NYATANYA.COM, Langkat – Pusat Latihan Satwa Khusus (PLSK) Tangkahan, Taman Nasional (TN) Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memiliki anggota baru, yakni satu ekor bayi Gajah Sumatera (Elephas Maximus sumatranus).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Balai Besar TN Gunung Leuser, Adhi Nurul Hadi, menjelaskan, bayi Gajah Sumatera berjenis kelamin jantan ini lahir pada Rabu (17/11/2021) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, dari induk bernama Olive dan pejantan bernama Theo.
“Bayi gajah masih rentan, sangat membutuhkan perawatan yang intensif. Oleh karena itu kesehatannya akan terus dimonitor agar mereka tumbuh dengan baik”, jelas Plt Kepala Balai Besar TN Gunung Leuser dalam keterangan resmi yang diterima InfoPublik pada Sabtu (20/11/2021).
Lebih lanjut Adhi menjelaskan, bayi Gajah Sumatera yang baru lahir ini memiliki lingkar badan 101 cm dan tinggi bahu 80 cm.
Sesaat setelah lahir, kata dia, tim medis segera melakukan pengecekan kesehatan, baik induk maupun bayi gajah tersebut, dan memberikan asupan multivitamin serta penguat otot.
Kelahiran satwa dilindungi di PLSK Tangkahan ini merupakan yang kedua pada 2021, setelah kelahiran gajah berjenis kelamin betina bernama Boni dari indukan bernama Sari dengan pejantan yang sama pada 1 Februari 2021 lalu.
“Pengelolaan gajah jinak di PLSK Tangkahan juga melibatkan mitra kerjasama Balai Besar TN Gunung Leuser yaitu VESSSWIC dan CRU Tangkahan,” kata dia.
Menurutnya, dengan lahirnya satu ekor bayi Gajah Suatera, saat ini (PLSK mengelola gajah jinak sebanyak 10 ekor.
Gajah tersebut terdiri dari lima ekor gajah betina dewasa, satu ekor gajah jantan dewasa, dua ekor anak gajah jantan, dan dua ekor anakan gajah betina.
Sesuai dengan Peraturan Menteri LHK Nomor: P.22/MENLHK/SETJEN/KUM.1/5/2019 tentang Lembaga Konservasi, lanjut dia, pengelolaan gajah jinak di tangkahan dilaksanakan dalam bentuk Lembaga Konservasi Khusus, yaitu PLSK.
“Fungsi PLSK untuk mendukung penanganan konflik satwa liar khususnya Gajah Sumatera di sekitar kawasan TN Gunung Leuser serta sebagai tempat pendidikan dan penelitian konservasi Gajah Sumatera,” kata dia.
(*/N1)
Sumber: InfoPublik.id