Home / Plus

Jumat, 29 Juli 2022 - 13:44 WIB

SD Unggulan Muhammadiyah Lemahdadi Menuju Prototipe Sekolah Antikorupsi

Sosialisasi Pendidikan Antikorupsi di SD Unggulan Muhammadiyah Lemahdadi oleh Tim PKM UAD dan Forum PAK SIJI DIY. Foto: Ist

Sosialisasi Pendidikan Antikorupsi di SD Unggulan Muhammadiyah Lemahdadi oleh Tim PKM UAD dan Forum PAK SIJI DIY. Foto: Ist

NYATANYA.COM, Bantul – Guru memiliki peran strategis dalam menanamkan sikap dan nilai-nilai antikorupsi kepada peserta didik di lingkungan sekolah.

Sekolah atau pendidikan formal diyakini merupakan salah satu jalur yang efektif untuk memberantas korupsi hingga ke akarnya. Metode ini bersifat antisipatif untuk mencegah berkembangnya budaya korupsi.

Sebab, pendidikan antikorupsi yang diberikan sejak usia dini dan berkelanjutan merupakan alternatif preventif bagi perilaku koruptif.

Hal ini disampaikan Master Suyitno, M.Pd. dan Master Dr. Sumaryati, M.Pd. dari Forum Penyuluh Antikorupsi Sahabat Integritas Jogja Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta (PAK SIJI DIY) dalam kegiatan Sosialisasi Pendidikan Antikorupsi di SD Unggulan Muhammadiyah Lemahdadi, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, belum lama ini.

Sosialisasi Pendidikan Antikorupsi di SD Unggulan Muhammadiyah Lemahdadi oleh Tim PKM UAD dan Forum PAK SIJI DIY. Foto: Ist

Berafiliasi dengan Forum PAK SIJI DIY, kegiatan yang diinisiasi oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (PKM UAD) Yogyakarta ini dilaksanakan dalam rangka menuju prototipe sekolah antikorupsi bagi SD Unggulan Muhammadiyah Lemahdadi.

Tim PKM UAD terdiri dari Suyitno, M.Pd., Lisa Retnasari, M.Pd., dan Dr. Sumaryati, M.Hum.

Kegiatan dibuka oleh Trisna Sukmayadi, M.Pd. selaku perwakilan dari Forum PAK SIJI DIY.

Dalam pengantarnya, dia menyampaikan turut senang dengan adanya sosialisasi pendidikan antikorupsi pada tingkat satuan pendidikan dasar.

“Ini sebagai cikal bakal terbentuknya generasi yang berintegritas sejak usia dini,” tuturnya, dalam keterangan tertulis, Jumat 29 Juli 2022.

Baca juga   Wamen Parekraf Angela Tanoesoedibjo Kunjungi Kampung Batik Giriloyo

Memaparkan materinya dihadapan para guru, Master Suyitno menegaskan bahwa korupsi merupakan ‘extraordinary crime’.

“Karena perilaku koruptif, yang secara sadar atau tidak sadar dilakukan oleh seseorang atau berkelompok, akan memberikan dampak negatif terhadap masyarakat di level bawah yang notabene tidak tahu menahu namun ikut menanggung akibatnya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Master Suyitno menuturkan bahwa Kurikulum 2013 sudah baik dengan mengintegrasikan pendidikan antikorupsi ke dalam mata pelajaran (mapel).

Juga adanya penguatan ranah afektif, kognitif, dan psikomotorik yang dapat diintegrasikan dengan slogan nilai antikorupsi yaitu Jujur, Mandiri, Tanggung Jawab, Berani, Sederhana, Peduli, Disiplin, Adil, dan Kerja Keras (Jumat Bersepeda KK).

“Nilai-nilai karakter yang tertuang di satuan pendidikan ini perlu dikuatkan dan dijadikan pembiasaan,” ungkapnya.

“Dalam hal inilah guru memiliki kontribusi besar untuk mempersiapkan generasi berintegritas melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berkarakter (RPP-B) Jumat Bersepeda KK,” imbuh Master Suyitno.

