Home / Peristiwa

Senin, 4 Oktober 2021 - 22:30 WIB

Setelah Ngebor 120 Meter, Warga Alasmalang Blora Dapatkan Air Bersih

Misi pencarian sumber air yang diinisiasi oleh alumni SMAN 1 Blora angkatan 2006 bersama tim sedekah air berhasil menemukan sumber air dikedalaman 120 meter. (Foto:MC Kab. Blora)

Misi pencarian sumber air yang diinisiasi oleh alumni SMAN 1 Blora angkatan 2006 bersama tim sedekah air berhasil menemukan sumber air dikedalaman 120 meter. (Foto:MC Kab. Blora)

NYATANYA.COM, Blora – Warga dukuh Alasmalang, Desa Pengkoljagong, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora tak lagi kesulitan mendapatkan kebutuhan air bersih, setelah melakukan pengeboran sedalam 120 Meter untuk mendapatkan sumber air.

Misi pencarian sumber air ini diinisiasi oleh alumni SMAN 1 Blora angkatan 2006 bersama tim sedekah air.

“Alhamdulillah setelah dilakukan pengeboran sedalam 120 meter diketemukan sumber air yang cukup melimpah,” kata Febrian Chandra alumni SMAN 1 Blora, Senin (4/10/2021).

Chandra menjelaskan, pencarian sumber air ini sempat terhenti di kedalaman 80 meter. Saat itu di kedalaman ini telah diketemukan sumber air namun debit airnya sangat kecil.

“Setelah kita uji berapa kapasitas debit airnya, ternyata tidak sampai 30 menit air sudah habis,” tuturnya.

Setelah berdiskusi cukup panjang, akhirnya diputuskan untuk memperdalam pengeboran hingga di titik 120 meter.

Dalam pencarian sumber air ini kita tidak asal mengebor, namun sebelumnya telah dilakukan surve pemetaan secara geolistrik, di kedalam 120 menurut geolistrik terdapat potensi air yang cukup besar.

“Makannya kita lanjutkan dan alhamdulillah sesuai dengan perkiraan kita temukan sumber air yang cukup besar,” jelasnya.

Baca juga   Hakim Tinggi Hingga Keluarga Mantan Gubernur Izinkan Lahannya Kena Tol Yogyakarta-Bawen

Sementara itu Ardian Putera, alumni SMAN 1 Blora lainnya mengatakan, pemilihan lokasi di dukuh Alasmalang karena selama bertahun-tahun masalah kekeringan selalu menghantui warga.

“Kami alumni SMAN 1 Blora angkatan 2006 bersama tim sedekah air memberikan perhatian khusus agar bencana tahunan ini terselesaikan dengan cara menemukan titik sumber air,” ungkapnya.

Kepala Desa Pengkoljagong Sugiyono, mengatakan, kekeringan dan kesulitan air bersih adalah bencana tahunan yang harus dihadapi warga dukuh Alasmalang. Sebab untuk mencari sumber air warga harus berjalan sejauh 7 Kilometer di dalam hutan.

“Itupun terkadang jika sudah sampai ke lokasi warga tidak kebagian air. Sebab sumber air di dalam hutan itu juga diperebutkan oleh warga di beberapa dukuh lainnya,” terangnya.

Alternatif lain untuk mencari sumber air bersih, warga harus membeli air yang diantarkan truk.

“Harganya Rp300 ribu sekali antar. Itu yang di antar air dengan kapasitas debit 2000 liter. Biasanya kalau ditempat lain beli air kapasitasnya 5.000 liter, karena jalan menuju lokasi jelek, maka untuk sampai ke lokasi hanya berani mengatar 2000 liter. Takut ambles dan terguling,” terangnya.

Baca juga   IPB Bantu Kembangkan Pertanian Blora, Salah Satunya Lewat Program Dosen Pulang Kampung

Sugiyono menambahkan, jika mendapatkan bantuan air bersih, biasanya justru malah menjadikan perselisihan antara warga. Karena saling berebut bantuan air.

“Kalau tidak dalam jumlah yang banyak malah menimbulkan perselisihan antar warga,” katanya.

Kondisi seperti itu sudah dialami warga selama berpuluh-puluh tahun. Selain kesulitan air bersih, infrastruktur jalan juga menjadi persoalan untuk warga Alasmalang.

Dulu pernah terjadi, orang meninggal dipertengahan jalan saat hendak di bawa ke Rumah Sakit. Karena akses mobil tidak memungkinkan untuk masuk ke daerah ini.

“Akhirnya ditandu dengan melewati jalan hutan. Namun nahas, yang bersangkutan meninggal di atas tandu saat dipertengahan jalan,” ungkapnya.

Dia berharap ada perhatian khusus dari pemerintah daerah untuk membenahi akses jalan menuju Alasmalang.

“Dari pemdes, sedikit demi sedikit kita sudah melakukan pembenahan. Namun saya mohon kepada pemerintah daerah untuk memberikan perhatian khusus untuk daerah ini,” terangnya.

Sugiyono juga bersyukur atas diketemukan sumber air sedalam 120 meter. Karena kini warga tak lagi kesusahan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

“Alhamdulillah, Terima kasih orang-orang baik,” katanya. (*)

Share :

Baca Juga

ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/foc

Peristiwa

Foto: Pasar Murah Minyak Goreng di Kudus
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Atal S. Depari. (Foto: Amiriyandi/InfoPublik)

Peristiwa

PWI Berharap Gelombang Digitalisasi Bisa Memperkuat Industri Pers Nasional
Wakil Walikota Teguh Prakosa bersama Komandan Kodim 0735/Surakarta Letkol Inf Wiyata Sempana Aji meninjau tempat isolasi dan perawatan OTG. (Foto:nyatanya.com/Humas Pemkot Surakarta)

Peristiwa

Ini 8 Tempat Isolasi dan Perawatan OTG Terpusat di Solo
Suasana melukis bersama di Plaza Ngasem dalam rangka "Dirgahoreee Mas Tugiman" dan kenduri rakyat. Foto: Ist

Peristiwa

“Dirgahoreee Mas Tugiman”, Iringi Peringatan Sumpah Pemuda dan Kenduri Rakyat di Plaza Ngasem Yogya
Pekerja saat menyelesaikan pemerahan susu sapi di peternakan Dukuh Kepalon Desa Karangkendal Kecamatan Tamansari. (Foto: Diskominfo Kabupaten Boyolali)

Peristiwa

Permintaan Susu Sapi di Boyolali Meningkat
Labfor Polda Jatim tengah memeriksa konsisi selucuran Waterpark, Kenjeran Surabaya. (Foto: Ist/selalu.id)

Peristiwa

Tim Labfor Polda Jatim Periksa Ambrolnya Seluncuran Kenpark, Apa Temuannya?
Bupati Temanggung HM Al Khadziq secara resmi melantik 30 Pengurus Forum Anak Kabupaten Temanggung Periode 2021-2023, di Graha Bhumi Phala, komplek Sekretariat Daerah Kabupaten Temanggung, Senin (6/12/2021). (Foto: MC Kab. Temanggung)

Peristiwa

Forum Anak Kabupaten Temanggung Dilantik Bupati
Jaksa Agung RI Burhanuddin mengukuhkan 58 orang Pengurus Pusat Persatuan Jaksa Indonesia (PJI) Periode 2022-2024 secara virtual dari ruang kerja di Gedung Menara Kartika Adhyaksa Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Rabu (5/1/2022). (Foto: dok. Puspenkum)

Peristiwa

Jaksa Agung Kukuhkan 58 Pengurus Pusat Persatuan Jaksa Indonesia 2022 – 2024