NYATANYA.COM, Wonogiri – Sampah infeksius dari pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah, perlu dikelola dengan benar.
Ditakutkan, apabila sampah infeksius berupa masker medis bekas pakai, tisu, kapas, alat makan sekali pakai dan plastik pembungkus makanan, hingga bekas kemasan pembungkus obat dibuang secara sembarangan, dapat menyebabkan penyebaran virus yang tidak terkontrol di lingkungan sekitar.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto usai Apel Deklarasi Bersama Pelaksanaan PPKM Darurat di kabupaten Wonogiri, Jumat (2/7/2021).
Bambang mengkhawatirkan minimnya pengetahuan masyarakat khususnya pasien isoman tentang pengelolaan sampah infeksius.
“Harus dibakar sendiri. Pada pedoman isolasi mandiri sebenarnya sudah kami sosialisasikan. Tapi mungkin ini tidak sampai ke rumah tangga, atau memang ada yang tidak paham pasien isoman itu kalau sampah infeksius harus dibakar sendiri,” ujarnya.
Limbah atau sampah infeksius dari para pasien yang dirawat maupun melakukan isolasi di rumah sakit dan tempat isolasi terpusat, terang Bambang, sudah dikelola oleh dinas terkait. Sehingga dapat meminimalisasi penyebaran virus dan penularan penyakit. Tetapi bagi pasien isoman, sampah infeksius harus dibakar sendiri.
“Pengelolaan sampah infeksius ini sudah ada SOP-nya, dan itu koordinasi antara rumah sakit itu sendiri, Dinas Kesehatan, dan Dinas Lingkungan Hidup. Tetapi untuk yang isoman, harus dibakar sendiri, jangan dibuang ke TPS (tempat pembuangan sampah) karena ada risiko penularan. Apalagi kalau sampah ini tidak diplastik, tidak diikat rapat dalam plastik itu, dan hanya dibuang begitu saja. Kalau diambil tukang sampah juga ada risiko penularan lagi,” kata Bambang. (*)