Hal ini selaras dengan yang disampaikan oleh Master Sumaryati. Dia mengibaratkan perilaku korupsi itu seperti tidak makan buah nangka, namun terkena getahnya.

“Bahkan yang memprihatinkan apapun dapat dikorupsi, seperti pengadaan Alquran,” ucapnya.

Tidak hanya itu, data menunjukkan di tahun 2004-2020 ada sebanyak 150 kepala daerah yang terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh lembaga antirasuah Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI).

Baca juga   'Tigre Arciera', Kolaborasi De Britto dan Stece Rayakan HUT ke-73

Menurut Master Sumaryati, korupsi dilakukan karena adanya monopoli kekuasaan ditambah kewenangan, dan tidak adanya akuntabilitas dan rasa tanggung jawab.

“Maka, diperlukan langkah strategis dalam menanggulangi perilaku koruptif sejak usia dini yang dilakukan secara terstruktur dan masif melalui pendidikan,” jelasnya.

M Farkhan M, M.Pd. selaku Kepala SD Unggulan Muhammadiyah Lemahdadi menyambut hangat kegiatan dari Tim PKM UAD ini.

Dia mengaku senang sekolah dapat bekerja sama dengan Tim PKM UAD bersama Forum PAK SIJI DIY untuk membangun prototipe dan menjadi pionir sekolah antikorupsi.

Menurutnya, sosialisasi kegiatan yang diikuti dengan antusias oleh 10 guru SD tersebut merupakan sebuah langkah awal yang baik.

Diharapkan para guru bisa mengedukasi para siswa-siswanya agar memahami korupsi dan segala aspeknya, memiliki persepsi dan sikap antikorupsi, dan mau melawan korupsi.

Kegiatan Tim PKM UAD ini disambut baik oleh Agus Mulyono BS selaku Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Bangunjiwo Barat.

Dia berharap kerja sama ini akan terus berlanjut sehingga SD Unggulan Muhammadiyah Lemahdadi bisa menjadi pelopor sekolah antikorupsi.

(*)

Share :

Baca Juga

Bawang merah selain sebagai bumbu masakan juga berkhasiat obat. (Foto: istimewa)

Plus

Bawang Merah Obati Kembung dan Cegah Kanker
Hermawati Setyorinny, Ketua Umum DPP Asosiasi Industri Usaha Mikro Kecil Menengah Indonesia (Akumandiri). Foto: Ist

Plus

Akumandiri dan BPR MSA Angkat UMKM
Para pemenang UNESCO WH50 Competition – Creative Product 2022. Foto: Agoes Jumianto

Plus

Fundanusa Tote Bag Menangi UNESCO WH50 Competition Creative Product 2022
Tanaman kucing-kucingan mempunyai sejumlah nama lain. (Foto: Istimewa)

Plus

Kucing-kucingan Stop Diare dan Disentri
Pada ajang pameran Internasional Trade Expo Indonesia (TEI) 2022 di Indonesia Convention Exhibition, Bumi Serpong Damai City (ICE, BSD City), Tangerang, terjadi kesepakatan ekspor kopi Temanggung ke Belanda. Foto: MC.TMG

Plus

Mantap! Kopi Arabika Wine Temanggung Tembus Pasar Belanda
Tahapan memasak kerang hijau, salah satu seafood populer di masyarakat. (Foto:istimewa)

Plus

Kerang Hijau Bisa Diolah Menjadi Aneka Jenis Masakan, Salah Satunya Berasa Nendang
Angkringan Banyu Urip berikan servis unik, Senin-Kamis gratis bagi orang berpuasa sunnah. (Foto:zainuri arifin)

Plus

Dahsyatnya Sedekah, Angkringan Banyu Urip Gratis bagi yang Puasa Senin-Kamis
Iskandar Hardjodimuljo (60) yang kreatif mengolah sampah-sampah kertas dan plastik menjadi produk kerajinan wayang. Foto: Humas Pemkot Yogya

Plus

Iskandar Hardjodimuljo Sukses Sulap Sampah Plastik Jadi Wayang yang Menghasilkan Cuan