Home / Wisata

Sabtu, 7 Mei 2022 - 14:38 WIB

Santap Rica-Rica Tulang Ayam Sembari Nikmati Kerajinan Tempurung Kelapa

Masakan rica-rica tulang ayam dan produk kerajinan tempurung kelapa banyak diminati konsumen. (Foto:Istimewa)

Masakan rica-rica tulang ayam dan produk kerajinan tempurung kelapa banyak diminati konsumen. (Foto:Istimewa)

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Pemilik usaha kuliner maupun kerajinan banyak yang merasakan mendapat berkah Lebaran pada 1443 H ini, antara lain dengan banyaknya pemudik yang silaturahmi dengan sanak-saudara di kampung halaman.

Tak jarang, para pemudik berburu masakan maupun kerajinan, bahkan biasa pula mengajak atau membelikan untuk sanak-saudaranya. Suatu hal menguntungkan lagi, jika di lokasi kuliner tersedia pula produk kerajinan.  

Seperti halnya ketika datang ke Warung Bu Ikem di Jetak Sumilir Sidokarto Sleman dapat memilih masakan seperti rica-rica tulang ayam, soto dan mangut lele.

Tak cuma sajikan makanan enak, di warung ini tersedia pula produk kerajinan tempurung kelapa.

“Kerajinan tempurung kelapa ini buatan suami saya, Pak Jumari. Pengerjaannya banyak di rumah, sebagian yang sudah jadi dipajang dan dijual di warung makan sini,” ungkap Bonikem yang akrab disapa Bu Ikem, baru-baru ini.

Ibu dari tiga anak ini menjelaskan, suatu hal disyukuri aneka jenis masakan yang disediakan di warungnya banyak diminati pemudik.

Selain itu ada pula yang membeli produk kerajinan tempurung kelapa.

Baca juga   Mall dan Grand Artos Hotel Magelang Terima Sertifikasi ISO Standar Internasional

Meski tak jauh dari tempatnya ada sejumlah lokasi kuliner sudah banyak dikenal dan lebih luas tempatnya seperti Iwak Kalen, Omah Tobong dan Kepik Sawah, ternyata banyak juga yang datang ke warung sederhananya.

“Khusunya pagi sampai menjelang siang, di warung kami tersedia masakan bubur, bakmi kuning dan bihun. Ketika warung makan banyak pembeli, biasa juga suami dan ada anak saya yang ikut membantu,” terangnya.

Ditambahkan, masakan berbahan tulang ayam, yakni dibuat rica-rica selalu tersedia dari pagi sampai malam hari.

Sebelum dimasak dengan aneka bumbu-bumbu, tulang ayam yang masih ada dagingnya direbus  dahulu sehingga bisa lebih lunak.

Sementara itu Jumari menngungkapkan, usaha membuat kerajinan tempurung kelapa lebih banyak menerima pesanan, misalnya dari pihak eksportir.

Sehingga produknya sudah sampai pula ke luar negeri seperti Australia dan Turki.

Namun, biasa pula ia membuat stok lalu dipajang di rumah maupun warung makannya di komplek Jetak Sumilir Sidokarto.

Bahan yang digunakan kelapa sudah tua, lalu dibor bagian bawah dan diambil air maupun daging kelapanya.

Baca juga   Sambut Ramadan, Sare Hotel Siapkan Program Angkringan Plus Plus “PakDhe Supri”

“Air kelapanya belum kami manfaatkan, kalau daging kelapanya biasa digunakan untuk membuat santan sebagai bahan aneka masakan,” papar Jumari.

Menurutnya, harga kerajinan kelapa mulai Rp 20.000 sampai Rp 35.000 per produk. Harga terutama dipengaruhi model atau tingkat kerumitan dalam tahap pembuatan.

Ketika belum ada pandemi Covid-19, ia biasa juga diundang ikut even-even pameran produk kerajinan.

Lalu saat ada pandemi, antara lain ada keluarganya yang membantu memasarkan secara online maupun ditempatkan di warung makan yang dikelola istrinya.

Menurut salah satu pengelola Jetak Sumilir, Brury Istanto, dari 10 lapak atau warung makan di Jetak Sumilir yang ada produk kerajinannya, sementara ini hanya di Warung Bu Ikem.

“Kami merasa salut, pasangan suami-istri Pak Jumari dan Bu Ikem bisa semangat dalam mencari rezeki secara halal. Alhamdulillah, saat ini bisa memperoleh berkah Lebaran, masakan seperti rica-rica berbahan tulang ayam dan produk kerajinan tempurung kelapa banyak dibeli konsumen terutama para pemudik,” urainya. (*)

Share :

Baca Juga

Sambanggo, jadi program andalan Pemkab majukan pariwisata di Kulonprogo. (Foto:Humas Kulonprogo)

Wisata

Sambanggo, Andalan Kulonprogo Tata Pariwisata di Tengah Pandemi
Untuk antisipasi gangguan kamtibmas dan protokol kesehatan di lokasi wisata tersebut, Kapolsek Todanan AKP Daknyo menginstruksikan anggotanya untuk lebih intensif patroli lokasi wisata pada pagi atau sore hari terutama saat hari libur. Patroli dilakukan bersama dengan anggota Koramil Todanan. (Foto:MC Kab Blora/ Teguh)

Wisata

Petugas Gabungan Intensif Patroli Objek Wisata Todanan
Pemerintah Kota Surakarta me-launching “Gerakan Wajib Kunjung Museum” dengan mengusung tema Aku Cinta Museum yang diikuti para pelajar dan pemerhati budaya di Kota Surakarta. (Foto: Humas Pemkot Surakarta)

Wisata

Gerakan Wajib Kunjung Museum, Dorong Anak Muda Mengenal Sejarah
Safari Beach Jateng (SBJ) siapkan program manfaatkan momentum Idulfitri. (Foto: MC Kab.Batang)

Wisata

Bidik Wisatawan Manca, Batang Dolphin Center Ganti Nama Safari Beach Jateng
Dwi Sudiantoro dan Bir Pletok produksinya. Bir Pletok dengan berat 100 gram dibandrol seharga Rp20.000 saja sehingga bagi penikmat minuman rempah cukup hemat di kantong. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Wisata

Bir Pletok, Minuman Rempah Kekinian yang Menggoda dan Menyehatkan
Ketep Pass dipadati wisatawan, saat libur Nataru. (Foto: humas/beritamagelang)

Wisata

Libur Nataru, Ketep Pass Dibanjiri Wisatawan
(Foto: Diskominfo Jateng)

Wisata

Heboh “KKN di Desa Penari”, Jateng Punya Desa Menari di Lereng Gunung Telomoyo
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo saat menjadi narasumber Seminar Pengembangan Desa yang diselenggarakan oleh Gamakonkrit BEM KM UGM di Grand Ambarukmo, Depok, Kabupaten Sleman. (Foto: Humas Sleman)

Wisata

Desa Wisata, Menjawab Kebutuhan Wisata Alternatif