NYATANYA.COM, Gunungkidul – Ratusan orang di Yogyakarta yang tergabung dalam relawan desa untuk Ganjar (Des Ganjar) mendeklarasikan dukungannya kepada Ganjar Pranowo untuk maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Des Ganjar ini terdiri dari sejumlah elemen masyarakat yang mewakili lima Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ketua relawan Des Ganjar Yogyakarta Wahyudi mengatakan, warga Yogyakarta mendukung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjadi presiden karena sosoknya yang berwibawa, cerdas dan mampu merangkul semua lapisan masyarakat. Ganjar juga sosok pemimpin yang disegani dan bisa merangkul semuanya.
“Beliau sosok yang bisa merangkul masyarakat kecil, petani, penambang pasir dan UMKM, semua lapisan masyarakat,” ujarnya usai deklarasi di Taman Madu Bronto, Dusun Kepek 1, Kalurahan Banyusoco, Kapanewon Kleyen, Kabupaten Gunungkidul, Selasa (10/5/2022).
Wahyudi mengatakan, orang nomor satu di Jawa Tengah itu merupakan pemimpin berprestasi, humanis dan peduli kepada masyarakat desa. Dia mengajak masyarakat desa di Yogyakarta mendukung Ganjar menjadi presiden periode 2024-2029.
Untuk menyakinkan pentingnya dukungan masyarakat desa kepada Ganjar, Wahyudi pun mengutip perkataan mantan Wakil Presiden sekaligus tokoh Bangsa Indonesia, Bung Hatta.
“Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tapi Indonesia akan bercahaya karena lilin-lilin di desa,” kata Wahyudi mengutip pernyataan Bung Hatta.
“Pernyataan itulah yang menggambarkan mengapa kita berkumpul bersama-sama di sini,” lanjut Wahyudi.
Wahyudi mengaku sudah punya strategi memenangkan Ganjar di wilayah yang bersemboyan ‘Memayu Hayuning Bawana’ ini. Semboyan Yogyakarta itu berarti ‘Memperindah Keindahan Dunia’.
Deklarasi juga dimeriahkan dengan senam massal yang dihadiri para wanita, penampilan Reog Nawangsih, Tari Mulatsari, kesenian tradisional Gejog Lesung – Gambyong Mari Kangen, tausyiah keislaman dan dorprize.
Ada juga parade budaya ciri khas Yogyakarta bernama ‘Bregodo Lombok Ijo’ serta pawai makanan tempo dulu. Selain itu juga ada parade makanan tempo dulu yang disajikan terdiri dari 20 jenis makanan ringan tradisional seperti Brangkal yakni singkong yang diracik dengan bumbu khas, thiwul ayu, mendut ketan, apem, arem-arem, cucur, wajik dan makanan berat bernama sego berkat, yakni makanan nasi dengan lauknya yang dibungkus dengan daun jati.
Wahyudi mengatakan, makanan tersebut kebanyakan di bungkus dengan dedaunan khususnya daun Jati. Hal itu telah dilakukan masyarakat tempo dulu yang masih dikonsumsi masyarakat desa. (*)