NYATANYA.COM, Jakarta – Unit multi-genre Raden Ajeng and the Angel Wings baru saja merilis sebuah single bertajuk Edelweiss yang merupakan kolaborasi mereka dengan Rama Cristna dari Kamar Taj.
Single ini bercerita tentang perjalanan seseorang yang mencari suatu hal yang tidak kunjung ia temukan.
Karakter utama di lagu ini juga harus bergulat dengan masa lalunya, namun ia kalah dengan masa lalunya yang harus ia lawan karena ia harus membunuh bayangan dirinya di masa lalu.
Raden Ajeng and the Angel Wings menulis ‘Edelweiss’ agar lagu tersebut dapat menjadi relevan dengan kondisi yang dialami generasi muda saat ini, sembari menyuguhkan narasi dan konteks seputar mencoba berdamai dengan masa lalu dengan cara yang ekstrem.
Lagu ini juga menggunakan beberapa metafora yang selaras dengan artwork single-nya, metafora ‘menjilat darah’ merujuk kepada konteks yang dapat diartikan menjadi menjilat rasa sakit sendiri – dan visualisasi dari metafora tersebut terpampang pada artwork single yang dominan berwarna merah dan terdapat cipratan darah.

Art Work single Edelweiss milik Raden Ajeng and the Angel Wings. (Foto: Istimewa)
Secara musikalitas, lagu ini memiliki tempo yang cukup lambat dan vokal yang bernada tinggi, dengan lantunan keyboard yang menenangkan.
Untuk pengerjaan single ini sendiri dilakukan di Kamar Taj oleh Todi RA dan Rama Cristna.
Edelweiss sudah dapat diputar pada tanggal 23 Maret 2024 di berbagai platform streaming.
“Semoga lagu ini bisa diterima pasar musik Tanah Air dan menghibur,” Raden Ajeng and the Angel Wings dalam rilis diterima Senangsenang.id, Senin 25 Maret 2024.
Raden Ajeng and the Angel Wings merupakan unit multi-genre yang beranggotakan Todi RA sebagai vokalis dan gitaris, Gia Pramoda pada bass, Dami Mahardiwana pada gitar dan Nauval Habibi pada drum.
Musik Raden Ajeng and the Angel Wings cenderung bergenre pop dan neo-klasik, terinspirasi dari nama-nama besar seperti Electric Light Orchestra, Chicago, The Beatles, Bee Gees, Barry Manilow dan Earth Wind and Fire. (N1)