NYATANYA.COM, Sleman – Pelukis I Made Arya Dwita Dedok menggelar ritual melukis on the spot di Candi Prambanan di hari Kemerdekaan RI, Sabtu 17 Agustus 2024.
Ritual itu dilakukan Dedok, demikian ia akrab disapa, bersamaan dengan doa bersama yang digelar puluhan umat Hindu warga Desa Pasek Gelgel Bali menggelar doa bersama di Candi Prambanan Yogyakarta.
Usai gelar doa, dan dilanjutkan dengan upacara Pradaksina mengelilingi Candi Siwa. Dedok lanjut melukis on the spot.
Pradaksina atau parikrama adalah ritual penghormatan dengan mengelilingi sebuah objek pemujaan searah jarum jam.
Doa bersama digelar untuk memohon keselamatan dan ketenteraman bagi Bangsa Indonesia di hari kemerdekaan ini.
Tak butuh waktu lama, lukisan yang diberi judul Garuda of Love from Prambanan di atas media akrilik dan kanvas berukuran 80cm X 120cm itu pun diselesaikan Dedok.
Garuda of Love from Prambanan, Dedok melukiskan sosok burung Garuda mengepakan kedua sayapnya bersama Manusia Pohon penuh cinta sambil melepaskan burung dara sebagai simbol merdeka dan perdamaian.
“Melalui lukisan inilah ada pesan yang tersirat untuk menyebarkan cinta kasih damai dari Candi Prambanan Indonesia,” ujar Dedok.
Ritual melukis on the spot bagi I Made Arya Dwita Dedok memang sudah kerap dijalaninya dalam berbagai momen dan kesempatan.
Belum lama, Dedok juga melakukan hal yang sama dengan menggelar Aksi Seni Kejadian Catus Pata, di perempatan Pasar Rejowinangun Magelang Jawa Tengah.
Dalam laku budaya yang dilakoni Dedok saat itu, lukisan on the spot karyanya langsung sold out dikoleksi seorang pengusaha kondang Kota Magelang.
Seniman lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini mengaku tak akan lelah untuk terus melakukan ritual seninya dimana dan kapan saja.
“Karena di dalam seni itulah ada cinta dan kedamaian,” ujar Dedok. (N1)