Home / News

Jumat, 21 Oktober 2022 - 18:31 WIB

Ramai-ramai Perusahaan Obat Sirup Klaim Produknya Bebas Bahan Berbahaya Penyebab Gagal Ginjal Akut

Ilustrasi obat sirup. Foto: Ist

Ilustrasi obat sirup. Foto: Ist

NYATANYA.COM, Jakarta – Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan imbauan penghentian sementara penjualan dan konsumsi obat sirup, terkait masih dilakukannya investigasi kasus gagal ginjal akut yang terjadi pada 206 anak Indonesia per 18 Oktober 2022.

Merespons hal ini, belasan perusahaan obat yang memiliki obat sirup ramai-ramai angkat bicara. Terdapat sederet perusahaan yang berbondong-bondong memberikan klarifikasi bahwa produknya terbebas dari kandungan etilen glikol dan dietilen glikol.

Berikut sejumlah perusahaan obat yang memberikan klarifikasi:

  1. PT Sido Muncul

Perusaan ini terkenal dengan Tolak Angin, obat sirup yang telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia. Pihak PT Sido Muncul memberikan klarifikasi terbuka melalu laman Instagramnya @sidomuncultbk.

“Produk kami dalam bentuk sachet cair diantaranya Tolakangin, Tolakangin Anak, Tolaklinu, Esemag. Semua produk tersebut diatas menggunakan rempah-rempah Indonesia dan tidak mengandung senyawa etilen glikol dan dietilen glikol,” tulis PT Sido Muncul, Kamis (20/10/2022).

  1. Kalbe Farma

PT Kalbe Farma mengklaim bahwa tidak terdapat etilen glikol dan dietilen glikol pada produknya. Pihak Kalbe Farma pun menyatakan bahwa semua produknya telah memenuhi standar BPOM RI.

Bahkan, Kalbe Farma menyatakan bahwa pihaknya akan kembali memeriksa semua produknya dari kandungan etilen glikol dan dietilen glikol agar masyarakat tetap merasa aman untuk mengonsumsinya.

  1. PT Bintang Toedjoe

PT Bintang Toedjoe dengan produk berbentuk sachet cair seperti Bejo Jahe Merah, Komix, Komix Herbal. Mereka mengklaim bahwa tidak menggunakan bahan baku etilen glikol dan dietilen glikol dalam seluruh produk buatannya.

  1. PT PIM Pharmaceuticals
Baca juga   Omicron Terus Mengancam, Masyarakat Diminta Hindari Kerumunan

Berdasarkan keterangan dari laman media sosialnya, PT PIM Pharmaceuticals menyatakan bahwa produknya tidak mengandung bahan baku etilen glikol dan dietilen glikol.

Di samping itu, mereka mengungkapkan bahwa akan tetap kooperatif pada imbauan Kemenkes RI hingga hasil penyelidikan terkait gagal ginjal akut selesai.

  1. PT Combiphar

PT Combiphar menyatakan bahwa seluruh produk OBH Combi tidak menggunakan bahan baku etilen glikol dan dietilen glikol. Mereka juga menyatakan bahwa telah melakukan monitoring efek samping obat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Combhiphar terus melaksanakan monitoring efek samping obat sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan berkomitmen untuk menjaga kepatuhan terhadap peraturan, serta otoritas yang berwenang, termasuk Kemenkes RI dan BPOM RI,” tulis mereka dalam akun Instagram @obh.combi.

  1. PT Sanbe Farma

Perusahaan yang memproduksi obat sirup Sanmol mengklaim bahwa produknya tidak mengandung etilen glikol dan dietilen glikol. Mereka juga menegaskan bahwa pihaknya terus memerhatikan post marketing surveillance dan pelaporan ke BPOM RI.

  1. PT Taisho Pharmaceutical Indonesia

Perusahaan yang memproduksi obat sirup Tempra Drops, Tempra Forte, dan Tempra Syrup mengklaim bahwa delapan produknya tersebut terbebas dari etilen glikol dan dietilen glikol, tidak seperti apa yang terjadi di Gambia.

