Home / Panggung

Kamis, 5 Oktober 2023 - 07:32 WIB

Seniman Keramik Kontemporer Albert Yonathan Setyawan Pameran Tunggal ‘Capturing Silence’ di JNM

NYATANYA.COM, Yogyakarta – Seniman Albert Yonathan Setyawan bersama Mizuma Gallery Jepang menggelar pameran tunggal Capturing Silence di Jogja National Museum (JNM), 6 Oktober hingga 5 November 2023.

Capturing Silence adalah pameran survei karya-karya Albert Yonathan Setyawan yang dipilih dan dikurasi oleh senimannya sendiri.

Setyawan memulai praktiknya di Bandung pada tahun 2007 setelah lulus dari Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung.

Dia pindah ke Jepang pada tahun 2012 untuk melanjutkan studinya dalam praktik keramik kontemporer, dan hingga sekarang berbasis di Tokyo.

Meski keramik telah menjadi media utamanya dalam berkarya, dia tidak segan-segan menggunakan dan bereksperimen dengan media lain seperti gambar, video, dan seni performans.

Tujuan dari pameran ini bagi Setyawan adalah untuk mencoba meninjau dan mengkontekstualisasikan kembali praktiknya dari sudut pandang fenomenologi dan kajian imajinasi material.

Dalam pandangannya, memahami materialitas tanah liat merupakan aspek penting untuk memahami keseluruhan ruang lingkup praktiknya.

Setyawan secara puitis melihat sifat repetitif karyanya sebagai aksi “menangkap keheningan”.

Baca juga   Dicari Penyanyi Cilik Indonesia, Kita Cinta Lagu Anak (KILA) Sambangi Yogya

Dia menggunakan kata “keheningan” untuk menyampaikan gagasan bahwa materi apa pun memiliki kecenderungan untuk menarik kita ke dalam interioritasnya.

“Keheningan” dalam analisisnya adalah interioritas materi ini. Bagi Setyawan, tanah liat/keramik mengingatkannya pada gagasan tentang “tubuh”.

Kata “tubuh” tidak hanya dipahami sebagai tubuh jasmani manusia tetapi sebagai perwujudan formal dari benda abstrak.

Dia melihat praktik keramiknya sebagai pengalaman yang diwujudkan di mana objek keramik terakhir itu sendiri berfungsi sebagai jejak aktivitas dan proses ini.

Setyawan bekerja berulang-ulang menggunakan slip casting sebagai metode produksi utamanya.

Ia melihat pentingnya bekerja dan terlibat langsung dalam proses ini tanpa bantuan asisten studio manapun, ia menyebutnya sebagai bentuk “kerja seni”.

Setiap karya keramiknya merupakan kumpulan benda-benda keramik berukuran kecil (tidak lebih besar dari ukuran tangan kita) yang disusun menjadi pola geometris.

Karyanya membangkitkan rasa keheningan bagi yang menyaksikan. Setyawan mengambil inspirasi dari ornamen dan simbol tradisional dalam beragam praktik budaya dan agama, dan menatanya ulang agar tampak memiliki makna religius.

Baca juga   Perlahan Tapi Pasti, Anggun Pramudita Andalkan Single 'Tumbak Cucukan'

Meski demikian, objek keramiknya sangat unik dan maknanya berasal dari imajinasinya sendiri.

Akan ada lebih dari 90 karya yang dipilih oleh sang seniman sendiri untuk pameran ini.

Penyajiannya tidak akan secara kronologis tetapi berdasarkan tema dan gagasan yang telah ia jelajahi selama 15 tahun praktiknya.

Setyawan juga melibatkan tiga penulis untuk berkolaborasi dengannya dalam penulisan pameran ini.

Mereka adalah Tan Siuli, kurator independen yang berbasis di Singapura. Loredana Pazzini-Paracciani, kurator dan penulis independen yang berbasis di Bangkok Thailand; dan Nurdian Ichsan, seniman, kurator dan pengajar yang berbasis di Bandung Indonesia.

Kontribusi tertulis mereka untuk pembacaan dan analisis pameran dan praktik seniman secara keseluruhan akan dicetak dalam katalog pameran yang akan diterbitkan pada minggu terakhir pameran.

Untuk dapat menikmati karya-karya Albert Yonathan Setyawan, pengunjung dapat membeli tiketnya langsung di lokasi setiap hari selama jam operasional pukul 10.00 hingga 21.00 WIB dengan harga Rp50.000 per orang. (N1)

Share :

Baca Juga

Sandiaga Salahuddin Uno secara resmi membuka gelaran ARTJOG MMXXI. (Foto:nyatanya.com/YouTube ARTJOG)

Panggung

ARTJOG MMXXI 2021 Resmi Dibuka Sandiaga Uno
(Foto: Ist)

Panggung

Mantap! KKN di Desa Penari Duduki Peringkat 3 Film Indonesia Terlaris di Hari Pertama
Ganjar Pranowo. Foto: Humas Jateng

Panggung

DCF 2022 Mulai Mendunia, Ganjar Ingin Ada Kolaborasi Artis Mancanegara
Ziarah kebangsaan "Meneguhkan Nilai-nilai Pancasila di depan gerbang makam Sultan Agung. Foto: Ist

Panggung

Ziarah Kebangsaan Tribute Tiga Komponis Pejuang ke Makam Seniman Girisapto dan Makam Raja-Raja Imogiri
Yusman sedang menyelesaikan patung Soeharto yang akan dipasang di Ponorogo Jawa Timur. Foto: Teguh Priyono

Panggung

Yusman Selesaikan Patung Soeharto yang Akan Dipasang di Taman Soeharto Ponorogo Jawa Timur
Anya Geraldine. (Foto: Instagram @anyageraldine)

Panggung

Dicap Sebagai Pelakor, Begini Jawaban Cerdas Anya Geraldine
Musik Latar Indonesia (MLID) merayakan ulang tahun pertamanya. Foto: Agoes Jumianto

Panggung

Rayakan Setahun Berkarya, Musik Latar Indonesia Rilis Album ke-28 ‘Memory Lane’
ARTJOG MMXXII: Arts in Common - Expanding Awareness. Foto: Agoes Jumianto

Panggung

ARTJOG MMXXII: Arts in Common – Expanding Awareness, Digelar sampai 4 September 2022