Home / Panggung

Sabtu, 18 Desember 2021 - 22:44 WIB

Sebagai Warisan Budaya Tak Benda, Gamelan Memang Sudah Mendunia

Penabuh gamelan atau pengrawit anak-anak mengiringi lagu berjudul Dawet Ayu dalam Pagelaran Karawitan Virtual di Sanggar Oerip Budaya, Ngawi, Jawa Timur, Minggu (21/11/2021).(ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/hp)

Penabuh gamelan atau pengrawit anak-anak mengiringi lagu berjudul Dawet Ayu dalam Pagelaran Karawitan Virtual di Sanggar Oerip Budaya, Ngawi, Jawa Timur, Minggu (21/11/2021).(ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/hp)

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Ada yang tak biasa dalam pementasan wayang yang digelar di halaman kantor Dinas Pariwisata DIY, beberapa waktu silam. Para bule terlihat duduk bersimpuh, memegang sejumlah alat musik yang ada di panggung.

Pemain musik, seperti gamelan, gendang, gong, suling, bonang, siter, rebab, kempul, kempyang, kethuk, dan lainnya, yang biasanya diisi “orang kita” malam itu digantikan para bule.

Malam itu mereka menunjukkan kepiawaian memainkan alat-alat musik itu. Usut punya usut ternyata, memang mereka merupakan pemain gamelan profesional yang tergabung dalam kelompok Sari Raras.

Mereka berasal dari Universitas Berkeley, California, Amerika Serikat. Dan luar biasanya, kelompok Sari Raras sudah terbentuk sejak tahun 1988.

Pemandangan orang asing memainkan alat musik gamelan itu memang bukan hal yang asing. Tak hanya kelompok Sari Raras, masih banyak bule-bule lain yang juga menggandrungi alat musik yang biasa digunakan untuk mengiringi wayang atau tari. Gamelan memang sudah mendunia.

Gamelan tak hanya sekadar alat musik. Banyak nilai-nilai sejarah dan filosofis yang terkandung dalam gamelan itu. Nilai-nilai inilah yang menjadi salah satu pertimbangan UNESCO, menjadikan gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Ini merupakan penetapan warisan tak benda ke-12 yang dimiliki Indonesia.

Baca juga   Ini 7 Warisan Budaya Tak Benda Kabupaten Bantul yang Ditetapkan Kemendikbud

Kabar ditetapkannya gamelan menjadi warisan tak benda ini diungkapkan Presiden Joko Widodo, Rabu (15/12/2021) lalu.

“Saya menyambut dengan hangat dan bangga atas penetapan ini. Gamelan sudah lama menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari rakyat di berbagai daerah di Indonesia, terus dipelajari, dikembangkan dan diwariskan dari generasi ke generasi,” kata Jokowi di akun Instagram resminya, Kamis (16/12/2021).

Komite Konvensi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO menemukan, gamelan bukan hanya instrumen kesenian semata, melainkan juga instrumen yang mengajari berbagai hal, seperti sikap saling menghormati, mencintai, dan peduli satu sama lain.

Gamelan selama ini juga kerap digunakan untuk berbagai acara sakral, seperti upacara atau perayaan. Hal tersebut membuat gamelan memiliki nilai filosofis yang lebih kompleks dan menarik dibandingkan warisan budaya lainnya.

Baca juga   Balkonjazz 2022 The Energy That Heals, Daya Ungkit Ekonomi Masyarakat Lokal

Gamelan juga kerap ditampilkan dalam berbagai artefak dan karya seni, seperti relief di Candi Prambanan dan Candi Borobudur. Hal tersebut membuktikan bahwa gamelan juga merupakan Warisan Budaya Tak Benda yang telah ada sejak lama, yakni sejak 404 Masehi.

Gamelan berasal dari kata “gamel.” Dalam Bahasa Jawa berarti memukul atau menabuh. Sedangkan akhiran “an” merujuk pada kata benda. Secara bebas, gamelan diartikan sebagai seperangkat alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh.

Gamelan sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari rakyat di berbagai daerah di Indonesia. Tak hanya di Jawa, alat musik ini juga bisa kita temukan di Bali atau daerah lainnya.

Gamelan biasanya terdiri dari seperangkat instrumen yakni gendang, gong, suling, bonang, siter, rebab, kempul, kempyang, kethuk, saron, gender, slenthem, kemanak, cemplung.

Dalam sejarahnya, gamelan telah mengalami perubahan dan perkembangan yang luar biasa baik dilihat dari wujud, makna kualitas, kuantitas, fungsi dan kegunaannya.

(*/N1)

Sumber: InfoPublik.id

Share :

Baca Juga

ARTJOG 2024 resmi berakhir, Minggu 1 September 2024. - Foto: Agoes Jumianto

Panggung

Seniman Tisna Sanjaya Tutup Perhelatan ARTJOG 2024 Motif: Ramalan
Ilustrasi grafis: nyatanya.com/istimewa

Panggung

Ikutan yuk, Kompetisi Film Pendek Kartu Prakerja Berhadiah Ratusan Juta Rupiah
Nabila Zakiya. Foto: Ist

Panggung

Nabila Zakiya, Tangkap Peluang Menjadi Penyanyi
Foto: Humas Pemkot Yogya

Panggung

Gebyar Pameran Foto Angkat Pesona Wisata Yogya Dari Masa ke Masa
Pemerintah Kota Yogyakarta dan Pemkot Surakarta menjalin kerjasama di bidang pariwisata. Kerjasama itu diwujudkan dalam Calendar of Event yang dilaunching pada Sabtu (11/12/2021) malam di Grand Inna Malioboro, Yogyakarta. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Panggung

Yogyakarta dan Surakarta Launching Bersama Calendar of Event 2022
Salah satu karya patung yang ditampilkan dalam JSSP 5 di Malioboro Yogyakarta. Wisatawan bisa berswafoto di 30 karya patung yang dipajang hingga 28 Oktober 2023. (Foto: Agoes Jumianto)

Panggung

30 Ragam Patung Hiasi Malioboro di JSSP 5 Ruwat Gatra Rasa: Redefining Form and Space
Resital Karawitan digelar di Taman Budaya Embung Giwangan Jogja, Jumat (26/7/2024). Foto: Humas Pemkot Jogja

Panggung

Resital Karawitan Jogja, Ajak Generasi Muda Hidupkan Seni Karawitan
Pergelaran wayang orang Sriwedari Solo. Foto: Ist

Panggung

Ini Jadwal Pertunjukan Wayang Orang Sriwedari September 2022