NYATANYA.COM, Surakarta – Penyusunan SOP dan konversi nilai di tingkat fakultas bertujuan agar program MBKM ini dapat lebih maksimal kedepannya, serta mahasiswa dapat segera konversi nilai dari kegiatan MBKM sebagai nilai mata kuliah.
Sehubungan dengan kegiatan yang dikelola Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) mengadakan sosialisasi terkait pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Tahun 2022, maka sebagai respon terhadap program pemerintah tersebut, civitas akademika FSRD ISI Surakarta mengadakan rapat penyusunan SOP dan konversi mata kuliah bagi mahasiswa yang telah ikut serta melaksanakan program MBKM tahun 2021.
Kegiatan yang mengundang para dosen FSRD ISI Surakarta yang pernah menjadi DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) untuk program Kampus Mengajar, MSIB, dan Pertukaran Mahasiswa Merdeka serta staf administrasi ini dipimpin oleh Wakil Dekan Bidang I, Sri Wastiwi Setiawati, S.Sn., M.Sn pada Senin (17/1/2022) bertempat di Ruang Rapat Lt. 2 Dekanat FSRD ISI Surakarta.
“Dengan merencanakan penyusunan SOP dan sekaligus konversi ini penting dilakukan agar mahasiswa dapat segera mendapatkan manfaat dari konversi kegiatan MBKM ke nilai mata kuliah, sehingga dapat menjadikan semangat bagi mahasiswa lainnya untuk mengikuti program MBKM selanjutnya,” terang Sri Wastiwi.
Rapat yang juga dihadiri jajaran Dekanat antara lain Dekan, Wakil Dekan II dan III menegaskan bahwa Program Kampus Merdeka ini penting dan sangat bermanfaat bagi FSRD ISI Surakarta sebagai kebijakan dan program unggulan dari Kemendikbudristek yang akan terus berlanjut di tahun 2022.
Civitas akademik yang terletak di kampus Mojosongo ini, seperti yang sudah ditentukan oleh Kemendikbudristek yang masih terus berupaya memfasilitasi mahasiswa untuk mengikuti program ini melalui berbagai program flagship seperti Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), dan Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
Sedangkan menurut Asmoro Nurhadi Panindias, S.Sn., M.Sn yang pernah menjadi DPL dan Koordinator DPL Kampus Mengajar ISI Surakarta memaparkan bahwa dengan SOP yang tertata dan terukur dengan baik akan memudahkan baik mahasiswa dan dosen serta kampus dalam menjalankan program MBKM ke depan.
(*/Aja)