Home / Peristiwa

Minggu, 11 Juli 2021 - 09:36 WIB

Setelah Punya Varitas Padi Mentik Wangi Susu, Kini Magelang Siapkan Varitas Unggulan Kedua

Identifikasi varietas padi Sri Mulyo oleh Distan Pangan Kabupaten Magelang. (Foto:nyatanya.com/Humas Magelang)

Identifikasi varietas padi Sri Mulyo oleh Distan Pangan Kabupaten Magelang. (Foto:nyatanya.com/Humas Magelang)

NYATANYA.COM, Magelang – Padi Sri Mulyo di Desa Sriwedari Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang banyak dilirik oleh daerah lain karena kualitasnya. Khawatir akan diklaim milik daerah lain, belum lama ini Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang pun melakukan identifikasi dan karakterisasi padi Sri Mulyo.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang Ade Sri Kuncoro Kusumaningtyas mengatakan ini merupakan identifikasi kedua untuk padi lokal yang berasal dari Desa Kalisalak, Kecamatan Salaman.

“Itu anjuran dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Provinsi Jateng, seminggu sebelum pelaksanaan panen harus dilakukan identifikasi hasil produksi padi lokal Sri Mulyo ini,” kata Ade di sela kegiatan tersebut.

Diungkapkan Ade, identifikasi dimulai dengan cara menghitung berapa bulir malai baik yang berisi maupun hampa. Identifikasi ini akan memperkirakan berapa hasil produksi dalam satu hektar.

Penghitungan itu, lanjutnya, guna menentukan padi yang sudah ada varietasnya akan ditemukan spesifikasi fisik dari padi ini. Dari tinggi tanamannya, kemudian jumlah malai, serta jumlah bulir pada tiap malai.

Baca juga   Tahap ke-137, Vaksin AstraZeneca Tiba di Indonesia Malam Ini

“Dari situ akan diketahui setiap varietas memiliki ciri spesifikasi fisik masing-masing,” imbuhnya.

Demplot di Desa Sriwedari ini kurang lebih 4.000 meter. Diperkirakan hasil panen oleh penggarap dan pelaku organik di lahan demplot ini sekitar 2 ton.

Diharapkan dengan identifikasi ini akan bisa diterbitkan sertifikasi lokal yang boleh dikembangbiakan di seluruh kecamatan di Kabupaten Magelang.

Menurut Ade, padi Sri Mulyo ini memang varietas yang memang belum ada namanya. Kemudian petani Kalisalak sendiri tidak tahu ini varietas apa, ternyata tadi sudah disampaikan 10-15 tahun yang lalu padi ini dikembangkan di Kalisalak dengan nama lokal Jangir. Kemudian oleh petani setempat akhirnya dinamai dengan nama Sri Mulyo.

“Mudah-mudahan dengan identifikasi oleh BPSB wilayah Kedu dan Provinsi Jateng, serta balai benih Kabupaten Magelang padi lokal ini bisa kita sertifikasikan dan diusulkan menjadi varietas lokal,” jelasnya.

Dijelaskan Ade, saat ini di Magelang yang sudah diluncurkan baru Mentik Wangi Susu. Dengan kehadiran padi Sri Mulyo ini diharapkan bisa menjadi varietas unggulan yang kedua.

Baca juga   Sepi Penumpang, Operasional Terminal Pekalongan Tetap Berjalan

Untuk itu pihak Distan Pangan Kabupaten Magelang akan mengawal untuk identifikasi geografi agar bisa diklaim bahwa ini kepunyaan Kabupaten Magelang mengingat sementara ini belum ada spesifikasi padi seperti ini. Karena yang sering dikembangkan di Magelang berasal dari program pemerintah seperti Inpari 32, Inpari 42 kemudian Ciherang atau varietas yang biasa diperuntukan dalam program pemerintah.

Menurut Ade, tujuan dari identifikasi ini, pertama adalah kebanggaan dan yang kedua pastinya potensi di Magelang ini ternyata ada varietas lokal yang perlu diketahui dan perlu juga disertifikasikan atau dilegalkan.

Selain itu, agar masyarakat Magelang memiliki padi varietas lokal yang mampu bersaing kualitas produksinya dengan produk kabupaten lain.

“Harapan kami bisa memberikan pendapatan lebih untuk masyarakat. Apalagi kualitas dari beras ini juga sangat baik dan bisa bersaing dengan beras-beras premium,” pungkasnya. (*)

Share :

Baca Juga

Ganjar Pranowo saat ngobrol dengan Karman, petani tembakau asal Wonosobo yang menjemur hasil panennya di wilayah Temanggung. (Foto: Humas Jateng)

Peristiwa

Asyik Jemur Tembakau, Karman Terkejut Didatangi Ganjar
Bupati Temanggung, HM Al Khadziq dalam acara Tasyakuran dan Resepsi dalam rangka Peringatan Hari Amal Bhakti ke-76 Kementerian Agama RI di Gedung Graha Bhumi Phala, Komplek Setda Kabupaten Temanggung, Rabu (12/1/2022). (Foto: MC TMG)

Peristiwa

Bupati: Temanggung Berkomitmen Tidak Ada Perbedaan Golongan, Ras, Agama, dan Politik
Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Adi Waryanto membuka kegiatan Perkemahan Wirakarya Cabang Kabupaten Magelang Tahun 2022 di halaman SMK Negeri 1 Salam, Jumat (21/1/2022). (Foto: humas/beritamagelang)

Peristiwa

Pramuka Didorong Berperan Hadapi Pandemi Covid-19
Kondisi tanah longsor yang terjadi di Desa Kutabima, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (1/4/2022). Foto: BPBD Kab.Cilacap

Peristiwa

Tanah Longsor di Cilacap Telan 18 Hewan Ternak, Jalan Desa Lumpuh Total
Sejumlah agenda mewarnai peringatan HPN 2022 di Magelang, salah satunya Ziarah ke makam Almarhum Budiharjo selaku mantan Menteri Penerangan di Era Orde Baru, Rabu (9/2/2022). (Foto: humas/beritamagelang)

Peristiwa

Ziarah Makam Almarhum Menteri Penerangan Warnai HPN 2022 di Kabupaten Magelang
Bupati Kulon Progo Sutedjo mengambil sumpah 357 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi tahun 2019 menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), di Aula Adikarta kompleks kantor Bupati Kulon Progo, Rabu (2/2/2022). (Foto: MC Kab.Kulon Progo)

Peristiwa

357 CPNS Formasi Tahun 2019 Kabupaten Kulon Progo Resmi Diangkat Jadi PNS
Haryadi Suyuti saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di BPD DIY. (Foto: Humas Pemkot Yogya)

Peristiwa

Pemkot Yogya Tambah Gerai Vaksin di Kantor Pusat BPD DIY
Pemerintah Kabupaten Sleman meraih ‘Anugerah KPAI 2021’. (Foto:nyatanya.com/Humas Sleman)

Peristiwa

Untuk Kedua Kalinya, Pemkab Sleman Raih ‘Anugerah KPAI 2021’