Home / Panggung

Minggu, 18 Juli 2021 - 21:29 WIB

Sepi Job, Seniman Cokekan Gentayangan Cawas Rambah YouTube

Seniman Cokekan Gentayangan Cawas usai produksi konten YouTube. (Foto:nyatanya.com/Humas Pemkab Klaten)

Seniman Cokekan Gentayangan Cawas usai produksi konten YouTube. (Foto:nyatanya.com/Humas Pemkab Klaten)

NYATANYA.COM, Klaten – Nasib para seniman di masa pandemi Corona jauh dari untung. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, kini banyak seniman mencoba bertahan hidup dengan melakoni apapun untuk bisa bertahan dan eksis di tengah gempuran pandemi.

Semangat untuk bertahan hidup itu juga dilakukan seniman Cokek Gentayangan asal Cawas, Klaten. Dengan modal patungan, seniman lakon yang dipimpin Jimbling Supriyadi (52) ini mencoba mengadu keberuntungan merambah dunia YouTube sambil menyuarakan kritik sosial bagi pemerintah.

“Para seniman itu hidup dari dunia panggung. Sementara pandemi Covid-19 ini nyaris semua panggung hiburan harus tutup. Tapi kami sebagai seniman juga harus makani anak bojo. Kadang kehidupan keluarga seniman itu uring-uringan, bagaimana pun dapur juga harus ngebul, ibarat nya begitu. Monggo lah pemerintah yang memikirkan. Karena semua kebijakan itu harus didasarkan nilai kearifan dan kebijaksanaan,” tutur pria yang dikenal pakar seni tari dan lakon asal Cawas, Klaten, Minggu siang (18/7/2021).

Baca juga   Kundha Kabudayan Kulon Progo Gelar Festival Dalang Anak dan Remaja 2022

Terkait kiprah seninya bersama komunitas seniman itu Jimbling menuturkan tengah menjajaki dunia YouTube. Bersama seniman Cokekan ia mencoba menghibur masyarakat lewat seni lakon wayang kontemporer.

“Virus Corona itu ibarat hantu. Tidak tampak seper sekian juta bentuk jagat raya. Maka teman-teman seniman macak atau merias diri wajah hantu. Para penabuh berhias hantu. Sinden saya itu dalang kondang mas Kendro. Kita para seniman tetap membantu tugas pemerintah menegakkan PPKM Darurat. Tapi jangan lupa masyarakat harus juga hidup,” pesannya.

Baca juga   Prambanan Jazz 2023 Usung Konsep Baru, Digelar 6 Hari Hadirkan 9 Musisi Internasional, dan 60 Musisi Nasional

Terkait agenda para seniman Jimbling Supriyadi mengatakan telah menyusun agenda rutin tiap pekan sekali. Tujuan utamanya untuk menghibur diri dan masyarakat agar tidak stres.

“Minimal kami sepekan sekali akan pentas untuk live streaming. Minimal menghibur diri agar tidak stres atau mumet. Syukur bisa menghibur masyarakat dengan cara kami. Kami sebagai seniman memahami beratnya tugas pemerintah. Kami berharap karya para seniman itu bisa difasilitasi dengan media sosial atau daring dengan pendekatan pemihakan hibah atau yang lainnya. Pemerintah ada bantuan sosial, PKH dan lain- lain hanya untuk seniman tidak ada. Bukan untuk personal seniman, ya untuk kelompok seni, saya kira sudah bagus,” tutur Jimbling. (*)

Share :

Baca Juga

Happy Asmara. (Foto:nyatanya.com/YouTube Fortuna Enterprise)

Panggung

Happy Asmara Populerkan Kembali ‘Mister Mendem’-nya Cak Diqin
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams pada mural Together di Jakarta, Kamis (28/3/2024). (Foto: ANTARA/Devi Nindy)

Panggung

Mural ‘Together’ Tandai Peringatan Hubungan Diplomatik RI-Australia
Heru Siswanto dan salah satu karya terakota. Foto: teguh Priyono

Panggung

Bangga Sebagai Seniman Terakota, Heru Siswanto Angkat Harkat Gerabah Kasongan
(Foto: Media Center Kraton Jogja)

Panggung

Peringati Sumpah Pemuda, Keraton Yogya Gelar Pentas Musikan Mandalasana
Gus Yasin dan Aldifi Tegarajasa, pemeran utama film Tegar. Foto: Humas Jateng

Panggung

Nonton Film Tegar, Gus Yasin: Setiap Makhluk Punya Kesempatan dan Impian
Talk show "Peran Seni Budaya Dalam Memberantas Kejahatan Jalanan" yang dipandu Akhir Lusono. (Foto: Istimewa)

Panggung

Malam Seribu Bulan LSBO PWM DIY, Seni Budaya Jadi Salah Satu Solusi Cegah Klithih
Bincang Sastra Jawa mewarnai acara Festival Sastra Yogyakarta, dengan mengangkat topik Sastra Jawa, Mistisme Jawa, Horoskop Jawa (Primbon dan Astrologi Jawa), dan Bincang Kurator Pameran. Foto: Humas Pemkot Yogya

Panggung

Membangun Ekosistem Sastra Lewat Bincang Sastra Jawa
Dialog Budaya dan Seni “Yogyasemesta” Seri-139 mengangkat topik “Memaknai Budaya Jawa, Menguatkan Pilar Kebangsaan”. (Foto:nyatanya.com/Humas Pemda DIY)

Panggung

Sinergi Ngayogyakarta-Surakarta Lestarikan Budaya Jawa