NYATANYA.COM, Yogyakarta – Hotel satu ini dulu bernama Hotel Brongto. Setelah sempat vakum beberapa lama, kini hotel yang berada di Mantrijeron, kota Yogyakarta ini beralih manajemen dan berganti nama menjadi Royal Brongto di bawah PT Balakrama.
Royal Brongto pun kembali dibuka dan beroperasi menyusul soft launching ditandai dengan pengguntingan pita oleh Direktur Utama PT Balakrama Indonesia, Lisa Damayanti didampingi Direktur Hotel Royal Brongto Deddy Sukmadi SH MHum dan Manajer Aryo Prakoso, Minggu (21/8/2022).

Hadir dalam acara ini Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo, Sekretaris PHRI Herman Tony, Kapolsek Mantrijeron Kompol Rafiqoh SH HM dan unsur Forkompimcam setempat.
Lisa Damayanti bersyukur dapat mengoperasikan kembali hotel yang berdiri diatas tanah seluas 17 hektar dan masuk kategori bintang tiga, dengan mengedepankan konsep merepresentasikan ‘Yogyakarta Istimewa’ merepresentasikan local wisdom (kearifan lokal).
“Kami ingin memberikan yang terbaik bagi tamu maupun wisatawan. Ikut menambah fasilitas dalam mendukung pengembangan pariwisata Yogyakarta,” ujarnya.
Apresiasi disampaikan Singgih Raharjo, dengan beroperasinya Hotel Royal Brongto maka pilihan akomodasi bagi wisatawan akan terbuka makin luas. Hotel ini memiliki keunikan tersendiri. Merupakan bangunan cagar budaya yang akan terus dilestarikan dan jadi daya tarik.

“Saya ikut senang dengan beroperasinya kembali hotel ini. Semoga selain bangunan fisiknya, hotel ini bisa menyajikan sesuatu yang merepresentasikan budaya Yogya. Karena itu yang akan membedakannya dengan hotel yang lain,” tukasnya.
Sementara itu, Deddy Sukmadi menyatakan sejak soft launching maka hotel ini sudah langsung dapat menerima tamu Siap memberikan layanan akomodasi semua yang ada didalamnya, diantaranya fasilitas kamar, food court Jawir Communal Space, Swimming Pool, Gym, Meeting Room, Wedding Gathering, Fitness Room, Beauty Care.
“Rate kamar di Hotel Royal Brongto kami tawarkan mulai 500 ribuan perhari,” katanya.

Sebagai hotel dengan bangunan cagar budaya dan berlokasi di pusat Kota Yogya, Royal Brongto merangkul masyarakat sekitar sebagai bagian tak terpisahkan. Sebanyak 60 persen karyawannya adalah warga sekitar.
Bahkan manajemen memberikan ruang khusus bagi masyarakat untuk beraktivitas. Mulai dari latihan gamelan, latihan musik, latihan menari dan lain sebagainya.
“Warga sekitar juga yang ke depannya akan mengisi entertaint di hotel. Hal ini memang merupakan komitmen kami untuk menjunjung local wisdom,” imbuhnya.
Tentang komitmen tersebut, pihak manajemen memadukan istilah-istilah Jawa untuk para karyawannya. Bukan lagi office boy, resepsionis, dan sejenisnya.
(*/N1)