi mungkin menjadi desa budaya karena cakupannya akan lebih luas lagi,” ujarnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Agung Wibowo, menyatakan siap untuk mendukung pengembangan desa wisata yang menerapkan program inklusi. Pihaknya juga telah menyediakan fasilitas khusus bagi warga berkebutuhan khusus di beberapa tempat fasilitas umum.
Agung mencontohkan, di Alun-alun Purworejo dan Gedung Wanita telah tersedia jalur khusus bagi penyandang disabilitas. Namun, beberapa destinasi wisata memang belum bisa dijangkau dengan fasilitas tersebut karena terletak di wilayah pegunungan dengan kontur relatif ekstrim.
“Di Goa Seplawan, kita berencana menyediakan fasilitas ekskalator. Hal ini sudah kita gandeng kementerian karena biaya tinggi, sehingga nantinya penyandang disabilitas bisa masuk ke dalam goa Seplawan,” ungkap Agung.
Sementara itu, Project Manager Desa Inklusi di Purworejo, Husnul, menerangkan, pariwisata inklusi mempunyai nilai tambah karena dapat menyediakan pelayanan dan akses bagi semua kelompok marginal, termasuk penyandang disabilitas.
“Kami berupaya untuk mendorong agar penyadang disabilitas dapat terlibat dan dapat menikmati juga wisata alam yang disuguhkan. Akhir tahun ini menjadi momentum yang baik karena bertepatan dengan hari disabilitas internasional,” kata Husnul. (*)