NYATANYA.COM, Keerom – Demi membantu masyarakat dalam meningkatkan hasil bumi di bidang perkebunan, Pos KM 140 Satgas Pamtas Yonif Mekanis 403/WP berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada masyarakat dengan mengajak masyarakat panen raya kebun singkong dari budi daya hasil bumi prajurit Satgas Pos KM 140 yang sudah berjalan 8 bulan di lahan kosong Kampung Monggoefi, Distrik Yaffi, Kabupaten Keerom, Papua.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif Mekanis 403/WP, Letkol Inf Ade Pribadi Siregar, S.E., M.Si., Rabu, (3/11/2021).
Dansatgas mengungkapkan bahwa mengingat kendala atau kesulitan yang dihadapi masyarakat di sekitaran pos-pos Satgas Pamtas Yonif Mekanis 403/WP di wilayah perbatasan, Pos KM 140 memanfaatkan lahan tidur disekitar pos menjadi lahan produktif dengan menanam berbagai macam jenis bibit sayur-sayuran dan umbi-umbian, selain merupakan wujud kemandirian dari prajurit, hasil panennya pun dimanfaatkan untuk membantu masyarakat yang berada di sekitaran Pos secara berkelanjutan.
“Hasil Panen kebun singkong ini walau dalam skala yang tidak terlalu besar, tetapi kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Satgas Pamtas TNI Yonif Mekanis 403/WP untuk ikut serta mendukung program ketahanan pangan nasional yang digagas pemerintah untuk masyarakat, sehingga dapat memenuhi kebutuhan protein dan zat baik lainnya bagi tubuh setiap hari,” ucap Dansatgas.
Danpos KM 140 Satgas Pamtas Yonif Mekanis 403/WP Letda Inf Hengky Dwi C menuturkan bahwa kegiatan ini selain sebagai bentuk kemandirian prajurit juga dapat memberikan contoh kepada warga bahwa lahan disekitar rumah pun bisa menghasilkan kebutuhan pangan jika diolah dengan baik sehingga warga dapat memasok kebutuhan pangan keluarga secara mandiri tanpa harus membeli.
“Setelah sebelumnya Pos KM 140 berbagi pengetahuan tentang cara mengolah lahan tidur atau lahan kosong menjadi lahan produktif perkebunan sekaligus mengajarkan kepada masyarakat cara menanam umbi-umbian ataupun bibit sayur sayuran, kali ini kami mengajak warga untuk sama-sama panen umbi-umbian salah satunya seperti singkong,” terang Hengki. (N2)