NYATANYA.COM, Jakarta – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, dari delapan gunung api aktif di Sulawesi Utara, tiga di antaranya berstatus waspada (level II).
Hal tersebut disampaikan Koordinator Gunung Api PVMBG, Oktory Prambada, melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (2/7/2022).
“Tiga gunung api tersebut yaitu Gunung Karangetang (Kabupaten Kepulauan Sitaro), Gunung Soputan (Kabupaten Minahasa Tenggara), dan Gunung Lokon (Kota Tomohon),” kata Oktory Prambada.
Sedangkan, empat gunung api lainnya berstatus normal level I yaitu Gunung Ruang (Kabupaten Kepulauan Sitaro), Gunung Tangkoko (Kota Bitung), Gunung Mahawu (Kota Tomohon) dan Gunung Ambang (Kota Kotamobagu).
“Gunung Ruang baru saja diturunkan statusnya menjadi normal setelah dinaikkan ke waspada beberapa waktu lalu,” katanya.
Dari delapan gunung api tersebut, kata Oktory, warga perlu mewaspadai aktivitas vulkanik Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe yang saat ini dalam status siaga level III.
Tercatat sebanyak satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo tiga milimeter, dan lama gempa lima detik.
Terekam juga empat kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 2-8 milimeter, S-P tidak teramati dan lama gempa 55-130 detik.
“Setiap gunung memang memiliki karakteristik masing-masing. Kami terus berharap warga mematuhi radius bahaya yang telah direkomendasikan,” ajaknya.
Sebelumnya, PVMBG Kementerian ESDM masih memantau potensi erupsi Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
“Hingga kini secara visual masih terlihat ada asap yang muncul dari kubah lava, kita pantau secara terus menerus,” kata Subkoordinator Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur, Devy Kamil Syahbana.
Munculnya asap di sekitar kubah lava tersebut mengindikasikan ada suplai magma yang naik sehingga potensi erupsi gunung tersebut harus diantisipasi sedini mungkin.
“Status Gunung Awu saat ini masih Siaga Level 3. Memang ada kecenderungan penurunan gempa vulkanik dalam ataupun dangkal, namun belum bisa diambil kesimpulan bahwa aktivitas vulkanik sudah menurun,” ujarnya.
(EB/N1)
Sumber: InfoPublik.id