NYATANYA.COM, Yogyakarta – Rumah Quran (RQ) Sabiqun Bil Khairat Yogyakarta menggelar Khotmul Quran dan Imtihan Metode Ummi (tartil, tahfidz juz 28 – 30, turjuman, dan kaifa tusholi) Angkatan II di Tasneem Convention Hotel Yogya, Minggu (28/5) lalu.
Menurut Ketua panitia Khotmul Quran dan Imtihan (uji publik) Angkatan II, Sri Haryanti, diikuti 20 orang (tartil), 12 (turjuman), 23 (tahfidz) dan 20 (kaifa tusholli). Semua santri-santriwati ini mendapatkan sertifikat serta plakat sebagai tanda lulus di kelas masing-masing.
“Jadi, Khotmul Quran dan Imtihan kami gelar sebagai program kerja RQ Sabiqun Bil Khairat serta bentuk ketuntasan santri dalam metode pembelajaran sebagai bentuk pertanggungjawaban lembaga kepada Ummi Foundation, orang tua dan masyarakat,” papar Haryanti.
Dijelaskan pula oleh Haryanti, Khotmul Quran dan Imtihan Angkatan II pada tahun ini mengusung tema, <I>Membangun Generasi Qur’ani Berprestasi<P>. Diharapkan pula, dengan kegiatan tersebut bisa sebagai tolak ukur hasil belajar santri RQ Sabiqun Bil Khairat.
“Sedangkan imtihan merupakan bentuk pertanggungjawaban dan uji publik bacaan Alquran di hadapan wali santri dan masyarakat luas serta ketuntasan santri selama belajar di RQ Sabiqun Bil Khairat,” tandasnya.
Sementara itu Kepala RQ Sabiqun Bil Khairat, Siti Maimunah mengungkapkan, sebelum dilaksanakan kegiatan tersebut, pihaknya telah menggelar kegiatan pra-munaqosyah.
“Yaitu, sebagai bentuk evaluasi pembelajaran para santri sebelum menuju ujian munaqosyah atau ujian akhir santri sebagai standarisasi dalam mewujudkan tujuh dasar program Ummi meliputi: tashih, tahsin, sertifikasi, coach, supervisi, munaqosyah dan khotaman,” urainya.
Ditegaskan pula, peserta imtihan tersebut merupakan santriwan-santriwati yang telah lulus uji munaqosyah dengan metode Ummi. Hal ini selaras pula, bahwa RQ Sabiqun Bil Khairat fokus pada
pendidikan Alquran.
“Khususnya pada tahsinul Qur’an, tajwidul Quran dan tahfidzul Quran sesuai standar yang telah ditetapkan Ummi Foundation,” jelas Siti.
Masih menurutnya, belajar Alquran menggunakan metode Ummi akan bisa lebih mudah, menyenangkan dan menyentuh hati. Dalam pembelajaran menggunakan metode Ummi, santriwan-santriwati yang sudah menuntaskan dan lulus dalam munaqosyah pembelajaran Alquran dari jilid 1 hingga tajwid akan dilanjutkan hafalan surat An Nas sampai Al-Ala.
“Selain itu ditambah doa sehari-hari, praktik salat dan wudhu, maka akan melanjutkan pula pada tahap khotmul Quran,” tegasnya.
Tampak hadir pula dalam Khotmul Quran dan Imtihan Angkatan II tersebut antara lain Kukuh Hadiwiyono (Pimpinan Ummi Daerah Yogyakarta), Windasari (Pimpinan QTC Al-Mady), Nuriyah Syafa’atun SSn (Pengelola Pendidikan Seksi PD Pontren Kemenag Kota Yogyakarta) dan Diah Nur Astuti SH MSi (Lurah Notoprajan). Ada pula wali/orangtua santriwan-santriwati, Kepala Sekolah/perwakilan pendidikan formal SD-SMP-SMA ( 33 sekolah), kepala lembaga Ummi, Badko TKA/TPA/TPQ/TPA serta Ketua Ranting PCM/PCA, PRA, Lazismu Muhammadiyah serta beberapa tokoh masyarakat.
“Semoga tahun depan, kami dari RQ Sabiqun Bil Khairat bisa menyelenggarakan lagi Khotmul Quran dan Imtihan, sebab juga termasuk usaha membangkitkan sikap cinta Alquran dan mengamalkan nilai-nilai dalam kandungan Alquran,” harap Siti. (N2)