Home / Panggung

Kamis, 15 September 2022 - 16:57 WIB

Sarkem Percussion dan Drummer Guyub Yogyakarta, Pukau Penonton FKY Meski Cuma Latihan Lewat WA

Drummer Guyub Yogyakarta saat tampil di pembukaan FKY 2022 Merekah Ruah, Senin (12/9/2022). Foto: Agoes Jumianto

Drummer Guyub Yogyakarta saat tampil di pembukaan FKY 2022 Merekah Ruah, Senin (12/9/2022). Foto: Agoes Jumianto

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Pertunjukan pertama panggung seni FKY 2022 Merekah Ruah dimulai dengan penampilan tari Kethek Ogleng dari Desa Kalasan.

Kethek Ogleng terdiri dari penari laki-laki berwujud tokoh pewayangan Hanoman dengan penari perempuan bernama Ratna. Tarian ini melibatkan anak-anak dalam penampilannya.

Selanjutnya, terdapat tarian Srandul Purba Budaya yang berasal dari Kotagede. Nama srandul diambil dari kata ting srendil karena di dalam tarian ini terdapat macam-macam cerita, seperti kethek ogleng hingga Syaidina Ali.

Pertunjukan dilanjutkan dengan tarian dari Kabupaten Kulon Progo berjudul Satrio Menoreh.

Tarian dibuka dengan iringan gamelan yang disusul oleh 2 penari laki-laki memasuki panggung dengan membawa pecut dan 8 penari lainnya membawa jaran kepang.

Drummer Guyub Yogyakarta. Foto: Agoes Jumianto

Terdapat pula penampilan musik dari Sarkem Percussion x Drummer Guyub Yogyakarta. Cerita unik di balik penampilan ini adalah para pemain tidak menjalankan latihan secara bersamaan.

Mereka berkoordinasi melalui Whatsapp untuk menentukkan patokan nada sehingga dalam pertunjukan ini, sang dirigen membentuk sebuah aransemen secara langsung.

Komunitas ini sudah memiliki empat album yang dibuat sebagai wadah bagi para drumer (sebuah band) untuk menyalurkan kreativitasnya.

Baca juga   Rayakan HUT ke-1, Forum Komunikasi Perempuan Pelestari Budaya Nusantara Gelar Pentas Seni dan Dialog Budaya

Pada album keempat ini, para penyandang disabilitas, khususnya yang berasal dari Gunungkidul, digandeng untuk menginterpretasikan dan membawakan lagu-lagu tersebut.

Pertunjukan ditutup dengan penampilan Jathilan Kudho Satrio Jatimulyo. Dengan alunan gamelan, 4 penari laki-laki memasuki panggung dengan membawa bendera, kemudian disusul oleh 4 penari laki-laki membawa jaran kepang.

Hal ini melambangkan para kesatria yang sedang belajar untuk memasuki medan perang. Pertunjukan diakhiri dengan 4 penari laki-laki ikut bergabung, seolah-olah menjadi panutan para satria saat menimba ilmu.

Pengunjung dari Tegal, Ega mengungkapkan bahwa ini merupakan kali pertamanya menonton FKY. Ini jadi pengalaman yang mengesankan karena tujuan datang ke Malioboro cuma untuk jalan-jalan, tetapi ternyata bisa melihat sebuah pertunjukan.

“Ini juga kali pertama nonton tarian dengan cerita Hanoman dan Ratna,” imbuh Ega.

Selain itu, Putri, pengunjung dari Purwokerto mengatakan, “FKY 2022 bukan yang pertama kali. Saya sudah pernah di Taman Kuliner, Pyramid, dan Kampung Mataraman. Hal yang menarik dari FKY 2022 adalah lokasi acara yang mencar-mencar.”

“Menurut saya ini bagus, jadi bisa memecah keramaian. FKY 2022 juga terasa luar biasa karena menjadi titik balik setelah pandemi, juga untuk sarana hiburan bagi perantau setelah tidak ada aktivitas seperti ini beberapa tahun terakhir. Saya berharap, FKY bisa selalu hadir setiap tahunnya.”

Baca juga   Pelukis Godod Sutejo Meninggal Dunia, Dimakamkan Besok di Makam Seniman Girisapto Imogiri

Pameran FKY 2022 masih akan berlangsung hingga tanggal 25 September 2022. Masyarakat dapat mengunjunginya mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan 21.00 WIB.

Selain itu, Aktivasi Pameran Keliling FKY 2022 akan kembali dilaksanakan pada 18 September 2022 dengan rute dari Dinas Kebudayaan Provinsi DIY dan berakhir di Taman Budaya Gunungkidul.

Pertunjukan yang akan hadir di antaranya adalah Rinding Gumbeng (Wonosari), Tayub (Semin), Montro (Kauman, Bantul), penampil Kontingen Kabupaten Gunungkidul, Wayang Limbah Ki Samidjan, dan penampilan grup band dangdut.

Sementara itu, tanggal 19 September 2022 mengambil rute menuju Taman Budaya Kulon Progo. Selain menjadi lokasi Aktivasi Pameran Keliling, Taman Budaya Kulon Progo juga menjadi tempat berlangsungnya program Highlight Seni Tradisi yang berisi pertunjukan pilihan dari kontingen kabupaten/kota di Yogyakarta.

Aktivasi Pameran FKY 2022 akan berakhir tanggal 25 September 2022, sekaligus bertepatan dengan agenda penutupan FKY 2022 di Taman Kuliner Condongcatur.

(*/Aja)

Share :

Baca Juga

Munir Kahar (pakai rompi) usai pembukaan pamerannya di kompleks Studio Kalahan. Foto: Ist

Panggung

Munir Kahar, Perupa Kelahiran Malang yang Tinggal di AS Gelar Pameran Tunggal di Studio Kalahan
Pelukis Borobudur Easting Medi, dengan karyanya yang terinspirasi pohon Bodhi yang ada di komplek Taman Wisata Candi Borobudur. (Foto: Humas/beritamagelang)

Panggung

Pelukis Easting Medi Banyak Terinspirasi Keunikan Daun Bodhi
Suasana workshop Sinematografi Sangkan Paraning Pakaryan. Foto: Ist

Panggung

IMM AR Fahkruddin Yogyakarta Gelar Workshop Sinematografi “Sangkan Paraning Pakaryan”
Connie Nurlita. Foto: Dok.Mabes Balker

Panggung

Ndarboy Produseri Album Campursari Nusantara Vol.1, Lanjutkan Cita-cita Lama Didi Kempot Bareng Connie Nurlita
Salah satu karya perupa di acara live painting on the spot saat berlangsung vaksinasi Bhinneka Tunggal Ika di Sasana Hinggil, Kompleks Alun-alun Selatan. (Foto: Instagram @gkr_indonesia)

Panggung

Sri Sultan Dorong Perupa Lahirkan Karya Berkelas Internasional
Ilustrasi. Foto: Dok.MC Kraton Jogja

Panggung

Resmi Beroperasi, Lembaga Sertifikasi Profesi Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat
ARTJOG MMXXII: Arts in Common - Expanding Awareness. Foto: Agoes Jumianto

Panggung

ARTJOG MMXXII: Arts in Common – Expanding Awareness, Digelar sampai 4 September 2022
Widuri Puteri, Ernest Prakasa dan Laura Basuki saat roadshow film Cek Toko Sebelah 2 di Yogyakarta. Foto: Ist

Panggung

Cek Toko Sebelah 2 Tayang di Bioskop 22 Desember 2022, Angkat Isu Perceraian dengan Bumbu Komedi