  1. PT Deltomed

PT Deltomed secara terbuka memberikan klarifikasi terkait produknya yakni KOJIMA, Antangin, OB Herbal, dan Imugard diproduksi 100 persen dari bahan herbal, dan tidak mengandung etilen glikol dan dietilen glikol.

  1. PT Novell Pharmaceutical Laboratories
Baca juga   Antisipasi Anjloknya Harga Cabai, Temanggung Siapkan Lumbung Pangan Hortikultura

PT Novell Pharmaceutical Laboratories juga ikut memberikan klarifikasi terbuka melalui akun @recruitment.novell bahwa produk obat sirup miliknya tidak menggunakan etilen glikol dan dietilen glikol.

  1. Konimex

PT Konimex yang produknya masuk dalam daftar obat sirup berbahaya juga ikut angkat bicara. Melalui sebuah surat terbuka, Konimex mengklaim bahwa Termorex seluruh obat sirup produksinya tidak mengandung etilen glikol dan dietilen glikol.

Produk Termorex yang masuk dalam daftar BPOM tersebut adalah Termorex Sirup untuk obat demam dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

  1. PT SOHO Industri Pharmasi

PT SOHO Industri Pharmasi mengklaim bahwa semua produknya memiliki izin dari BPOM RI. Serta, memiliki formulasi yang aman dan tidak mengandung bahan baku etilen glikol dan dietilen glikol dalam formula produknya.

  1. PT Pharos Indonesia

PT Pharos yang memproduksi Proris Suspensi dan Proris Suspensi Forte mengklaim bahwa produknya tidak mengandung etilen glikol dan dietilen glikol. Produknya hanya merupakan pereda demam dengan kandungan zat aktif ibuprofen.

  1. PT Otto Pharmaceutical Industries

Begitupun dengan PT Otto Pharmaceutical Industries untuk produk Ottopan Syrup dan Ottopan Oral Drop yang mengklaim bahwa tidak mengandung etilen glikol dan dietilen glikol.

(*/N1)

Share :

Baca Juga

Ganjar Pranowo. (Foto:Humas Jateng)

News

Ganjar Turunkan Tim, Gelar Diskusi dengan Warga Wadas
Presiden meresmikan peluncuran Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging. (Foto: BPMI SETPRES)

News

Presiden: G20 Menunjukkan Indonesia Terdepan Pengembangan Kendaraan Listrik
Bupati Bantul H. Abdul Halim saat meninjau Instalasi Generator Oksigen yang baru saja diresmikannya. (Foto: Humas Bantul)

News

Penuhi Kebutuhan Pasien, Pemkab Bantul Luncurkan Generator Oksigen
Kasetpres Heru Budi Hartono menemui secara langsung massa buruh dari KSPSI yang melakukan unjuk rasa terkait kenaikan harga BBM, di kawasan Tugu Arjuna Widjaja (Patung Kuda), Jakarta, Senin (12/9/2022). Foto: BPMI Setpres/Rusman

News

Wakili Istana Negara, Kasetpres Temui Massa Pengunjuk Rasa Kenaikan BBM
Ilustrasi pelaksanaan vaksinasi untuk pelajar di Yogyakarta. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

News

Besok Dimulai, Vaksin Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. (Foto: humas/beritamagelang)

News

Mudik Tahun Ini Diperkirakan 23 Juta Orang Masuk Jawa Tengah
Penanganan darurat terus dilakukan pasca-kejadian erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur pada Sabtu (4/12/2021). Sebanyak 13 orang dilaporkan meninggal dunia, 41 orang luka bakar akibat peristiwa tersebut. (Foto: BNPB)

News

Update! 13 Warga Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Semeru
Ganjar Pranowo. (Foto: Humas Jateng)

News

Tiga Daerah Ini Diminta Genjot Vaksinasi dalam Dua Minggu