Home / Plus

Minggu, 16 Juli 2023 - 15:08 WIB

Seleksi Pertama Gagal, Test kedua Lulus Jadi Tentara Usai Terapi di Banyu Urip

Kopda Jito.  (Foto:istimewa)

Kopda Jito. (Foto:istimewa)

NYATANYA.COM, Sleman – Buta warna, lebih tepat disebut color deficiency, tak harus menjegal langkah untuk sukses berkarier dan hidup bahagia. Secara umum, buta warna merupakan gangguan penglihatan sebatas kelemahan dalam pengenalan terhadap warna. Seseorang yang buta warna tetap bisa melakukan sesuatu, mandiri dan produktif. Dunia tak berarti berakhir atau masa depannya pupus karena buta warna,

Namun demikian pencegahan jauh lebih baik daripada mengobati. Dan bagi yang sekarang ini mengalaminya, maka tak perlu juga berkecil hati. Karena sudah ada pengobatan dengan metode terapi yang mampu menyembuhkannya , bahkan sembuh secara total. Sudah banyak yang membuktikannya melalui pengobatan tersebut.

Sebelum-sebelumnya banyak para penderita buta warna seakan putus asa dan hilang harapan meraih apa yang menjadi cita-citanya. Sejumlah profesi meletakkan persyaratan tidak buta warna sebagai salah satu seleksi yang musti dijalani. Dan tidak sedikit yang kemudian gagal dan tidak lolos. Seperti saat mengikuti seleksi atau test TNI-Polri. Dimana persyaratan tidak buta warna adalah mutlak !

Baca juga   Lomba Burung Berkicau Piala Walikota Yogya Kembali Digelar Setelah 2 Tahun Vakum

Adalah Klinik Teraphy Banyu Urip yang berlokasi di Jalan Selokan Mataram, Karanganyar, Sinduadi, Mlati, Kabupaten Sleman. Klinik itu sejak beberapa tahun terakhir ini mampu menghebohkan jagad pengobatan alternatif dengan kemampuannya menyembuhkan buta warna.

Pasien-pasien mayoritas adalah orang-orang yang dinyatakan buta warna oleh dokter dengan secarik surat keterangan resmi. Sebagian diantaranya ada yang gagal menjadi TNI-Polri karena buta warna.

Kemudian menjalani beberapa pekan terapi di klinik tersebut, lalu memeriksakan kembali ke dokter, dan seakan tidak percaya ternyata telah sembuh secara total.

Baca juga   BSSN dan Pemkot Yogya Ajak Pelajar Jaga Keamanan Ruang Siber

Hal ini yang dituturkan oleh Kopral Dua (Kopda) Jito.  Dikisahkannya bahwa dirinya merasa kaget bukan kepalang ketika sepupunya yang menderita buta warna dan ingin mengikuti jejaknya sebagai prajurit TNI akhirnya lulus usai menerima dan menjalani terapi di Klinik Teraphy Banyu Urip.

“Awalnya saya ragu. Tapi karena semangat dan tekat sepupu saya yang ingin menjadi tentara seperti saya begitu besar, sayapun setelah melihat di YouTube pengobatan itu, langsung mengajaknya ke klinik tersebut. Alhamdulillah, gagal seleksi yang pertama, akhrinya lulus pada seleksi yang kedua usai menjalani terapi buta warna di Banyu Urip. Jadi Untuk yang mengalami buta warna tidak usah putus semangat dalam usaha,” tandasnya. (*)

Share :

Baca Juga

Nunung Suprapto, warga Pencil Bendo Pedan RT 9 RW 4, Klaten tidak manyangka kalau usaha sepatu lurik dan tenun miliknya semakin laris setelah mengikuti Lapak Ganjar. Bahkan, banyak tetangganya yang menjadi reseller untuk ikut menjualnya. (Foto: Diskominfo Klaten)

Plus

Nunung Tak Menyangka Sepatu Lurik Miliknya Makin Laris Sejak Ikut Lapak Ganjar
Cahyo Yusuf Hermawan dan kreasi lampunya banyak diminati pasar hingga luar daerah. (Foto:Mc.Kota Malang)

Plus

Cahyo Sukses Meraup Rupiah dari Kreasi Lampu Neon Elwire
Noken buatan mama-mama Kamoro cukup diminati konsumen. Menurut Emeliana hasil rajutanya lumayan laku selama PON Papua, khususnya di Klaster Mimika. (Foto: Ryiadhy InfoPublik).

Plus

Noken Buatan Mama-mama Kamoro Laris Manis di PON XX Papua
Foto:LPEI

Plus

Ditjen Bea Cukai dan LPEI Dorong UMKM Menembus Ekspor
Kepala Desa Tegaldowo Kundari mengatakan, lahan berstatus lahan desa ini ditangani oleh KWT, dan tersebar di empat titik, dan sudah berjalan selama tujuh bulan. (Foto: MC Kab Rembang)

Plus

KWT Tegaldowo Rembang Sukses Ubah Lahan Tidur untuk Budidaya Sayuran
Gubernur Ganjar Pranowo saat dialog bersama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Minggu (19/12/2021) usai resmikan Hetero Space Solo. (Foto: Diskominfo Jateng)

Plus

Resmikan Hetero Space Solo, Ganjar Berharap Lahir Startup Unicorn Baru
Pers conference JFFE 2022 diselenggarakan di Gadri Pendopo Royal Ambarrukmo, Senin (21/11/2022) sore. Foto: Agoes Jumianto

Plus

JFFE 2022: Kembali Gaungkan Pentingnya Kolaborasi Pengembangan Ekosistem Kota Festival
Bubur nasi, nasi putih hingga aneka pilihan sayur dan lauk-pauk khas Omah Kluwih ditempatkan di meja prasmanan dan di gerobak angkringan. (Foto: istimewa)

Plus

Bubur Nasi di Omah Kluwih, Gurih dan Wangi